24 Jan 2011
  Humas Berita,

Bank Mandiri Siap Bantu Pemulihan Ekonomi Korban Merapi

KEPATIHAN, YOGYAKARTA, (20/1/2011), pemda-diy.go.id. Kebutuhan tahap tanggap darurat, seperti pembangunan Huntara dan isinya, jatah hidup, air bersih, dsb, sudah tercukupi dari dana Pusat dan bantuan pengusaha dan masyarakat. Namun masih dibutuhkan bantuan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, pembangunan rumah tetap dan gedung sekolah yang rusak terkena dampak letusan Merapi.

Hal itu disampaikan Gubernur DIY Hamengku Buwana X mengungkapkan hal itu ketika menerima jajaran Bank Mandiri di Gedhong Wilis Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (20/1/2011). Mereka yang diterima Sultan yaitu Regional Manager Anton Zulkarnaen, Area Manager Yogyakarta Jacob J Maitimu, Micro Officer Bambang Eko Purwanto, serta Priority Banking Manager Elliza Sulistiowaty.

 

 

Sedangkan Gubernur DIY didampingi Asisten Administrasi Sekdaprov DIY Drs. Ichsanuri, dan Kepala Bagian Humas Drs. Biwara Yuswantana, MSi.

 

 

Kami ingin ikut membantu pemulihan ekonomi korban Merapi. Agar tepat mohon arahan Sultan, ungkap Anton Zulkarnaen.

 

 

Dalam kesempatan itu Sultan mengharapkan Bank Mandiri dapat membantu menemukan solusi untuk mengatasi kesulitan masyarakat korban Merapi untuk mengembalikan kredit dan menggerakkan perekonomiannya kembali karena sumber penghasilannya mengalami kerusakan terkena dampak letusan Merapi.

 

 

Bisa tidak Bapak mengidentifikasi nasabah yang mengalami kesulitan mengembalikan kredit karena menjadi korban Merapi. Nasabah yang totally lost jumlahnya berapa, kemudian dibantu melalui program CSR dengan memberikan pinjaman dengan bunga ringan 1 % sampai 3 % misalnya, kata Sultan.

 

 

Lebih jauh Sultan mengungkapkan, kredit mereka yang lama tidak dibebani penalty dan bunga, namun tetap dikembalikan. Untuk itu agar mereka memperoleh pendapatan, dibantu dengan kredit baru dengan bunga ringan tadi, agar mereka bisa berusaha kembali, dan nantinya mampu mengembalikan kredit pokok yang tertunda. Kalau hal itu bisa dilakukan, lanjut Sultan, seperti model yang dilakukan Bank BRI, maka Sultan berharap hal itu dapat dijadikan acuan daerah-daerah lain yang mengalami permasalahan serupa akibat bencana, seperti di Padang, Aceh, Mentawai atau Wasior.

 

 

Sultan berharap bisa diberi data debitor agar supaya bisa membangun komunikasi dengan mereka. Melalui dialog tersebut, lanjut Sultan, maka Sultan bisa memotivasi mereka dengan adanya peluang baru untuk kembalikan kredit yang tertunda.

 

 

Kredit tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat untuk pemberdayaan ekonomi, seperti kredit sapi perah, sapi potong, ternak kambing atau perikanan. Untuk rekonstruksi, Sultan menawarkan kepada Bank Mandiri untuk membantu pembangunan rumah tetap dan gedung sekolah yang rusak.

 

 

Dalam kesempatan itu Sultan juga mempertanyakan kenapa perbankan tidak menyesuaikan majanajemennya dengan pertumbuhan ekonomi wilayah dimana mereka berada. Sultan mendorong agar manajemen Bank Mandiri bisa lebih intensif menggarap peluang ekonomi DIY dan wilayah Jawa Tengah bagian selatan atau Jawa Timur bagian selatan. Wilayah tersebut mempunyai potensi ekonomi yang besar dan akan lebih efisien kalau dicover oleh manajemen Bank Mandiri yang ada di Yogyakarta. Kenyataannya, lanjut Sultan, aktifitas ekonomi dan sosial masyarakat wilayah bekas Karesidenan Kedu, Karisedenan Banyumas, serta wilayah Mataraman di Jawa Timur lebih berorientasi dan mengakses ke Yogyakarta.

 

 

 

Humas Pemprov DIY

www.jogjaprov.go.id

Bagaimana kualitas berita ini: