26 Sep 2019
  Humas Berita,

Sultan: DPRD DIY 2019-2024 Harus Perkuat Sinergi dengan Pemda DIY

 

Yogyakarta (26/09/2019) jogjaprov.go.id – Pisah sambut Anggota DPRD DIY masa bhakti 2014-2019 dengan anggota DPRD DIY 2019-2024 telah berlangsung di Hotel Royal Ambarrukmo, Jln. Laksda Adisucipto, Yogyakarta pada Kamis (26/09) malam. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X turut hadir dalam acara tersebut bersama dengan Sekretaris Daerah DIY Ir. Gatot Saptadi, Asisten, Forkopimda serta Kepala OPD di lingkungan Pemda DIY.

Wakil Ketua DPRD DIY 2014-2019, Arif Noor Hartanto mewakili seluruh anggota lainnya pada sambutannya menyampaikan permohonan maafnya apabila selama bermitra dengan Pemda DIY, terdapat banyak hal yang kurang ideal. "Iki kok dadi ngene, iki kok dadi ngono, apabila kemitraan ini kurang ideal, atas nama anggota Dewan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujarnya. 

Lebih lanjut, Arief Noor Hartanto mengatakan dengan diselenggarakannya silaturahmi pisah sambut malam ini memiliki momentum yang sangat luar biasa, karena sebelumnya omen tersebut belum pernah digelar. "Rumiyin boten wonten acara kados mekaten (dahulu tidak ada acara seperti ini, -red)," jelasnya. Sehingga di grup DPRD yang lama pun menjadi perbincangan antar teman anggota dewan. “Oh mau bengi acara pisah sambut to, sing ora dinggo dipisah, sing dienggo disambut  ngoten niko, pokoke gayenglah," ujarnya. Disambung Arief Noor Hartanto bahwa tradisi seperti ini sangat bagus, karena silaturahmi ini menjadi penguat kita bersama, tidak ada istilah sing dinggo dienggo, sing ora-ora dan lain sebagainya.  Semuanya adalah keluarga besar Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sementara itu, pimpinan sementara DPRD DIY Nuryadi, S.Pd, dalam sambutannya mengatakan bahwa para anggota DPRD yang masih baru masih perlu belajar pengetahuan dari seniornya yakni anggota DPRD periode sebelumnya. "Anggota DPRD boleh berganti, tetapi perjuangannya terus berlanjut, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat DIY. DPRD DIY ini hasil pilihan masyarakat serta menjadi wakil rakyat, maka dewan ke depan akan memperjuangkan nasib rakyat sebaik-baiknya," katanya. 

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan bahwa silaturahmi seperti halnya pisah sambut adalah suatu hal penting untuk menyamakan persepsi juga serta membangun kebersamaan dalam memecahkan persoalan demi kemajuan bangsa dan negara. "Dengan membangun hubungan yang baik antara Pemda dengan DPRD, kita semua bisa berbuat sesuatu demi masyarakat DIY yang kita cintai ini karena kita mempunyai tanggung jawab yang sama. Tantangan-tantangan ke depan semakin kualitatif dan makin bervariasi, kita tidak bisa mundur lagi. Dengan selesainya Bandara YIA di Kulonprogo misalnya, kita harus bisa menumbuhkan perekonomian yang lebih tinggi," jelas Sultan.

Sesuai dengan informasi dari Bank Indonesia, bahwa dengan selesainya YIA pada kwartal ke III ini, pertumbuhan perekonomian DIY menjadi 7,5%. Menurut Gubernur DIY, nilai pertumbuhan tersebut cukup membuat pihaknya berpikir keras. "Kita harus membuat investasi agar pertumbuhan ekonomi DIY lebih tinggi lagi dan tidak turun menjadi 6,2 atau 6,3 atau bahkan anjlok ke 5,3 lagi," ujar Sultan. 

Lebih lanjut, Sultan menuturkan bahwa yang harus didiskusikan lebih jauh adalah agar bagimana potensi-potensi UKM menengah dan kecil bisa tumbuh. "Kalau swasta atau investor besar pertumbuhan bisa sembilan koma, tetapi rakyat kita tidak dapat apa-apa, karena investor besar inginnya untung sendiri. Tetapi  kalau investasi tersebut dibangun oleh BUMN, pertumbuhan akan tetap terjaga," jelas Sultan. Menurut Sultan, lewat BUMN kita bisa berkomunikasi dengan baik, karena tindak lanjut yang dibangun akan mengangkat harkat dan martabat masyarakat.

Menyinggung permasalahan kemiskinan, Gubernur DIY mengatakan bahwa hal tersebut tidak semudah yang diperkirakan. Untuk mencari solusinya, Pemda DIY harus duduk bersama dengan DPRD untuk merumuskan skema/visi apa yang tepat untuk menangani kemiskinan. "Kita harus duduk bersama antara Dewan dengan Pemda untuk menyelesaiakan persoalan kemiskinan. Kita harus memiliki pilihan yang terbaik dari yang baik, bukan pilihan-pilihan terbaik dari yang jelek," tutupnya. (krn)

Humas Pemda DIY

 

 

Bagaimana kualitas berita ini: