01 Mar 2019

Serangan Umum 1 Maret, Perjuangan Merebut Kedaulatan Indonesia

Yogyakarta (27/02/2019) jogjaprov.go.id – 1 Maret 1949 menjadi hari bersejarah dalam perjuangan kedaulatan bangsa Indonesia. Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama seluruh rakyat Indonesia berjuang melawan Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta, ibukota negara kala itu. Dalam rangka memperingati momentum 70 tahun Serangan Umum 1 Maret, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY menyelenggarakan upacara bertempat di Monumen Serangan Umum 1 Maret titik 0 kilometer Yogyakarta, Jumat (01/03) pagi.

Kepala Kesbangpol DIY, Agung Supriyono, S.H. selaku inspektur upacara, dalam amanatnya menjelaskan tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kembali kedaulatan bangsa. “Kita semua menyadari bahwa salah satu peninggalan sejarah perjuangan bangsa Indonesia di dalam menghadapi Agresi Militer Belanda II adalah adanya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Aksi yang dilancarkan oleh TNI bersama rakyat ini berawal dari keinginan menepis anggapan dunia internasional yang menyatakan bahwa pemerintah Republik Indonesia sudah tidak ada lagi.” ujar Agung.

Agung menekankan, keberhasilan bangsa Indonesia dalam Serangan Umum 1 Maret yaitu terjalinnya kekompakkan antara tentara angkatan bersenjata dan rakyat Indonesia dengan semangat pantang menyerah, ulet, gigih, rela berkorban serta percaya pada diri sendiri. “Persatuan dan kesatuan, semangat, dan jiwa dari nilai-nilai keteladanan itulah patut untuk kita warisi dan teladani hingga kini dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.” imbuh Agung.

Masih dalam amanatnya, Agung juga menghimbau tentang gejala disintegrasi bangsa, konflik sosial, hambatan serta gangguan terhadap keutuhan negara yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Adanya kemajemukkan yang rentan konflik, gejolak politik daerah, nasional, maupun internasional dapat mendorong terjadinya disintegrasi bangsa yang dapat mengancam keberagaman dan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Kita harus tetap mewujudkan ketahanan nasional yaitu kondisi bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman baik dari luar maupun dari dalam negeri, dalam bentuk apapun, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, keutuhan, kelangsungan hidup bangsa dan negara.” tegas Agung.

Seusai pelaksanaan Upacara Peringatan Serangan Umum 1 Maret, Kepala Kesbangpol DIY turut membuka Pameran di Museum Benteng Vredeburg. Mengambil tema “Dari Yogyakarta Republik Indonesia Berdaulat”, pameran tersebut menampilkan cerita sejarah bangsa Indonesia saat melawan Agresi Militer Belanda II.

Turut hadir dalam upacara tersebut Forkopimda DIY. (*/rp)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: