02 Apr 2022
  Humas DIY Berita,

Awal Ramadhan Kasus Covid–19 di Jawa-Bali Turun 95%

Yogyakarta (02/04/2022) jogjaprov.go.id – Memasuki awal Ramadhan 1443 H, hasil evaluasi PPKM di Jawa-Bali menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Angka kasus Covid-19 varian Omicron ini terkendali sangat baik, dengan persentase penurunan sebesar 95%.

Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan pada rapat evaluasi PPKM se-Jawa-Bali, Sabtu (02/04) secara daring mengungkapkan, saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit juga terkendali dan kasus meninggal pun turun dengan tajam. Pada rapat evaluasi tersebut, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji turut hadir dari Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Saat ini yang harus diperhatikan menurut Luhut adalah capaian vaksin Covid-19 bagi lansia. Jumlah capaian vaksin lansia di DIY memang terbilang cukup bagus, yaitu di angka 75%. Namun, jumlah ini menurut Luhut masih harus dikejar untuk ditingkatkan lagi. Pun dengan vaksin dosis ketiga. Seluruh daerah Jawa Bali harus meningkatkan capaiannya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Bulan puasa ini diambil langkah percepatan karena untuk mengurangi lansia sebagai korban. Jadi lansia harus didahulukan. Akselerasi booster minggu ini memang semakin baik dan diharapkan bisa jadi syarat mudik,” kata Luhut.

Selama bulan Ramadhan, yang perlu benar-benar diperhatikan adalah protokol kesehatan. Luhut meminta setiap daerah di Jawa Bali untuk bisa ketat dan disiplin dalam hal protokol Kesehatan ini. Masker menjadi hal pokok yang tidak bisa ditawar. Untuk penyelenggaraan ibadah sendiri, Luhut meminta kepala daerah beserta jajaran TNI POLRI untuk menyesuaikan dengan level PPKM di daerah tersebut.

“Tempat ibadah kita sesuaikan levelnya, cuma mungkin bisa dimodifikasi. Kalau tempat ibadah di ruang terbuka saya kira tidak ada masalah. Berdasarkan studi memang menunjukan ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang baik relatif lebih aman daripada ruang tertutup yang menggunakan AC,” jelasnya.

Luhut menambahkan, para pemangku kepentingan agar jangan lupa untuk selalu menggandeng tokoh masyraakat dan tokoh ormas untuk membantu komunikasi persuasif kepada masyarakat. Tokoh masyarakat bisa membantu mensosialisasikan segala hal terkait protokol Kesehatan dan vaksiansi. “Nanti kita minta bantuan para tokoh masyarakat terkait dengan baik protokol maupun vaksinasi. Teman-teman Menkes, Menag, Mendagri, BNPB, Gunernur-Gubernur, Kapolda, Pangdam dan lain-lain untuk kerja keras menyelamatkan nyawa manusia,” tuturnya.

Secara khusus Luhut juga meminta pada para pemangku kepentingan tersebut untuk memberikan kelonggaran yang lebih besar pada masyarakat untuk beribadah. Selain itu juga membuat trobosan dengan menyediakan vasilitas vaksinasi di lingkungan tempat ibadah dan jalur mudik. Selain itu, Luhut pun meminta para pejabat ini untuk bisa pro aktif menyapa masyarakat langsung Ketika melakukan kegiatan-kegiatan sosial keagamaan. Pendekatan ini biasanya lebih ampuh untuk menggugah empati masyarakat. (uk)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: