23 Jul 2019

Wagub: Belajar dan Bermain Harus Seimbang

Yogyakarta (23/07/2019) jogjaprov.go.id - Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menegaskan jika semua siswa harus menyeimbangkan antara belajar dan bermain. Hal ini dimaksudkan agar hardskill maupun softskill para siswa berkembang beriringan.

Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DIY saat menerima kunjungan dan laporan siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta yang berprestasi internasional di Dalem Ageng, Komplek Kepatihan, Yogyakarta pada Selasa (23/07). Kedatangan para siswa kali ini didampingi Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dan Komite Sekolah SMP Negeri 5 Yogyakarta.

“Saya bangga sekali dengan prestasi yang telah diraih anak-anak ini. Secara hardskill anak-anak Jogja luar biasa, tapi yang saya lihat softskill mereka masih kurang. Padahal softskill itu perlu, hidup itu tidak hanya belajar, perlu juga pengembangan softskill. Intinya, bagaimana anak-anak bisa bersikap menghargai sesama dan punya empati,” ujar Sri Paduka.

Dijelaskan Sri Paduka, usia anak-anak membutuhkan kesempatan untuk berekspresi. Dukungan orang tua maupun lingkungan sekitar juga dibutuhkan agar apa yang mereka kerjakan dilakukan dengan sepenuh hati tanpa paksaan.

“Harapan saya, tolong bangunlah silaturahmi, karena silaturahmi membawa barokah tersendiri. Saya sendiri merasa banyak sekali kemudahan yang bisa didapat dari silaturahmi,” imbuh Sri Paduka.

Sri Paduka juga berharap, ke depan prestasi yang dicetak para siswa Jogja tidak hanya pada bidang sains, tapi juga di bidang budaya.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti melaporkan prestasi yang telah diraih 14 siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta di ajang internasional.

Dari 14 siswa, sembilan siswa yang terbagi dalam tiga kelompok mengikuti ajang sains internasional di Turki pada Juni 2019 lalu. Ketiga kelompok ini berhasil membawa pulang tiga medali dari tiga bidang perlombaan. Pada bidang teknik berhasil diraih medali perak, lalu bidang biologi dan kimia, masing-masing meraih medali perunggu.

“Lomba di Turki ini, para siswa masuk dalam kategori umum, di mana lawan-lawan mereka dari 24 negara lainnya banyak juga yang berusia di atas mereka. Sementara itu, tiga anak lainnya mengikuti International Science and Invention Fair 2019 di Denpasar, Bali dengan karya untuk bidang sosial mengenai abdi dalem,” paparnya.

Dua siswa lainnya berkesempatan mengikuti International Converence of Young Scientist 2019 di Malaysia. Satu dari dua siswa yang berlaga di Malaysia ini berhasil meraih medali emas dengan karya ilmiahnya yang tentang mengolahan limbah. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: