06 Feb 2019

Sri Sultan: Para Elit Bangsa Harus Berlomba Berbuat Kebaikan

Yogyakarta (05/02/2019) jogjaprov.go.id – Acara sarasehan dan pengajian akbar mewarnai peringatan berdirinya Kraton Yogyakarta (Hadeging Nagari Kraton Ngayogyakarta) ke-272. Acara yang digelar di Pagelaran, Kraton Yogyakarta, Selasa (05/02) malam ini, dihadiri langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Dalam sambutannya, Sri Sultan mengingat, perayaan berdirinya Kraton Yogyakarta tahun ini bertepatan dengan tahun politik. untuk itu, Sri Sultan berpesan agar para calon pemimpin bangsa ke depan bisa selalu berlomba dalam berbuat kebaikan.

“Harapan kita semua, agar dalam kampanye di tahun politik ini, para elit negeri ini bisa selalu fastabiqul khoirot, yaitu berlomba berbuat kebaikan. Bukannya berlomba membuat berita kebencian dan kebohongan,” ujar Sri Sultan.

Sri Sultan pun menuturkan, dalam berdakwah, hendaknya kita memviralkan wejangan Wali Sanga, untuk mejadi Islam sejati, hendaknya berguru, mengkaji, dan melalui dialog. Konsesi seni Wali Sanga ini sudah mengikuti tuntunan Rasulullah SAW, yakni dengan berkata bijak penuh hikmah, cara santun dan mulia, serta dengan siasat yang bijak.

"Di zaman Rasulullah membahas politik negara memang diperkenankan dalam masjid. Namun kini setelah umat Islam berada nyaris di semua partai dan golongan masyarakat, melakukan politisasi agama sebagai alat kampanye, kini menjadi dilarang karena telah jelas termuat dalam peraturan perundang-undangan," papar Sri Sultan.

Peringatan berdirinya Kraton Yogyakarta kali ini bertepatan dengan tahun Jawa, yakni 29 Jumadilawal 1952. Acara yang terbuka untuk umum ini juga diisi dengan ceramah dari KH. Ahmad Muwafiq atau yang akrab disapa Gus Muwafiq.

Sri Sultan pun mengungkapkan rasa syukurnya karena Gus Muwafiq berkenan hadir dan memberi wejangan. “Rasa syukur kian bermakna karena kehadiran Gus Muwafiq yang berkenan memberikan pencerahan batin kepada para majelis yang hadir. Untuk itu izinkanlah saya mengungkapkan rasa terima kasih yang dalam disertai penghargaan tinggi teriring doa, semoga beliau selalu dikaruniai kesehatan dan kekuatan untuk syiar islam,” ungkap Sri Sultan.

Dalam ceramahnya, Gus Muwafiq yang juga ulama Nahdlatul Ulama (NU) asal Yogyakarta ini bercerita tentang sejarah dan peradaban Islam di Yogyakarta. Mantan asisten pribadi KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini juga menceritakan tentang Wali Songo dan bagaimana perjuangan para penyebar agama Islam di Jawa itu berpengaruh pada kejayaan Nagari Ngayogyakarta kala itu.  

Turut hadir mendampingi Ngarso Dalem, Mantu Dalem KPH Wironegara, KPH Purbodiningrat, KPH Notonegoro, Kapolda DIY, dan perwakilan Forkopimda. (*/rp)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: