08 Jan 2019

Pesawat Terbesar dan Terberat di Dunia Bisa Mendarat di NYIA

Kulon Progo (08/01/2019) jogjaprov.go.id – New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang terletak di Kabupaten Kulon Progo dijadwalkan akan mulai beroperasi April 2019 mendatang. PT Angkasa Pura I dan PT Pembanguan Perumahan (PP) selaku pemilik proyek terus berupaya memenuhi target pengoperasian bandara.

Faiq Fahmi, Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I saat menerima kunjungan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X Selasa (08/01) siang menyampaikan bahwa NYIA jauh lebih luas dari Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. Apabila Adisutjipto memiliki luas 17.136 m2, maka NYIA memiliki luas 210.000 m2. Bandara yang digadang-gadang dengan desain sisi udara terbaik ini memiliki panjang dan lebar landasan 3.250 x 45 meter, sehingga nantinya pesawat terbesar dan terberat bisa mendarat di NYIA. Menurut Fahmi, saat ini pembangunan sudah memasuki tahap 26%, dan hingga April 2019 nanti target pembangunan adalah 50% dan siap untuk dioperasikan dengan sistem minimum operasi. Dirut AP I ini mengaku optimis akan target tersebut, mengingat penambahan progres 2,5% setiap minggunya.

“NYIA akan menjadi solusi dari permasalahan Cengkareng dan Ngurah Rai, apalagi dengan progres pengerjaan 2,5% - 2,6% per minggu, April nanti diharapkan target tercapai. Target terminal sudah tercapai 12.900 meter persegi dari jumlah total 210.000 m2, dijadwalkan awal 2020 sudah selesai,” sambung Fahmi.

Fahmi menambahkan bahwa fasiltas yang harus sudah siap 100% bulan april nanti adalah fasilitas pendukung airside meliputi runway, rapid taxiway 1, holding bay 1, parallel taxiway, exit taxiway, apron dan taxiway apron. Sedangkan dari fasilitas pendukung landside meliputi toll gate, gedung terminal, gedung penunjang dan sub station.

“Sisi landside berjumlah 7 bangunan sudah sampai 50%, yang kita kejar dan dahulukan tentunya terminal penumpang hingga terminal kargo,” kata Fahmi.

Saat ini, kata Fahmi, pihaknya yang bekerja sama dengan PT PP terus mengupayakan agar bukan hanya target bulan April yang bisa dipenuhi, namun juga target pembangunan 100% secara keseluruhan bisa selesai maksimal di bulan Desember 2020. Meskipun per minggu menelan biaya yang fantastis yaitu mencapai angka Rp 152 miliar, namun dirinya optimis akan tercapainya target tersebut.

Disinggung mengenai sistem pengoperasian yang direncanakan pada bulan April mendatang, Fahmi menjelaskan bahwa nantinya akan ada 9 flight Adisutjipto yang telah dipastikan akan beralih NYIA. Secara otomatis nantinya seluruh penerbangan internasional di Bandara Adisutjipto akan beralih ke Kulon Progo.

Selain itu pihaknya akan menggandeng dan melakukan kerjasama dengan maskapai-maskapai besar Eropa, Cina, Jepang, Korea serta negara-negara yang lain, selain untuk memanfaatkan sisi airside yang besar juga diharapkan mampu membawa dampak yang baik untuk pariwisata dan juga industri.

“Nanti kan untuk ekspor barang ke luar (negeri) jadi lebih mudah, karena kapasitas kita yang bisa menampung pesawat-pesawat besar, jadi industri dan perdagangan lebih berkembang” tutupnya. (uk)

HUMAS DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: