27 Jun 2019
  Humas Pemda DIY,

Mengenal dan Mencegah Penyakit Anthrax


Belakangan ini Anthrax telah menyita perhatian masyarakat. Penyakit Anthrax adalah penyakit menular yang sifatnya akut atau perakut sehingga masyrakat harus berhati-hati dan waspada. Penyakit Anthrax biasanya terjadi pada hewan, namun yang mengerikan adalah manusia juga bisa tertular oleh Anthrax.

Bacillus anthracis adalah bakteri yang menyebabkan Penyakit Anthrax itu terjadi. Bakteri ini bisa bertahan berpuluh-puluh tahun lamanya. Bakteri ini juga tahan terhadap kondisi panas, dingin, kekeringan, dan bahan-bahan kimia anti kuman.

Hewan-hewan yang bisa terkena Penyakit Anthrax antara lain yaitu sapi, kambing, domba, kerbau dan babi. Biasanya penyakit ini menular melalui hewan penderita Anthrax, media yang sudah tercemar bakteri Anthrax seperti tanah dan air, dan bahan pangan yang berasal dari hewan yang terkena Bakteri Anthrax.

Kenali gejala-gejala jika hewan atau orang disekitar kita terkena Penyakit Anthrax. Gejala yang terjadi pada hewan adalah biasanya hewan akan demam, gelisah, dan mengeluarkan darah dari hidung dan dubur. Jika sudah sangat parah hewan akan mengalami pembengkakan dan mati mendadak.

Pada manusia gejala yang dialami adalah adanya benjolan yang melepuh berwarna biru gelap, adanya reaksi peradangan dari luka, sakit perut, mual, muntah, diare, demam, nyeri otot dan dada, serta dapat terjadi kematian dalam waktu 24 jam.

Namun jangan khawatir karena sudah terdapat pengobatan dan cara mencegah Penyakit Anthrax itu menimpa atau bahkan menular kepada kita. Direktorat Jendral Peternakan telah menetapkan kebijakan penyediaan pangan asal hewan yang “Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH)”. Pastikan bahwa hewan ternak telah diperiksa dan memiliki dokumen SKKH atau Surat Keterangan Kesehatan Hewan.

Obat yang digunakan untuk mengobati Penyakit Anthrax antara lain adalah Penisilin yang digunakan untuk antraks kulit dan diberikan selama 5-7 hari. Selain itu obat lainnya adalah Tetrasiklin, Eritromisin, dan Cloramphenikol.

Tindakan pencegahan juga bisa dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir saat hendak memasak, tidak menganggap remeh batuk pilek, luka di kulit, serta sakit perut, melakukan vaksininasis hewan yang rentan terkena Anthrax, tidak mengkonsumsi daging yang terkena Anthrax, peralatan masak harus bersih, dan daging yang telah dibeli sebaiknya langsung diolah atau disimpan dalam lemari pendingin atau freezer.

Untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat serta menjamin ketentraman bathin masyarakat hendaknya penyediaan pangan asal hewan diterapkan dengan pola ASUH (Aman, Sehat , Utuh  dan Halal. Aman mengandung arti bahwa daging tidak mengandung bahaya biologi, kimiawi dan fisik yang dapat menyebabkan penyakit serta menganggu kesehatan manusia. Sehat berarti daging meiliki zat-zat yang dibutuhkan dan berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan tubuh manusia. Utuh,  adalah daging tidak dicampur dengan bagian lain dari hewan tersebut atau bagian dari hewan lain. Sedangkan Halal adalah berarti hewan maupun dagingnya disembelih dan ditangani sesuai syariat agama Islam.

Jika daging disimpan dalam lemari pendingin maka harus dibungkus terlebih dahulu, suhu pendingin rutin dipantau, lakukan pemotongan daging terlebih dahulu, dan jangan menyimpan daging dalam suhu 5-60 derajat lebih dari 4 jam.  Pastikan bahwa daging merupakan daging yang utuh yang tidak tercampur dengan bahan lain. Jika terjadi gejala-gejala yang telah disebutkan maka segeralah menghubungi Dinas Pertanian atau pergi ke Puskesmas setempat. (HUMAS) 

Bagaimana kualitas berita ini: