22 Apr 2018
  Humas Berita,

Budaya, Jati Diri Bangsa Hadapi Globalisasi

Magetan (21/04/2018) jogjaprov.go.id - Pemaknaan terhadap budaya sebagai identitas dan jati diri bangsa Indonesia harus terus dilakukan. Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY setiap tahunnya rutin menyelenggarakan Muhibah Budaya ke daerah-daerah lain untuk selalu mengingatkan jati diri bangsa yang harus terus dijaga.

Tahun 2018 ini, Muhibah Budaya DIY diselenggarakan di Magetan, Jawa Timur.  Puncak acara Muhibah Budaya DIY ke Magetan digelar pada Sabtu (21/04) malam di Pendopo Rumah Dinas Bupati Magetan. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang turut hadir mengatakan, Muhibah Budaya tersebut sebagai kegiatan untuk semua pihak bisa berhenti sejenak dan mencoba menyelami samudera kebudayaan.

“Budaya sebagai salah satu cerminan bentuk utuh kita sebagai manusia. Karena adanya modernisasi, terjadinya industrialisasi, dan sekarang muncul tantangan globalisasi, justru harapannya kita bisa menemukan identitas kembali sebagai konteksi berdaya saing dalam kita berbangsa dan bernegara,” ungkap Sri Sultan.

Dijelaskan Gubernur DIY, budaya tangible maupun intangible bisa memberikan nuansa bagi sesorang secara utuh lahir batin. Hal itu penting di dalam upaya untuk membangun peradaban manusia Indonesia, khususnya Jawa. Kegiatan Muhibah Budaya ini juga dalam upaya membangkitkan kembali kesadaran bersama kita untuk mencapai jati diri sebagai suatu bangsa.

Sri Sultan menegaskan, identitas bangsa Indonesia harus terus dijaga karena konteks global belum tentu sesuai dengan budaya dan tradisi kita. Dari sisi dalam bangsa Indonesia sendiri juga harus dibangun persepsi bahwa budaya lokal pun bisa mengglobal. Dengan terus masuknya kebudayaan barat karena adanya globalisasi, Sri Sultan berharap bangsa Indonesia bisa tetap menjadi manusia utuh yang memiliki jati diri sendiri.

“DIY saja petanya sudah berubah karena dulu peta DIY bukan seperti yang kita ketahui saat ini. Ini karena kedatangan penjajah yang namanya Gubernur Jenderal Raffles. Tapi itu semua tidak melunturkan identitas-identitas keetnikan kita yang ada. Semoga saja dari peristiwa-peristiwa ini kita bisa kembali mengingatkan bagaimana kita sebagai suatu bangsa, sebagai suatu etnik besar bisa kembali ke jati diri kita,” paparnya.

Muhibah Budaya yang digelar Pemda DIY di Magetan, Jawa Timur merupakan program yang diprakarsai Dinas Kebudayaan DIY. Muhibah Budaya tahun ini mengangkat tema ‘Merajut Budaya Mataraman untuk Indonesia’. Kegiatan yang dilaksanakan pada 17-22 April 2018 ini juga memiliki banyak keistimewaan, salah satunya ialah pementasan Bedhaya Sang Amurwabumi, sebuah tarian ciptaan Sri Sultan Hamengku Buwono X. Yang lebih istimewa lagi, putri Sri Sultan Hamengku Buwono X yakni GKR Condrokirono turut menarikannya bersama delapan penari lainnya.

Menurut Ngarsa Dalem, Bedhaya Sang Amurwabumi diciptakannya untuk memperingati 1.000 hari wafatnya sang ayahanda Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Bedhaya ini menceritakan masalah Amurwabhumi yaitu menyangkut Ken Arok, salah satu raja di tanah Jawa yang menciptakan 10 kepemimpinan. Kesepuluh sifat kepemimpinan tersebut diejawantahkan dalam gerakan tarian.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Dr. Jarianto, M.Si mengatakan, tahun ini juga pihaknya berencana mengadakan festival budaya Mataraman. Hal ini dilakukan untuk mendukung upaya Pemda DIY pula dalam menyatukan dan memperjelas budaya-budaya Mataraman yang juga masih kental di Jawa Timur sisi barat.

“Mudah-mudahan apa yang sudah diprakarsai Gubernur DIY untuk melestarikan budaya Mataraman dan memperkuat jati diri bangsa ini bisa terus maju dan tetap ada. Saya juga berharap acara Muhibah Budaya seperti ini bisa memberikan inspirasi tentang perkembangan budaya Mataraman dan menyadarkan kita semua bahwa peradaban yang ada sekarang juga dibentuk oleh budaya yang telah ada sebelumnya,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Magetan Dr. Drs. Sumantri, MM., mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Pemda DIY yang telah menyelenggarakan Muhibah Budaya di Magetan. Menurutnya, kegiatan tersebut memberikan manfaat lebih baik bagi Pemerintah Kabupaten Magetan dan masyarakat Magetan serta daerah-daerah di sekitar.

Terdapat beberapa kegiatan yang digelar dalam Muhibah Budaya Pemda DIY ke Magetan ini, diantaranya pameran museum, workshop dan pementasan tari, pemutaran film, sarasehan dan juga pementasan wayang semalam suntuk oleh dalang Ki Suwondo Hadi Prayitno asal Yogyakarta. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: