02 Mei 2019

'Green Belt' Dapat Minimalisir Potensi Bencana

Yogyakarta (03/05/2019) jogjaprov.go.id – Hampir semua tepian pantai dimulai dari Pantai di Aceh, Nias, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung Sletan, sampai ke pantai-pantai di Pulau Jawa sampai ke bagian Timur Indonesia pernah dilanda tsunami, baik pada ribuan tahun yang lalu samapai kurun 30 tahun terakhir.

Bencana tersebut ternyata mempunyai siklusnya. Dengan demikian masyarakat perlu mengenali ancamannya dan mempersiapkan strateginya untuk mengatasi hal tersebut, berupa upaya pencegahannya serta strategi mitigasinya.

Hal yang demikian dikatakan oleh Kepala BNPB, Lentjen Doni Monardo dalam acara Penanaman pohon dan Deklarasi Bela Alam di Area Pantai Glagah selatan  Yogyakarta International Airport pada Kamis, (02/05).

Tsunami yang pernah terjadi ratusan atau ribuan tahun lalu sangat mungkin terjadi ke depan dalam waktu yang belum bisa diprediksi. "Jadi, mitigasi terbaik adalah dengan menanam tanaman. Kita pilih jenis pohon tertentu yang cocok untuk pinggiran pantai seperti cemara udang dan pule yang bisa bertahan di atas 500 tahun. Dengan ini, area Bandara di Temon Kulonprogo tersebut dapat terlindungi sehingga jika terjadi tsunami resiko munculnya korban akan semakin kecil dan kerusakan semakin sedikit," katanya.

Pada kesempatan yang sama Sekretaris Daerah DIY, Ir. Gatot Saptadi  menyambut baik kegiatan green belt penanaman cemara udang yang penting dan sangat strategis untuk dilaksanakan. Dengan ini masalah lingkungan dan penghijauan akan terkendali serta sebagai upaya untuk pengurangan resiko bencana seperti tsunami yang harus diantisipasi. Penanamananya sendiri merupakan bagian desain keseluruhan dalam pembangunan Bandara Yogyakarta Internasional.

Menurut Sekda DIY hal ini sejalan dengan visi, misi Gubernur DIY, yaitu ingin mengoptimalkan  wilayah pantai selatan sebagai halaman depan Daerah Istimewa Yogyakarta. Adanya sabuk hijau itu diharapkan bisa meminimalkan kerusakan dari potensi tsunami yang bisa datang kapan saja di perairan selatan Jawa.

Khususnya di area pesisir pantai selatan Bandara Penanaman pohon dan pembangunan green belt ini menurutnya sangat penting karena di selatan Pulau Jawa terdapat sesar atau patahan yang cukup aktif.

Sekitar 1000 pohon cemara udang ditanam dalam kegiatan tersebut. Pohon itu dipilih karena merupakan tanaman endemik, berkayu dan memiliki masa hidup yang panjang. Giat penanaman pohon in sebagai tahap awal dan diharapkan akan selalu dijaga dan dilanjutkan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha sebagai upaya pengurangan resiko bencana.

Kegiatan tersebut merupakan sinergi antara masyarakat dan Relawan Penanggulangan Bencana bersama BNPB, Pemda, BPBD DIY dan Kabupaten Kulonprogo. Bersamaan dengan itu dilaksanakan pula deklarasi Gerakan Bela Alam oleh pelajar dan beberapa, komponen masyarakat yang diharapkan mampu membangun kesadaran masyarakat terhadap bencana.

Hadir dalam kesempatan tersebut; Sekda DIY, Ir. Gatot Saptadi; Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo, GKR Mangku Bumi, Bayu Dono serta tamu undangan lainnya. (teb)

HUMAS PEMDA DIY

Bagaimana kualitas berita ini: