30 Sep 2019

Festival Jamu Harus Bisa Mengedukasi Masyarakat

Yogyakarta (30/09/2019) jogjaprov.go.id - Panitia Festival Jamu Internasional diharapkan mampu ‘meramu’ kegiatannya agar bisa mengedukasi masyarakat lebih lagi. Festival tentang budaya tradisional ini harus bisa menjadi kegiatan monumental dan bisa menjadi event tahunan.

Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat menerima audiensi Panitia Festival Jamu Internasional di Gedhong Pare Anom, Komplek Kepatihan, Yogyakarta pada Senin (30/09). Wakil Gubernur DIY menyatakan, festival jamu ini tidak boleh hanya menjadi sebuah festival biasa, yang selesai diselenggarakan, selesai pula kegiatan.

“Harus ada kegiatan yang berkelanjutan, tidak harus sesuatu yang besar. Panitia bisa bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DIY misalnya. Karena ini juga ada unsur budayanya, desa budaya yang punya potensi mengembangkan jamu bisa diajak serta,” ungkap Sri Paduka.

Menurut Sri Paduka, panitia juga dapat berpikir untuk menginisiasi kampung jamu atau wilayah jamu, sehingga ada kemaslahatan yang didapat. Ke depan, panitia juga diminta untuk dapat menyelenggarakan festival jamu lanjutan di tempat yang lebih alami, serta mampu mengedukasi masyarakat lebih luas.

“Mengedukasi masyarakat di sini tidak hanya konsumen saja. Tidak bisa jika kita hanya mengajak masyarakat mau mengkonsumsi jamu. Tapi para penggiat jamu juga harus didorong untuk membuat jamu yang higienis,” imbuh Sri Paduka.

Festival Jamu Internasional sendiri akan dilaksanakan pada 14-16 November 2019 di Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Festival ini diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Wakil Dekan Kerja Sama, Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Alumni Fakultas Farmasi UGM, Dr. Endang Lukitaningsih, M.Si., Apt., mengatakan, festival jamu ini mengandeng berbagai pihak. Tidak hanya para penggiat jamu, panitia juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DIY dan Dinas Kebudayaan DIY.

“Kami ingin membangun kesadaran masyarakat bahwa jamu itu tidak seperti obat. Dan jamu bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat masa kini. Selain bahan-bahannya alami, jamu juga memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh,” imbuhnya.

Upaya edukasi pun diungkapkan Endang tetap ditekankan dalam penyelenggaraan festival jamu ini. Misalnya terkait keterbatasan lahan untuk menanam bahan baku jamu. Hal ini membuat panitia memberikan beberapa solusi yang bisa dilakukan agar bahan baku jamu bisa tersedia dekat dengan masyarakat.

“Kami juga melakukan pengenalan jamu ke sekolah-sekolah. Hasilnya cukup memuaskan, karena antusias para siswa juga besar,” imbuhnya. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: