02 Mei 2019
  Humas Berita,

Hardiknas 2019 Bangun Pendidikan SDM Berkarakter

Yogyakarta (02/05/2019) jogjaprov.go.id – Tujuan pendidikan nasional Indonesia adalah terbentuknya warga negara yang demokratis seperti tertuang dalam UU No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Oleh karena itu masyarakat indonesia memiliki tanggung jawab nasional untuk menjaga kerukunan, persaudaraan, dan persatuan.

Hal tersebut tertuang dalam Pidato Mendikbud RI, Muhadjir Effendi, yang dibacakan oleh Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X saat menjadi inspektur upacara pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional, Kamis (02/05) di Lapangan Panahan, Yogyakarta. Perhatian pemerintah mulai bergeser dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan sumber daya manusia. Oleh karena itu sektor pendidikan dan kebudayaan harus diperkuat.

“Pembangunan SDM menekankan pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan cakap. Hal itu tentunya membutuhkan profesionalitas kinerja segenap pemangku kepentingan dunia pendidikan pusat dan daerah,” jelas Wagub DIY.

Saat ini meskipun pemerintah telah mengupayakan untuk menyeleraskan paradigma pendidikan, berbagai keterbatasan masih ditemukan dalam proses pembangunan pendidikan dan kebudayaan. Kompleksitas permasalahan masih sering ditemukan. Pun dengan kasus-kasus yang tidak mencerminkan kemajuan pendidikan. Apalagi saat ini peserta didik didominasi Generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Banyak PR yang harus diselesaikan oleh pemangku kepentingan dunia pendidikan.

“Dunia pendidikan bergerak seperti deret hitung. Hadirnya Revolusi Industri 4.0 telah mempengaruhi cara berpikir, berperilaku dan karakter peserta didik, keluarga, sekolah, dan masyarakat harus saling mendukung dan menguatkan kinerja pemerintah,” jelas Paku Alam X.

Melalui momentum Hardiknas 2019, Kemendikbud melalui Wagub DIY menghimbau untuk berkonsentrasi pada pembangunan SDM sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompetitif. 

“Atas nama pemerintah, saya sampaikan penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya pada insan pendidikan dan kebudayaan yang menginspirasi dan mencerdaskan serta membuka jalan terang masa depan anak Indonesia agar bermanfaat bagi sekitarnya. Selamat Hari Pendidikan Nasional,” tutup Paku Alam X.

Sebagai rangkaian dari peringatan Hardiknas 2019, selepas upacara dilanjutkan dengan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Wijaya Brata dimana Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dimakamkan. Di sana juga banyak disemayamkan tokoh pahlawan pendidikan yang terlahir dari Taman Siswa yang dikenal sebagai yayasan pemrakarsa pendidikan di Indonesia.

Sementara itu, Sri-Edi Swasono, Ketua Umum Majelis Luhur Tamansiswa sekaligus Guru Besar UI menyampaikan bahwa kecemerlangan Taman Siswa sebagai Pemrakarsa Pendidikan di Indonesia terlihat dari tokoh-tokoh besar yang dilahirkan. Dirinya berharap bahwa pendidikan di Indonesia harus terus diperjuangkan. Dan hal itu tidak bisa hanya dari satu pihak saja, namun harus terus diupayakan oleh semua pihak.

“Pengajaran dan pendidikan di Indonesia harus bersifat kebangsaan, agar anak bangsa memiliki cinta kasih pada tanah air, apabila itu tidak ditanamkan nilai kebangsaan itu maka anak-anak ini bisa menjadi musuh dari NKRI,” ujar Sri-Edi Swasono.

Bertindak sebagai inspektur upacara dalam upacara penghormatan tersebut, Kajati DIY  Erbagtyo Rohan, S.H., M.H. yang memimpin tabur bunga ke atas makam. Tampak hadir dalam rangkaian acara peringatan Hardiknas tersebut untuk memberikan penghormatan kepada para pahlawan pendidikan para pejabat militer DIY serta jajaran Forkopimda DIY. (uk)

Humas Pemda DIY  

Bagaimana kualitas berita ini: