24 Apr 2019

Siap Diresmikan, Bandara YIA Segera Beroperasi

Kulon Progo (24/04/2019) jogjaprov.go.id - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mendampingi Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi dan Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly meninjau bandara baru di Kulon Progo. Kunjungan dalam rangka melihat kesiapan bandara bernama Yogyakarta International Airport (YIA) sebelum diresmikan Presiden RI, Joko Widodo ini dilakukan Rabu (24/04) pagi.

Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi di sela-sela peninjauan mengatakan, pembangunan YIA sudah selesai 20% untuk bangunan, tapi landasan pacu atau runway sudah selesai 100%. Menurut Budi, kualifikasi landasan pacu YIA bahkan menjadi yang terbaik di Indonesia, dengan panjang 3.200 meter dan lebar 75 meter. 

Runway ini memungkinkan untuk dilalui pesawat jenis apapun, karena daya dukungnya juga besar. Dan apa yang sudah kita bangun, seperti terminal, sampai sekarang ini kapasitasnya juga sudah bisa menampung sampai 50 kali take off dan landing perharinya. Katakanlah tiap penerbangan ada 200 orang, berarti paling tidak bisa menampung 5.000 orang yang datang dan 5.000 orang yang pergi,” ungkapnya.

Budi mengungkapkan, untuk mengantisipasi kondisi Lebaran di Yogyakarta yang biasanya sangat ramai, pihaknya tengah mengkaji dan berencana memindahkan sebagian kecil jadwal penerbangan dari Bandara Adisutjipto ke YIA. Diperkirakan 10 aktivitas take off dan landing, berarti 25% bisa pindah ke YIA. Selanjutnya, perpindahan penerbangan akan dilakukan bertahap.

“Untuk tahap awal ini, kami akan memberikan kesempatan kepada penerbangan yang ke dan dari Pulau Jawa. Untuk rute mana saja, sedang kami bicarakan. Kami juga sudah memutuskan kedua bandara, Adisutjipto dan YIA semua akan beroperasi, dan kita akan langsung membagi penerbangannya, sebagian ke sini dan sebagian di sana,” paparnya.

Dipaparkan Budi, saat ini ada 18 penerbangan atau 36 aktivitas take off dan landing untuk penerbangan dari dan ke luar Pulau Jawa dari Yogyakarta, yang diperkirakan setiap harinya ada sekitar 3.500 orang penumpang. Penerbangan internasional pun akan secara bertahap akan dipindah ke YIA. Sementara bandara Adisutjipto diperuntukkan bagi penerbangan dalam Pulau Jawa.

Menurut Budi, YIA sendiri adalah satu cerminan dari pemerintah pusat yang berencana membuat empat lokasi yang akan menjadi ‘Bali’ baru di Indonesia, yaitu Toba, Yogyakarta, Mandalika dan Labuan Bajo. Borobudur yang dekat dari Yogyakarta dinilai menjadi daya tarik yang cukup kuat untuk merealisasikan keinginan tersebut.

“Artinya, turis-turis yang selama ini ke Indonesia lewat Jakarta dan Bali, diharapkan bisa juga lewat Yogyakarta. Tadi kami juga sudah matur Ngarsa Dalem bahwa Jogja akan meledak sebagai tujuan wisata, yang sama baiknya dengan Bali. Oleh karenanya, kita bekerja sama dengan Pemda DIY maupun pemerintah kabupaten,” katanya.

Budi menambahkan, Kemenhub RI tidak hanya mengerjakan YIA saja, tetapi juga aksesibilitas menuju bandara. Yang dilakukan ialah tahap pertama dipersiapkan kereta api dari Stasiun Tugu ataupun Satsiun Maguwo menuju Stasiun Wojo di Purworejo, Jawa Tengah yang letaknya terdekat dengan YIA. Jarak tempuh kereta api ini sekitar 45 menit, dan bisa diteruskan dengan bus selama 10 menit menuju YIA.

Dan sesuai saran Gubernur DIY, Kemenhub RI akan membangun jalur kereta api langsung dari Kota Yogyakarta ke YIA. Kereta api ini akan beroperasi pada akhir tahun 2020. Selain kereta api, telah dipersiapkan pula armada berupa bus Damri. Bus-bus ini akan melayani rute YIA hingga Terminal Giwangan.

Terkait rencana peresmian, Budi mengatakan, jadwalnya masih menunggu Presiden RI karena direncanakan pesawat kepresidenan yang diagendaka untuk take off dan landing pertama di YIA. Namun waktu peresmian diprediksikan akan dilakukan minggu depan.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menginginkan bandara baru ini dapat menumbuhkan geliat perekonomian DIY. Bahkan tidak hanya DIY, kawasan sekitar hingga Solo dan Semarang, atau yang diistilahkan Joglosemar juga harus ikut tumbuh.

“Jika semua pembangunan infrasruktur ini, termasuk yang pendukungnya bisa dibangun dengan baik, saya yakin perkembangan ini juga akan semakin cepat mengundang pihak ketiga untuk berinvestasi. Saya yakin juga kawasan yang akan tumbuh tidak hanya Jogja, tapi juga Joglosemar, termasuk wisatanya,” ungkap Sri Sultan.

Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly menambahkan, kedatangannya dalam peninjauan kali ini untuk memastikan kesiapan keimigrasian. Menurutnya, sebagai bandara internasional, pelayanan imigrasi dan bea cukai di YIA harus betul-betul baik.

“Semua ini kita harapkan, baik kedatangan maupun keberangkatan, dalam keadaan baik. Saya selalu mengatakan kepada setiap pegawai imigrasi, kalian adalah kesan pertama bagi tamu yang datang dan kesan terakhir bagi tamu yang akan berangkat. Kalau mau merebut hati para turis atau pun orang asing yang datang, maka peran bea cukai dan imigrasi dan seluruh Angkasa Pura harus baik,” imbuhnya. (Rt)

 

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: