27 Jun 2019

Dubes RI untuk Rusia Bahas Persiapan DIY Jelang Festival Indonesia Moscow

Yogyakarta (27/06/2019) jogjaprov.go.id - Berbagai persiapan tengah dilakukan pemda DIY jelang keikutsertaan DIY dalam Festival Indonesia - Moscow pada 1-4 Agustus 2019 di Moscow, Rusia. Pelaksanaan festival ini adalah kali keempat sejak pertama kali digelar pada tahun 2016 lalu.

Selain DIY, festival ini rencananya akan diikuti oleh beberapa provinsi dan kabupaten lain di Indonesia yakni Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, Papua Barat, dan Kabupaten Sorong. "Para pimpinan daerah yang bersangkutan juga turut hadir, termasuk juga Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sejauh ini, persiapan DIY sudah cukup rapi," ujar Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi.

Hal tersebut disampaikan Wahid seusai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan, Kamis (27/06) siang. Dalam kesempatan tersebut, Wahid menambahkan bahwa festival ini diadakan di Taman Krasnaya Presnya dengan luas area festival mencakup sekitar 16,5 hektar. "Luas booth untuk provinsi DIY sendiri adalah sekitar 200 meter persegi dan akan ditempatkan di prime location," ujar Wahid.

Pada festival ini, tercatat sebanyak 80 booth dari total 100 booth merupakan booth untuk UMKM. "Kami juga menyediakan booth gratis sebanyak 70 booth yang melingkupi produk kerajinan, tekstil, kerajinan, atau makanan. Saat ini, sebanyak 17 pengusaha lokal DIY tercatat akan mengikuti pameran ini dengan membawa line bisnis masing-masing dan juga tengah mempersiapkan kontrak-kontraknya," jelas Wahid.

Pada pelaksanaan sebelumnya, produk yang paling diminati dari Yogyakata sendiri adalah produk eco-print dan juga sabun natural dari Kabupaten Kulon Progo. Salah satu stand spesial yang akan dibangun adalah stand buah-buahan asli Indonesia. "Kita sedang pikirkan cara membawanya karena kan harus menggunakan direct flight untuk tetap menjaga kesegarannya," jelasnya. Alasan diadakannya stand buah ini adalah karena buah-buahan Indonesia cukup diminati di Rusia walau harganya relatif lebih mahal.

Lebih lanjut, Wahid memaparkan bahwa keikutsertaan dalam festival ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi DIY untuk mempromosikan produk lokal masyarakat Yogyakarta di Rusia. Di sisi lain, juga dapat membuka memajukan potensi wisata yang ada di wilayah DIY dan membuka peluang investasi mengingat telah hadirnya bandara YIA di Kabupaten Kulon Progo.

Wahid menambahkan bahwa target pengunjung festival pada tahun ini adalah sebanyak 140.000 pengunjung, atau 5.000 lebih banyak dari jumlah pengunjung di tahun 2018. Penambahan jumlah tersebut diharapkan juga disertai dengan peningkatan arus transaksi jual beli daripada tahun sebelumnya yang sebesar 2,23 juta US Dolar. "Selama pelaksanaan kegiatan tersebut, dijadwalkan Sri Sultan juga akan mengunjungi Kazan, sebuah negara bagian Rusia yang dikenal sebagai kota santri  dan masuk dalam kategori World Heritage List dari UNESCO," ujarnya [vin]

HUMAS PEMDA DIY

Bagaimana kualitas berita ini: