23 Mei 2022
  Humas DIY Berita,

Bersinergi Dengan DIY, Bea Cukai Targetkan Peningkatan Ekspor

Yogyakarta (23/05/2022) jogjaprov.go.id – Produk yang dihasilkan oleh UMKM dan pertanian di DIY makin bervariasi dengan keunikan dan kualitas yang tidak perlu diragukan. Melihat hal ini, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X optimis bawa ekspor produk-produk dari DIY akan meningkat di tahun 2022.

Usai menerima kunjungan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta yang baru, Eko Darmanto, Senin (23/05) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Sri Sultan mengatakan, DIY akan terus berupaya membantu peningkatan ekspor melalui SiBakul Jogja. Untuk itu, perlu kerjasama dengan Bea Cukai DIY untuk mewujudkan peningkatan ekonomi masyarakat melalui eskpor dan pariwisata.

“Sebetulnya dengan pandemi ini ada kemudahan untuk ekspor. Tahun 2022 ini jumlah ekspor kita semakin naik dan produknya pun makin bervariasi. Nah kita sedang mencoba dengan SiBakul untuk lewat Kantor Pos maupun jaringan-jaringan yang lain. Bagaimana UMKM pun ada kemungkinan ekspor lewat pos. Kita lakukan itu dengan harapan makin meningkatkan produk ekspor dari Jogja. Apalagi sekarang produk UMKM makin memadai,” jelas Sri Sultan.

Dari dukungan ekspor oleh SiBakul ini telah mampu memberikan kenaikan pertumbuhan ekonomi DIY sebanyak 26,9%. Melalui program gratis ongkos kirim yang dibayarkan oleh Pemda DIY, telah mampu menghidupkan ekonomi masyarakat. Meskipun diakui Sri Sultan tidak ada keuntungan untuk Pemda DIY secara material, namun tidak masalah karena dampak positif langsung dirasakan masyarkat terhadap perputaran keuangan masyarakat.

“Saya memang tidak untung tapi tidak masalah. Yang penting ekonomi masyarakat. kalau misalnya tidak kita bantu, ekspor mandeg, pariwisata mandeg, lalu bagaimana lagi kan ekonomi masyarakat akan berjalan? Saya takut kalau tidak ada yang investasi nanti perekonomian jadi minus,” ujar Sri Sultan.

Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto mengatakan secara khsusus berdiskusi dengan Gubernur DIY terkait dengan situasi ekonomi di DIY. Ada beberapa hal dalam proses pembantuan yang dapat dikerjakan untuk kemajuan perekonomian DIY, terutama tentang perekonomian industri yang berorientasi ekspor. Baik itu industri besar ataupun industri yang terkait dengan UKM atau IKM karena realisasi ekspor dari industri UKM dan IKM ini termasuk besar.

“Total ekspor yang dilaksanakan berdasarkan data digital yang bisa kita support selama tahun 2021 mencapai kurang lebih 8 triliun dan itu merupakan potensi yang bagus. Ke depan ada hal yang perlu disinergikan dengan pemerintah terutama bagaimana bersama-sama untuk tetap melakukan perdagangan terhadap orientasi output sekaligus memperlancar tingkat perindustrian. Kita usahakan untuk membantu pemulihan ekonomi nasional berangkat dari DIY,” jelas Eko.

Target pertama yang dipatok oleh Eko adalah beberapa kemudahan yang bisa dilakukan, misalnya kemudahan membuka usaha, pendampingan pelaksanaan ekspor, dan pendampingan terhadap perusahanaan-perusahaan agar bisa melakukan ekspor secara mandiri.

Menurut Eko, saat ini dengan dibukanya YIA yang beroperasi dengan full bisa membantu apa yang menjadi target dari Bea Cukai. Untuk itu, pihaknya optimis akan mampu memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi DIY melalui andil bea cukai. “Kemarin-kemarin YIA sama sekali tidak ada operasi, nah saat ini sudah 3 kali seminggu ada international flight. Rencananya Juni akan dijadwalkan penerbangan internasional setiap hari. Selain jadi ada penerbangan internasional setiap hari, akan ada juga tambaan dua sampai 3 kali penerbagan Singapura dengan harapan membuka pariwisata. Kalau wisatawan banyak masuk, tentu kita bisa mendukung proses perekonomian daerah,” tutup Eko. (uk)

Humas Pemda DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: