11 Okt 2019
  Humas Berita,

Penyerahan Video Dokumenter Jumenengan Paku Alam IX

Yogyakarta (11/10/2019)jogjaprov.go.id. – Bertempat di Gedung Pare Anom, Kepatihan Yogyakarta disela-sela kesibukannya, Wakil Gubernur Paku Alam X menerima Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY, Dra.Monika Listiyani.MM beserta jajarannya tadi pagi (Jum’at,11/10).

Maksud Kepala BPAD DIY bertemu dengan Wakil Gubernur DIY selain untuk bersilaturahmi juga untuk menyerahkan  CD Video Dokumentasi rangkaian Prosesi Jumenengan Dalem KGPAA Paku Alam IX yang dilaksanakan pada tanggal  26 Mei Tahun 1999, menggantikan mendiang ayahandanya KGPAA Paku Alam VIII yang wafat tanggal 11 September 1998.

Dengan diserahkannya dokumentasi video tersebut, Wakil Gubernur DIY Paku Alam X mengharapkan kepada Jajaran DPAD DIY untuk lebih aktif dan membuat terobosan baru sesuai dengan eranya, mengingat  saat ini dokumentasi dari suatu kegiatan/peristiwa merupakan hal yang sangat penting. Karena dokumentasi akan menjadi kilas balik atau narasaumber dan referensi bagi generasi penerus/generasi berikutnya.

"Saya berharap, BDAD tidak hanya mendokumentasikan peristiwa-peristiwa yang besar dan skala nasional, tetapi peristiwa-peristiwa kecil/lokal hendaknya juga menjadi prioritas, khususnya peristiwa budaya lokal. Sebagai contoh prosesi Merti Dusun, yang ternyata didalamnya terdapat budaya Mocopatan, Penembromo dan lain-lain, dan termasuk budaya yang sudah langka dan jarang ditemukan ”jelas Wagub.

Seusai bertemu dengan Wakil Gubernur DIY, ketika dikonfirmasi reporter jogjaprov.go.id tentang berapa banyak dokumentasi video yang diakusisi dan diserahkan kepada Pemda DIY, Monika Listiyani mengatakan bahwa dokumentasi Pemda DIY yang ada di DPAD jumlahnya relatif bamyak dan mencapai puluhan ribu. Bahkan BPAD DIY saat ini sedang menggalakan optimalisasi pengelolaan arsip di OPD-OPD dilingkungan Pemda DIY. Arsip yang statis harus diserahkan kepada BPAD agar dapat dikelola dengan baik.

"Arsip ini penting, karena terkait dengan sejarah bangsa. Dengan arsip ini kita akan tahu bagaimana sebuah peradaban bangsa berjalan, sejarah berjalan" ungkapnya.

Lebih lanjut Monika mengatakan bahwa pengelolaan arsip yang berbentuk video di DPAD DIY jumlahnya banyak, sementara tenaga arsiparis di DPAD tersebut sangat terbatas, sehingga masih terdapat beberapa arsip belum seluruhnya dapat diselesaikan.

Disinggung berapa kebutuhan ideal SDM disetiap OPD untuk mengelola arsip, Monika menambahkan seyogyanya setiap OPD harus mempunyai 1 arsiparis. DPAD DIY pun sebenarnya harus memilki 20 arsiparis, namun saat ini BPAD baru memilik 12 arsiparis, sehingga belum imbang antara volume berkas arsip dengan SDM yang ada. Begitu pula petugas arsiparis di OPD masih merangkap dengan mengerjakan tugas lainya/nyambi. “ Kendalanya adalah SDM dibidang ke-arsipan sangat terbatas” tandas Monika.(kr)

 

HUMAS DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: