17 Des 2019

Peran Perempuan Bermula dari Keluarga

Sleman (17/12/2019) jogjaprov.go.id - Peran perempuan dalam kehidupan sangatlah besar. Peran ini bahkan telah dimulai dari kelompok terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga, utamanya dalam mengedukasi anggota keluarganya.

Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dalam Dialog Terbatas bertema Peran Wanita dalam Pembangunan Kesehatan dan Upaya Pencegahan HIV dan Penyakit Tidak Menular. Bertempat di Balai Pelatihan Kesehatan DIY pada Selasa (17/12), perempuan selalu memegang peran sentra dalam pendidikan di rumah.

“Kita memang perlu memberi ruang dan kesempatan yang sama bagi perempuan. Namun perempuan juga tidak boleh lupa, mereka adalah ibu bangsa. Merekalah yang mengedukasi generasi penerus bangsa,” ujar Sri Paduka.

Diungkapkan Sri Paduka, laki-laki dan perempuan mempunyai tanggung jawab yang setara dalam keluarga. Namun perempuan tidak bisa lepas dari kodratnya. Beliau pun menganggap perempuan merupakan sosok yang luar biasa, termasuk dalam mengedukasi terkait persoalan kesehatan.

“Dalam hal kesehatan, perlu upaya bersama bagaimana mengurangi laju percepatan penambahan penderita. Dan penyakit yang saat ini menjadi konsern DIY ialah penyakit tidak menular dan HIV AIDS,” imbuhnya.

Sebagai sosok yang luar biasa, Sri Paduka pun menegaskan, tipa perempuan memiliki hak yang harus dipahami, yakni perempuan punya pilihan dalam berkarir, punya hak mendapatkan rasa hormat, dan punya hak memiliki waktu pribadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembayun Setyaning Astutie, M.Kes., mengatakan, dalam dua tahun terakhir ini dan diprediksi ke depannya, kasus HIV AIDS pada ibu dan anak mengalami peningkatan jumlah penderita. Padahal, tahun 2030 Indonesia telah ikut berkomitmen pada dunia untuk mewujudkan zero penularan infeksi AIDS, zero kematian akibat HIV AIDS, dan tidak ada lagi diskriminasi pasien atau ODHA.

“Untuk itu kita butuh mengedukasi masyarakat. Edukasi merupakan investasi. Karena itu melalui perannya, perempuan diharapkan mampu mengedukasi warga,” imbuhnya.

Dalam dialog ini, hadir pula salah satu aktivis sekaligus penderita HIV AIDS yang telah berhasil berjuang bertahan hidup. Perempuan bernama Magdalena ini bahkan membantu sang anak yang juga mengidap HIV AIDS. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: