25 Mei 2023

Ajur Ajer #1 Jejamu, Perayaan Warisan Budaya Takbenda DIY 2023

Bantul (24/05/2023) jogjaprov.go.id - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menggelar program kreatif inovatif bernama Ajur Ajer #1 Jejamu di Kampoeng Mataraman, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul mulai Rabu (24/05) hingga Jumat (26/05). Kegiatan tersebut merupakan wujud perayaan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) asal DIY pada 2023. Ajur Ajer sebagai payung kegiatan yang membentang dari berbagai aspek dengan sajian programnya bervariasi, mulai dari pameran, pertunjukan, permainan, workshop, pasar, maupun seremoni khusus.

Sebelumnya, Kemendikbud Ristek RI telah menetapkan 44 WBTb baru yang berasal dari DIY pada dua tahun terakhir ini. Penetapan dan prestasi ini kemudian ditindaklanjuti dengan sosialisasi berupa perayaan publik. Judul festival ini sendiri berasal dari peribahasa Jawa Manjing Ajur Ajer. Manjing berarti hadir dan bergerak, sedangkan Ajur berarti lebur. Adapun ajer berarti cair, fleksibel, mampu menyesuaikan diri, tanggap dan waspada terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan konsep ajur-ajer diharapkan semua melebur, mengadaptasi diri dengan lingkungan, tanpa harus kehilangan prinsip hidup yang baik dan jati dirinya sendiri.

Sekretaris Disbud DIY Cahyo Widayat yang membacakan sambutan Kepala Disbud DIY menyampaikan pihaknya bersama-sama dengan masyarakat bertugas menjadikan setiap warisan budaya sebagai sumber nilai dan pembentukan karakter masyarakat Yogyakarta. Dalam artian mempunyai sifat toleran, menekankan aspek kerukunan, saling menghormati, keselarasan sosial dijiwai dengan idealisme yang kuat, komitmen yang tinggi, integritas moral, serta nurani yang bersih.

" Program yang kami maksudkan untuk menyapa Kalurahan Panggungharjo ini akan dapat menggali partisipasi masyarakat secara luas pada upaya-upaya pelestarian, pemeliharaan dan pengembangan WBTb DIY yang telah ditetapkan sebagai WBTb Indonesia. Kegiatan ini diharapkan akan menjadi ruang edukatif bagi masyarakat mengenal dan memahami arti penting nilai setiap karya budaya leluhur yang telah diwariskan, " terangnya dalam pembukaan Perayaan WBTb 2023, Ajur Ajer #1 Jejamu di Kampoeng Mataraman, Panggungharjo, Sewon Bantul, Rabu (24/05).

Cahyo menuturkan kegiatan perayaan WBTb di Kampoeng Mataraman terbagi dalam lima jenis aktivitas yaitu workshop WBTb, pameran, stand kuliner, pagelaran seni pertunjukan serta gladen jemparingan sebagai bagian rangkaian acara. Acara berlangsung selama tiga hari dimulai pada Rabu (24/05) sampai Jumat (26/05) yang ditutup dengan Pagelaran Wayang semalam suntuk.

Sajian informasi yang dibuat dalam sajian pameran, workshop, sarasehan, pameran stand kuliner, dan pagelaran pertunjukan diharapkan akan mampu memperluas daya aruh untuk mampu membangkitkan ingatan, menumbuhkan kreativitas, sekaligus menggali inspirasi dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya Yogyakarta. "Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini. Kami juga mohon maaf jika ada kata dan perbuatan yang kurang berkenan di hati . Kritik dan saran senantiasa kami harapkan demi kemajuan kegiatan kita bersama ini," lanjut Cahyo

Sementara itu, Tim Kurator Mikke Susanto dan Hari Ong Wahyu menyampaikan program perayaan WBTb 2023 mengangkat kesinambungan antara kekayaan lokal dan pemberdayaan masyarakatnya. Sosialisasi ini bertujuan utama sebagai upaya mengingat konsep WBTb yang belum banyak diketahui masyarakat DIY. Kesinambungan tersebut juga bertujuan mewujudkan WBTb DIY sebagai kekuatan dan inspirasi sumber nilai hidup sehari-hari yang berdaya guna dan menyelaraskan kebutuhan generasi kini dan yang akan datang. Ajang ini juga diperuntukkan promosi publikasi WBTb, penghayatan terhadap karya budaya dan internalisasi nilai-nilai dalam karya budaya.

“Festival ini tidak hanya berfungsi sebagai media untuk sambung rasa dan ruang pertemuan antar-warga. Jauh lebih dari itu, Ajur Ajer juga dimanfaatkan sebagai bagian dari upaya menggali berbagai potensi lokal yang diberdayakan secara mandiri oleh masyarakat. Dalam rangka menguatkan potensi jati diri dan identitas kelokalan tersebut, diperlukan sarana untuk mengekspresikan berbagai keinginan warga. Dalam kesempatan ini, masyarakat Panggungharjo (desa dimana agenda ini dipilih sebagai ruang) dapat memperkenalkan potensi budaya lokalnya ke seluruh lapisan masyarakat. Tidak kalah pentingnya, agenda tahunan ini juga digelar untuk menjadi bagian dari upaya melakukan transformasi dari generasi ke generasi sekaligus menjadi bagian dari upaya konservasi serta preservasi warisan budaya yang telah ditetapkan,” ungkapnya.

Mikke menyebut Ajur ajer kali ini bertema Jejamu yang dilatari peristiwa pandemi Covid 19. Lingkup tema Jejamu dalam perayaan ini cukup luas. Secara sederhana tema jejamu tidak terfokus pada persoalan makanan yang dimasukkan ke dalam mulut , tetapi juga memberikan sajian berbagai kebutuhan jiwa raga manusia secara indah. Dalam ajang semacam ini tersaji banyak materi. Gelaran seni pertunjukan kerakyatan, kuliner, permainan, adat istiadat serta ekosistem lingkungan budaya DIY di pertunjukan sebagai bagain di dalamnya. Beberapa agenda dalam workshop diantaranya Wiwitan Padi, Metode Belajar Sariswara, pembuatan makanan tradisional Sangga Buwana, Lemper dan minuman Bir Jawa. Dalam ranah pameran menyajikan 3 sumber materi antara lain berasal dari Keraton Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman dan ekosistem lingkungan budaya DIY

“Jelaslah Ajur Ajer sangat prospektif sebagai bentuk perayaan dengan ruang lingkup khusus maupun umum. Fasilitasi dukungan Dana Keistimewaan melalui Disbud DIY ini diharapkan Ajur-ajer berkembang sebagai prakarsa masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan WBTb sebagai aset budaya. Ajur ajer juga diharapkan menjadi ruang bersama, berkelanjutan mentransformasi kandungan nilai serta pemicu lahirnya karya-karya budaya terbarukan tanpa meninggalkan yang telah diwariskan,” terangnya.

Lurah Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi mengungkapkan rasa terima kasihnya dipercaya menjadi tempat penyelenggaran perayaan WBTb DIY 2023. Sebagai Desa Mandiri Budaya, masyarakatnya sangat lekat dengan gotong royong. Peran serta atau keterlibatan masyarakat desa inilah yang kemudian hari didorong dan fasilitasi oleh Disbud DIY, seperti penyelenggaraan festival perayaan WBTb DIY 2023.

“ Kami ucapkan terima kasih kepada Disbud DIY yang telah berulang kali menjadikan Panggungharjo tidak hanya sebagai tempat penyelenggaraan tetapi menjadi tuan rumah dari berbagai macam event kebudayaan yang dilakukan ataupun di fasilitas Disbud. Saya kira, ini sebuah penghormatan dan apresiasi dari Pemda DIY kepada warga desa maupun pemerintah desa Panggungharjo yang telah dipercayakan banyak sekali kegiatan-kegiatan kesenian maupun kebudayaan,” pungkasnya. (Fn/Im/Hr)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: