01 Apr 2024
  Humas DIY Berita,

BPS DIY Rilis Kondisi Ekonomi Maret 2024, Inflasi 0,43 M to M

Bantul (01/04/2024) jogjaprov.go.id - Pada Ramadan dan jelang Idulfitri 2024, Badan Pusat Statistik DIY merilis informasi indikator perekonomian terkini di DIY. Beberapa informasi yang disampaikan adalah inflasi, perkembangan Nilai Tukar Petani, harga produsen gabah, pariwisata, transportasi, dan ekspor impor.

Rilis berita tersebut disampaikan oleh Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati pada Senin (01/04) di Ruang Truntum BPS DIY. Herum mengatakan, pada Maret 2024, inflasi DIY sebesar 2,95 % YoY, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,10. Sementara, tingkat inflasi month to month pada Maret 2024 sebesar 0,43 % dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Maret 2024 sebesar 0,80 %.

“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Kelompok yang biasa menyumbang inflasi selama Ramadan dan Idulfitri biasanya ada pada kelompok makanan, minuman, tembakau. Sementara untuk transportasi, justru tidak terlalu berpengaruh, mengingat saat ini terdapat deflasi terhadap tarif angkutan udara,” kata Herum.

Sementara itu, pada perkembangan transportasi di DIY, per bulan Februari, keberangkatan penumpang angkutan udara domestik turun 13,14% dibanding bulan sebelumnya. Untuk kedatangan, naik 3,36 %. Keberangkatan penumpang angkutan kereta api pada Februari 2024 turun 4,41 % dibanding bulan sebelumnya, sedangkan kedatangan naik 2,19%. Jumlah barang yang diangkut menggunakan angkutan kereta api naik 2,18 %, dibanding Januari 2024. Sedangkan barang yang dibongkar turun 12,51 %.

Jumlah barang yang diangkut menggunakan angkutan udara domestik sebesar 1.160,54 ton atau naik 20,26% dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, jumlah barang yang dibongkar sebesar 102,41 ton atau turun 8,31%. Jumlah barang yang diangkut kereta api pada Februari 2024 mengalami kenaikan 2,18 % menjadi 18.510 ton dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan jumlah barang yang dibongkar turun 12,51 % menjadi 24.430 ton.

Jumlah angkut ini berhubungan dengan ekspor Februari 2024 mencapai US$40,35 juta, atau mengalami kenaikan 0,42 % dibanding bulan sebelumnya. Impor Februari 2024 senilai US$9,99 juta, atau turun 28,03 %  dibanding bulan sebelumnya. Nilai ekspor DIY mencapai US$40,35 juta atau naik 0,42 persen dibanding Januari 2024. Ekspor terbesar dengan tujuan Amerika Serikat yaitu US$15,11 juta, disusul Jerman sebesar US$4,98 juta, dan Jepang sebesar US$3,79 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 59,18 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar US$10,79 juta dan ASEAN sebesar US$0,68 juta.

“Ekspor DIY terbesar pada Februari 2024 dikirim melalui pelabuhan Jawa Tengah sebesar 72,52 %, diikuti DKI Jakarta 26,22 %, DIY 0,87 %, Jawa Timur 0,37 %, dan lainnya 0,02%. Neraca perdagangan DIY Februari 2024 juga mengalami surplus US$30,36 juta. Nilai tersebut lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencatat surplus sebesar US$30,13 juta,” papar Herum.

Pada perkembangan pariwisata DIY, Februari 2024 tercatat terdapat 9.811 kunjungan wisatawan mancanegara ke DIY. TPK hotel bintang pada Februari 2024 berada pada angka 52,04 % dan hotel non bintang sebesar 24,35 %. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke DIY pada Februari 2024 naik 42,62 persen dibandingkan Bulan Januari 2024, yaitu dari 6.879 kunjungan menjadi 9.811 kunjungan.

Namun, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di DIY Februari 2024 sebesar 52,04 %, turun 1,52 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya. TPK hotel non bintang sebesar 24,35 %, naik 0,25 poin dibandingkan TPK Bulan Januari 2024. Rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang pada Bulan Februari 2024 mencapai angka 1,45 hari dan hotel non bintang mencapai 1,17 hari.

Terakhir pada perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah DIY pada Maret 2024, Herum menyebut, pada bulan Maret 2024, NTP sebesar 107,35, 2,98 % dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 110,66. Harga produsen gabah di tingkat petani pada Maret 2024 untuk kualitas Gabah Kering Giling (GKG) sebesar Rp 7.700,00/kg, turun 8,59% dibanding bulan sebelumnya sebesar Rp 8.423,81/kg. Pada kualitas Gabah Kering Panen (GKP) turun sebesar 9,29 %, dari Rp 7.268,97/kg menjadi 6.593,55/kg pada Maret 2024.

NTP DIY pada Maret 2024, mencapai angka 107,35 turun 2,98 % dibanding bulan sebelumnya yaitu 110,66. Nilai Tukar Petani subsektor tanaman pangan sebesar 108,29, subsektor hortikultura 123,39, subsektor tanaman perkebunan rakyat 106,72, subsektor peternakan 101,02, dan subsektor perikanan 88,98.

“Penurunan indeks NTP gabungan pada bulan ini dipengaruhi oleh turunnya tiga subsektor yaitu tanaman pangan sebesar 5,46%, hortikultura sebesar 3,97%, dan perikanan sebesar 0,36 %. Sedangkan dua subsektor naik yaitu tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,61 % dan peternakan sebesar 2,83 %,” urai Herum.

Terakhir, pada Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Daerah Istimewa Yogyakarta bulan Maret 2024 tercatat 111,75, turun 1,91% dibanding bulan sebelumnya sebesar 113,93. Indeks Harga Konsumen (IHK) pedesaan  secara umum mencapai 127,90 mengalami inflasi sebesar 1,85 % dibanding IHK pada bulan sebelumnya yang tercatat 125,58. (uk)

Humas Pemda DIY

 

 

Bagaimana kualitas berita ini: