18 Sep 2019

Dukung Pemda DIY, PKL Maliboro Galakkan Pemeliharaan Kebersihan

Yogyakarta (18/09/2019) jogjaprov.go.id – Perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap upaya pemerintah dalam menata kawasan Malioboro sebagai salah satu ikon wisata DIY mulai terlihat. Kepedulian tersebut terutama datang dari pedagang kaki lima Malioboro yang berkonsentrasi pada kebersihan dan keindahan kawasan Malioboro.

Terkait dengan program tersebut, Paguyuban Kawasan Malioboro melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Rabu (18/09) di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, Sri Paduka banyak memberikan arahan terkait pemeliharaan Malioboro kepada anggota paguyuban yang lebih banyak diwakili oleh para pelaku kuliner kaki lima yang menginisiasi program kebersihan Malioboros tersebut.

Sri Paduka menyampaikan, kebersihan Malioboro seyogyanya memang harus dilakukan dengan lebih baik lagi. Untuk itu, Sri Paduka menyampaikan apresiasi terhadap upaya para pelaku ekonomi di sepanjang jalan Malioboro tersebut. Menurutnya, saat ini upaya Pemda DIY untuk menata, mempercantik dan memperindah Malioboro tidak bisa tercapai tanpa adanya dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Harus dibarengi pula dengan edukasi pada masyarakat, sehingga tujuan untuk menyejahtrerakan masyarakat segera tercapai.

“Cita-cita saya untuk DIY adalah menjadikan warga teredukasi dengan baik. Edukasi bukan soal jenjang pendidikan, namun soal pemikiran. Edukasi yang baik bisa menyelesaikan berbagai permasalahan, salah satunya masalah kesadaran pemeliharaan lingkungan,” jelas Sri Paduka.

Sri Paduka berharap, ada pemahaman yang sinergis antara Pemda DIY dan  pelaku ekonomi di kawasan Malioboro terkait kebersihan. Pun dengan berbagai kebijakan lain yang dilakukan Pemda DIY guna memperbaiki kawasan Malioboro, Sri Paduka menyampaikan akan selalu terbuka untuk berdialog dengan para pelaku ekonomi tersebut.  

Sujarwo, Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro menyampaikan, para PKL Malioboro saat ini berupaya keras menjaga kebersihan dan keindahan Malioboro. Salah satu upayanya adalah dengan akan diluncurkannya maskot kebersihan Malioboro, 'Jaka' dan 'Lisa' yang merupakan kepanjangan dari Jaga Kebersihan, Lihat Sampah Ambil. Rencananya, waktu peluncuran akan dilakukan awal Oktober, sehingga sekaligus bisa menjadi kado bagi Ulang Tahun ke-263 Kota Yogyakarta.

Setelah peluncuran, anggota Paguyuban Kawasan Malioboro akan berkeliling untuk mensosialisasikan total care terhadap kebersihan Malioboro. Paguyuban tersebut akan menerapkan konsep terpadu antar stakeholder, baik pemerintah, pedagang kaki lima, wisatawan, komunitas, pelaku bisnis serta pelaku wisata. Hal tersebut menyasar pada perubahan fisik, teknis maupun perubahan sikap dan prilaku terhadap kesadaran pengelolaan sampah. “Kami optimis, Malioboro dengan wajah baru yang mendukung program-program Pemda DIY ini akan  menjadikan istilah Jogja Istimewa benar-benar menemukan tempatnya,” ujar Sujarwo.

Sujarwo yang datang bersama para ketua pelaku PKL kuliner Malioboro ini menyampaikan,  sebelumnya, usaha pemeliharaan kebersihan Malioboro telah berjalan. Salah satunya pada setiap Selasa Wage para PKL rela tidak berjualan untuk merawat dan memperbaiki infrastruktur Malioboro. Selain itu, ada juga diskusi dan rembug dengan pedagang pasar sore terkait kebersihan dan juga seragam batik. Tujuannya agar selain bersih, para penggiat ekonomi di sepanjang Jalan Malioboro ini terlihat rapi, kompak dan lebih indah. (uk)

Humas Pemda DIY 

Bagaimana kualitas berita ini: