16 Sep 2019

Budaya Jadi Senjata Ampuh Lawan Intoleransi

Yogyakarta (16/09/2019) jogjaprov.go.id - Guna melawan intoleransi, budaya dapat dijadikan senjata utama. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat menerima kunjungan dari Gerakan Masyarakat Indonesia Melawan Intoleran (Gemayomi) pada Senin (16/09) di Gedhong Pare Anom, Komplek Kepatihan, Yogyakarta.

Wakil Gubernur DIY menyarankan untuk selalu mengutamakan budaya dalam penyelesaian persoalan intoleran. “Karena munculnya kasus Intoleran itu oknum, bukan budaya asli masyarakat kita,” tambah Sri Paduka.

Sri Paduka pun berharap Gemayomi isa melanjutkan untuk mengedukasi masyarakat tentang toleransi, karena edukasi adalah investasi intelektual yang sifatnya seumur hidup. Kepada Gemayomi, Sri Paduka pun memberikan arahan agar bisa terus konsisten aktif untuk membantu para masyarakat yang mengalami intoleran di Yogyakarta.

Kedatangan Gemayomi bertemu Wakil Gubernur DIY ialah ingin meminta dukungan dalam rangka menyelenggarakan Kongres Melawan Intoleransi pada 21 September 2019 mendatang. Ketua Pelaksana Kongres, Lilik Krismantori mengatakan, investasi nilai berupa kesadaran untuk menjunjung tinggi toleransi merupakan hal yang penting. Selain itu, dengan membangun kembali nilai-nilai, dapat mengurangi tindakan intoleran.

“Karena yang menyebabkan intoleransi yang terjadi di masyarakat adalah merapuhnya nilai-nilai. Kita ingin kembali membangun nilai-nilai sosial di tengah masyarakat,” imbuhnya.

Kongres yang bertajuk Rajut Bhinneka, Rajut Jiwa Merdeka ini nantinya diadakan di Kantor DPD Gemayomi Kongres ini akan dihadiri oleh berbagai elemen seperti mahasiswa, kelompok komunitas, gerakan pemuda, dan ormas-ormas.  (We/Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: