16 Mei 2019
  Humas Berita,

Pantauan TPID DIY ke Kabupaten Bantul dan Gunungkidul

Yogyakarta (16/05/2019) jogjaprov.go.id -  Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H mendatang  Tim Pengendali Inflasi Daerah DIY kembali melakukan kegiatannya  memantau ketersediaan stok bahan pokok ke Kabupaten/Kota se DIY. Hari Kamis (15/5) tim yang terdiri dari BI, Satgas Pangan, Bulog, Binda serta beberapa OPD menyasar ke Kabupaten Bantul untuk melihat dari dekat di wilayah tersebut.

Pada kesempatan tersebut tim yang dipimpin oleh ketua rombongan Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Tri Saktiyana, Msi diterima langsung oleh Bupati Bantul Drs. Suharsono di Pasar Tradisional Bantul. Perjalanan dilanjutkan dengan peninjauan ke distributor daging sapi Sumilir yang berlokasi di selatan pasar Bantul.

Inflasi yang terkendali merupakan syarat tercapainya pertumbuhan ekonomi yang stabil. Karenanya merupakan tanggung  jawab kita bersama  untuk bisa menjaga dan mengendalikan inflasi sehingga tidak akan terjadi  penurunan daya beli masyarakat.

Sementara itu Drs. Tri Saktiyana dalam kesempatan yang sama  mengemukakan bahwa biasanya saat Ramadhan tiba akan diikuti pula dengan adanya permintaan pangan meningkat. Hal ini harus disikapi secara positif. Dikemukakannya pula bahwa dari hasil pantauan di pasar Bantul, harga komoditas  yang beberapa waktu yang lalu mengalami lonjakan yang signifikan kini mulai stabil lagi. Seperti komoditas bawang putih yang semula sampai berkisar 50 ribu rupiah lebih, kini kembali  bisa dibeli dengan kisaran harga  antara 30 hingga 35 ribu rupiah per kilonya. Di lokasi yang sama  tidak dijumpai  adanya kelangkaan  bahan pokok seperti beras, minyak goreng maupun tepung terigu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketersediaan stok pangan cukup untuk menghadapi Ramadhan sampai Lebaran nanti.

Setelah  meninjau lokasi pasar, tim melanjutkan perjalanannya menuju distributor daging sapi  Sumilir yang lokasinya ada di selatan pasar Bantul. Diperoleh informasi pemilik Sumilir, Novi Setiawan  bahwa kondisi harga daging sapi stabil yaitu berkisar 120 ribu per kilonya untuk KW 1 dan dari beberapa waktu akhir-akhir ini tidak pernah mengalami kenaikan. Mungkin  akan mengalami kenaikan nanti menjelang H-4 sekitar 15 ribu rupiah per kilonya. Untuk  menghadapi  hari raya Lebaran seperti biasanya  stok akan bertambah menjadi 3 kuintal  dari  1 kuintal per harinya.

Pemantauan dilanjutkan ke distributor  bawang merah di Tobayan, Tirtosari, Kretek , Bantul. Diperoleh informasi dari  bu Sulami satu-satunya distributor di daerah Kretek bahwa  persediaan bawang merah selalu tercukupi dari waktu ke waktu. Untuk saat ini harga bawang merah stabil berkisar 20 ribu per kilonya dari distributor dan dijual 25 ribu di pasar.

Di hari yang sama setelah TPID DIY ke Kabupaten Bantul,  melanjutkan pantauannya ke Kabupaten Gunungkidul untuk melihat dari dekat ketersediaan stok bahan makanan. Didampingi Wakil Bupati Gunungkidul Imawwan Wahyudi, TPID DIY yang dipimpin Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Tri Saktiyana, Msi langsung menuju lokasi sasaran yaitu CV. Sidorahayu Farm, distributor telur ayam yang biasa memenuhi permintaan kebutuhan telur masyarakat Gunungkidul.

Dalam kesempatan tersebut Immawan mengemukakan bahwa dari waktu ke waktu masyarakat Gunungkidul sudah terbiasa menyediakan pangan untuk dirinya sendiri., terutama beras, sehingga bisa tetap menjaga inflasi di Gunungkidul tetap stabil. Dikemukakannya pula bahwa ketersediaan telur yang dibutuhkan untuk masyarakat wilayah ini cukup handal  sehingga tidak perlu impor dari daerah lain.

Pantauan berlanjut ke distributor kebutuhan pokok CV. Berkah Jaya Abadi yang menyediakan stok kebutuhan bahan pokok seperti : gula pasir, minyak goreng, tepung maupun beras.

Diperoleh informasi dari Lina, pemilik Berkah Jaya Abadi bahwa, ketersediaan stok bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Gunungkidul dan harganya pun stabil dari waktu-ke waktu. Namun karena Lebaran berdekatan dengan dikeluarkannya biaya kebutuhan  masyarakat untuk pendidikan, maka kondisinya akan seimbang sehingga tidak terjadi kegiatan belanja yang melonjak.

Kedua pantauan di atas yang bertujuan untuk memastikan  3 hal yaitu ketercukupan pangan, ketersediaan transportasi dan ketercukupan energi. Hasil pantauan menunjukkan bahwa ketersediaan stok di kedua kabupaten, baik Bantul maupun Gunungkidul  tercukupi dengan stok yang ada dan harga komoditas yang ada relatif stabil. (teb)

Bagaimana kualitas berita ini: