09 Sep 2019
  Humas Berita,

Tari Adat Luwu Meriahkan Festival Kraton Nusantara di Sulawesi Selatan

PALOPO  Sul-Sel  (08/09/2019) — Keraton sebagai pembina penjaga dan pengembang budaya tradisi dan adat serta pelestari warisan budaya para leluhur telah memberikan sumbangan nyata pada pembangunan selama ini. Demikian sampaikan  Sekretaris Jendral Forum Komunikasi dan Informasi Kraton Nusantara (FKIKN) GRAY. Koes Murtiyah sore petang tadi, Minggu (08/09) pada acara pembukaan Festival Kraton Nusantara (FKN). Acara yang digelar di Istana Kedatuan Luwu Kota Palopo, Provinsi Sulawsi Selatan tersebut dihadiri oleh perwakilan 200 kerajaan di nusantara serta dari luar negeri seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Belanda dalam suasana meriah.

Lebih lanjut Sekjen FKIKN menyatakaan bahwa adat, tradisi dan budaya bendawi tak wujud yang berakar dari kesejarahan  warisan leluhur (leaving heritage) yang berasal dari keberagaman dari para raja keraton di Nusantara mampu memberikan kontribusi positif dalam  pembangunan manusia, merawat Bhenika, menjaga Tunggal Ika. ” Sumbang, pertimbangan, saran usulan yang positif bagi perkembangan bangsa ini,” tandas Koes Murtiyah.

Delegasi DIY pada kesempatan ini dipimpin oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY Drs. Aris Eko Nugroho, SP., MSi., yang hadir bersama dengan KPH. Notonegoro mewakili Karaton Yogyakarta dan KPH. Indrokusumo dari Puro Pakualaman. Dalam acara tersebut tuan rumah Kedatuan Luwu Sri Paduka Andi Maradang Mackulau Opu To Bau menyampaikan terima kasih atas kedatangan para delegasi di Palopo sehingga fertival Karaton Nusantara XIII bisa digelar dengan baik.

Sementara itu Asisten II  Perekonomian Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan menyampaikan sambutan atas nama Gubernur. Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Nurdin Abdullah, melalui sambutan tertulisnya berpesan dalam gala dinner tersebut bahwa eksistensi Kraton di nusantara mampu memberikan sumbangsihnya pada bangsa dari aspek sosial, polititik,  budaya serta ekonomi. Karenanya perlu digarisbawahi pentingnya sinergisitas antara kraton se-nusantara bahkan dengan kraton lain di luar negeri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gubernur juga menyampaikan harapannya bahwa pertemuan dalam FKN ini akan memperkokoh persatuan dan kesatuan. Pemerintah pun sangat menyadari bahwa peran kraton sangatlah besar dalam menentukan perjalanan bangsa ini. Gala dinner dimeriahkan berbagai ragam seni tari, di antaranya tari adat Luwu Jaga Tololo sebagai tarian pembuka. Tarian adat lain yang ditampilkan adalah tari Jaga Lili, Tari Pangelu serta Tari Seribu Tangan. (krn)

Humas Pemda DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: