28 Agt 2019
  Humas Berita,

Jogja International Heritage Festival Keris 30 Agustus – 2 September 2019

YOGYAKARTA(27/08/2019)jogjaprov.go.id. –  Sebagai perwujudan dan mempertegas bahwa Keris merupakan salah satu Warisan Budaya para leluhur seperti warisan budaya Batik dan Wayang, Jogja International Heritage Festival Keris 2019 akan digelar mulai tanggal 30 Agustus hingga 2 September 2019 sebagai upaya penyelamatan dan pelestarian warisan Budaya Indonesia dan ini merupakan implementasi dari Convention for the Safeguarding of the Intangible Culturan Heritage 2002 ( Ratifikasi Perpres No.78 Tahun 2007).

Kepala Bidang  Pelestarian dan Pengembangan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan DIY Dian Laksmi Pratiwi, S.S., M.A mengemukakan hal itu siang tadi  (Rabu,28/08) dalam Jumpa Pers Persiapan Penyelenggaraan “Jogja International Heritage Festival Keris 2019” di Ruang  Bima Lantai II Dinas Kebudayaan DIY di Jln.Cendana Yogyakarta yang juga dihadiri PLT Kepala Dinas Kebudayaan DIY Drs. Bambang Wisnu Handoyo .

Menurut Dian Laksmi Pratiwi Keris sebagai Masterpiece of the Oral Intangible Culturan Heritage and Humanity oleh UNESCO tahun 2004 yang menyebutkan bahwa keris secara prisipiil memiliki 5 fungsi dalam masyarakat Indonesia yaitu, fungsi, tradisi, sosial, seni, filosofi, dan mistis dan bahkan dalam dokumen proposal pengajuan keris ke UNESCO setidaknya keris dimilik 15 etnis atau daerah di Indonesia sekaligus sebagai pengusung yaitu, Jawa, Madura, Bali, Sasak-Lombok, Sumbawa, Palembang, Jambi, Minangkabau, Banjar, Kutai, Bugis dan Toraja. Oleh karena itu tandas Dian Laksmi, fungsi dan peranan keris secara langsung dan tidak langsaung  akan mempengaruhi peradaban  yang terus berkembang. Upaya-upaya untuk melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan nilai keris penting bagi peradaban bangsa menjadi sangat penting.

Adapun kegiatan untuk melestarikan, melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan warisan  Budaya keris baik kandungan nilainya maupun keberagaman hasil karya keris serta untuk memajukan peradaban di masa sekarang akan diselenggarakan Lomba Fotografi Keris, Travel Heritage, Lomba Stand Up Comedy dan Guyon Maton, Pameran Keris, Bursa Keris, Seminar Keris, Konsultasi Keris, Pertunjukan Dagelan Mataram lakon seputar keris, Sarasehan Keris, Workshop keris /pengageman keris.dan permintaan PLT Dinas Kebudayaan agar ditambah dengan lomba menggambar keris untuk siswa SMP dan SMA. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Jogja Gallery, Museum Sono Budoyo dan pembukaan kegiatan tersebut akan dilaksanakan  hari Jum'at, 30 Agustus 2019 di Sasono Ondrowino.

Sementara PLT Kepala Dinas Kebudayaan DIY Drs. Bambang Wisnu Handoyo menambahkan bahwa  Keris sebagai warisan budaya dan kekayaan budaya bangsa sangat perlu dilindungi, dilestarikan dan dimanfaatkan bukan saja dalam upacara-upacara atau ritual khusus tetapi oleh para pendahulu  keris juga sebagai pusaka dan lazim diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya, sebab sudah tentu kata Bambang Wisnu Handoyo narasi spiritualisme dan mitologi keris terlihat kaya berkembang di sekitar senjata tradisional.

Harapan  Drs. Bambang Wisnu Handoyo,  warisan budaya yang berujud keris harus ditanamkan pada anak cucu kita sejak dini, karena aplikasi dan implementasi nilai-nilai keris akan memberikan kontribusi yang penting bagi kemajuan peradaban di era globalisasi sekarang ini.

Dalam kerangka inilah PLT Dinas Kebudayaan DIY yang juga Kepala Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset  Setda DIY sangat menyambut baik diselenggarakannya Jogja International Heritage Festival Keris 2019 karena semakin meneguhkan bahwa Keris sebagai Warisan Budaya Indonesia dan keris menjadikan kita tepung, srawung dan dunung terhadap kekayaan Budaya Indonesia.

Disamping itu lanjut Bambang Wisnu Handoyo dengan berbagai kegiatan ini kita sebagai pemilik warisan budaya akan semakin mencintai dan memahami kekayaannya sehingga dalam  menggunakan keris baik dalam keseharian maupun ageman ( kelengkapan berpakaian adat ) dapat dengan tepat sesuai dengan suasana dan waktunya.(krn)

 

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: