09 Apr 2019
  Humas Berita, Kebudayaan,

Disbud DIY Upayakan Pengembangan Desa Budaya 2019

Yogyakarta (09/04/2019) jogjaprov.go.id – Selain pendidikan dan pariwisata, kebudayaan merupakan salah satu pilar pembangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal ini yang mendasari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar acara yang bertajuk Desa Budaya Selasa Wagen pada Selasa (09/04) sore. Pentas ini diselenggarakan di Monumen Serangan Umum 1 Maret, Titik Nol Kilometer, Yogyakarta.

Acara tersebut dihadiri oleh  Sekertaris Daerah DIY Ir. Gatot Saptadi, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Aris Eko Nugroho, SP.MSi., Ketua Badan Musyawarah Musea (Barahmus), Kepala Museum Benteng Vredenburg, Tim Pendamping Desa Budaya, dan perwakilan dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DIY.

Pentas Selasa Wagen ini diikuti oleh 56 desa budaya yang ada di DIY dan akan diselenggarakan rutin setiap bulannya hingga bulan Desember 2019 mendatang, kecuali di bulan Mei  dikarenakan puasa dan di bulan September, mengingat pada bulan September tidak ada Selasa Wage. Acara ini diisi dengan beberapa penampilan dari berbagai desa budaya yang ada di Yogyakarta seperti tarian-tarian daerah dan beberapa stand UMKM dari setiap desa budaya.

Dinas Kebudayaan DIY dalam menyelenggarakan acara ini juga berkolaborasi dengan beberapa Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) lain seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) maupun Dinas Koperasi dan UMKM. Kolaborasi ini merupakan salah satu bagian dari proses mengubah Desa Budaya menjadi Desa Mandiri Budaya.

“Selain nguri-uri kebudayaan, kita juga harus mengembangkannya. Artinya kita tidak menolak kebudayaan dari luar tetapi budaya kita tidak terimbas dari budaya luar yang masuk ke Yogyakarta.” ungkap Gatot.

Gatot berharap dengan adanya acara ini dapat meningkatkan identitas Yogyakarta sebagai salah satu pusat budaya dengan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya yang dimiliki serta menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya peninggalan leluhur. (*/vl)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: