31 Mar 2023
  Humas DIY Berita,

BLKK DIY Siap Tingkatkan Layanan Uji Diagnostik Akurat dan Tepat Waktu

Yogyakarta (31/03/2023) jogjaprov.go.id – Laboratorium medis berperan penting dalam meningkatkan kesehatan, melalui layanan pengujian diagnostik yang akurat dan tepat waktu. Karena melalui hasil diagnostik, tenaga kesehatan profesional mengidentifikasi penyebab utama gejala dan mengembangkan rencana perawatan yang tepat bagi pasien.

Demikian disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada peresmian Gedung Laboratorium Terpadu Sasana Mulya Husada Dinas Kesehatan DIY, Jumat (31/03) di Jl. Ngadinegaran, Mantrijeron, Yogyakarta. Laboratorium terpadu yang dikenal dengan Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) DIY ini menjadi wujud komitmen pemerintah, untuk menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat.

Sri Sultan mengatakan, laboratorium membantu pemantauan penyakit kronis dan deteksi penyakit menular. Melalui hal tersebut, pengobatan dan pengendalian wabah dapat dilakukan dengan cepat. Dengan munculnya teknologi laboratorium yang canggih, laboratorium medis semakin menjadi komponen penting dalam pengobatan yang dipersonalisasi.

“Melalui laboratorium medis, dapat dilakukan analisis data genetik dan molekuler. Laboratorium dapat mengidentifikasi faktor risiko individual, dan mengembangkan rencana perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan,” kata Sri Sultan.

Sri Sultan menambahkan, dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja, Laboratorium Sasana Mulya Husada, ada standar yang wajib diterapkan. Standar Kualitas Laboratorium harus berpedoman pada standar WHO yang meliputi esensi-esensi seperti sistem manajemen mutu, manajemen sumber daya manusia, manajemen akomodasi dan kondisi lingkungan, manajemen keamanan laboratorium, standarisasi peralatan laboratorium, manajemen aset dan persediaan, manajemen informasi, manajemen spesimen laboratorium, manajemen risiko dan kegawatdaruratan dan manajemen pelayanan dan manajemen komplain yang komprehensif dan manusiawi.

Sri Sultan berharap, laboratorium ini menjadi bentuk upaya kolaboratif-integratif, dengan menyediakan berbagai pilihan diagnostik dan pengobatan di bawah satu atap, dan bukan sekedar kumpulan teknologi dan peralatan saja. “Saya berharap laboratorium ini akan berfungsi sebagai pusat penelitian ilmiah dan inovasi, sekaligus, sebagai pintu masa depan masyarakat yang lebih sehat dan aman, selaras tekad Hamemayu Ajining Husada, Amrih Rahayuning Ngayogyakarta,” tutup Sri Sultan.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie menyampaikan, BLKK DIY berdiri sejak 25 Januari 1950. Sesuai amanat Pergub No. 110 Tahun 2022, BLKK Dinkes DIY bertugas melaksanakan pelayanan laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat, penunjang medis, laboratorium kesehatan lingkungan, kalibrasi alat, serta serta penyelenggara pemantapan mutu eksternal.

Nantinya, direncanakan laboratorium ini akan menjadi laboratorium utama yang memiliki layanan lengkap agar menjadi rujukan laboratorium di DIY. Guna menunjang pelayanan tersebut, akan dilakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam hal ketersediaan peralatan dan reagen yang dibutuhkan.

“BLKK didukung dengan keberadaan laboratorium patologi dan imunologi, kimia kesehatan, mikrobiologi, media dan reagensia serta unit kalibrasi. BLKK DIY ini sudah  terakreditasi standard ISO 15189 tahun 2012 sebagai laboratorium medis dan ISO 17025 sebagai laboratorium kalibrasi, serta standar lain yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Lingkungan Hidup,” kata Pembajun.

BLKK DIY menjadi Laboratorium Kesehatan Masyarakat tingkat III yang akan memberikan dukungan tepat lintas sektor yang mensyaratkan hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan. Seperti misalnya dalam pengurusan perizinan dunia usaha, industri makanan, minuman, kosmetik, maupun dunia pariwisata yang menjadi unggulan di DIY.

Berdiri di atas lahan seluas 10.623 m2 gedung baru ini memiliki 3 lantai. Total luas bangunan adalah 3.293,52m2 yang dibangun sejak tahun 2022 dan menghabiskan dana APBD sebesar Rp22.350.090.000,00. Lantai pertama gedung difungsikan sebagai laboratorium patologi dan imunologi, serta ruang penyimpanan reagensia dan bahan habis dipakai. Lantai kedua berfungsi sebagai laboratorium kimia kesehatan dan lantai ketiga ditempati oleh laboratorium mikrobiologi media dan reagensia.

Sebelum pembangunan gedung ini pelayanan laboratorium di BLKK dilaksanakan di beberapa bagian gedung lama yang tersebar dan sebagian juga merupakan bangunan warisan budaya. Dengan menempati gedung baru diharapkan pemeriksaan laboratorium lebih terjamin baik secara kualitas dan keselamatan bagi petugas keamanan. Komunikasi juga lebih mudah dilakukan antar petugas laboratorium.

“Keberadaan gedung baru ini akan menguatkan peran BLKK DIY dalam mendukung pembangunan kesehatan, juga menjadi dukungan bagi pemulihan ekonomi pasca pandemi,” pungkas Pembajun. (uk/alh/ip)

Humas Pemda DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: