02 Mar 2023

Ciptakan Generasi Muda Cinta Lingkungan

Bantul (23/03/2023) jogjaprov.go.id – Pemerintah Daerah DIY mengajak semua pihak untuk bersama menciptakan generasi muda yang cinta lingkungan. Hal ini dinilai dapat menjadi satu dari beragam solusi ampuh untuk menjaga lingkungan dan bumi ini.

Demikian yang diungkapkan Plh. Sekretaris Daerah DIY, Wiyos Santoso mewakili Gubernur DIY dalam sambutannya pada acara Indonesia Green Forestry & Environment Expo 13th. Bertempat di Jogja Expo Center pada Kamis (23/03), Wiyos mengatakan, saat ini dunia sedang menghadapi tantangan lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Karena itulah, perlu bagi kita, untuk turut menciptakan generasi muda cinta lingkungan, dengan cara yang produktif dan berkelanjutan. Dan menjadi sebuah urgensi, mengajak generasi muda untuk mencintai hutan dan lingkungan di era keterbukaan informasi publik ini,” ungkapnya.

Wiyos menuturkan, guna menumbuhkan kecintaan pada lingkungan oleh generasi muda, bisa dilakukan dengan beberapa alternatif strategi. Pertama, menjadikan pendidikan sebagai kunci. Pemberian informasi yang akurat mengenai isu-isu lingkungan perlu diberikan pada generasi muda melalui pendidikan.

“Generasi muda harus memiliki akses terhadap studi lingkungan, dan menumbuhkan keterampilan berpikir kritis. Selain itu, kita juga perlu mendorong generasi muda untuk mengambil tindakan dengan cara yang positif, seperti melalui kegiatan berkebun bersama, kegiatan konservasi hutan, atau survei satwa,” imbuhnya.

Cara lainnya, dikatakan Wiyos ialah perlunya mewaspadai potensi jebakan media sosial dan diseminasi informasi publik lainnya. Meskipun sangat ampuh dalam meningkatkan kesadaran dan memobilisasi dukungan, media sosial juga dapat digunakan untuk menyebarkan hoax, atau bahkan memicu ketakutan dan kepanikan, sehingga perlu diwaspadai.

“Strategi terakhir yang bisa kami usulkan, kita perlu memastikan bahwa suara generasi muda harus diakomodir dalam proses pengambilan keputusan yang memiliki dampak terhadap lingkungan. Mari berupaya agar apa yang kita laksanakan hari ini, dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda harapan bangsa,” paparnya.

Indonesia Green Forestry & Environment Expo ke-13 ini diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI pada 2-5 Maret 2023 di JEC. Acara ini digelar dalam rangka memberikan semangat cinta hutan dan lingkungan serta pelestarian budaya tradisional kepada masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, mewakili Menteri KLHK RI, Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK RI, Agus Justianto mengatakan, KLHK RI mengajak seluruh pihak untuk terus bersemangat dan optimis dalam mengakselerasi implementasi pengendalian perubahan iklim. Menurutnya, Indonesia terus memperkuat aksi-aksi di lapangan dengan leading by example untuk berbagai aksi nyata.

“Beragam upaya telah kita lakukan semala ini, baik itu konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan hutan lestari, pengendalian pencemaran lingkungan, maupun upaya turut mengatasi isu global terkait dengan perubahan iklim dan juga kerusakan lingkungan. Kita juga perlu semakin memperteguh komitmen dan tanggung jawab dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan untuk kesejahteraan seluruh umat manusia,” paparnya.

Berkaitan dengan pengendalian perubahan iklim, Agus mengungkapkan, Indonesia terus berupaya untuk memimpin dan memberi contoh. Beberapa waktu lalu, Indonesia juga telah berhasil melakukan peningkatan kontribusi yang dilakukan secara nasional dalam hal penurunan emisi, baik dengan kemampuan sendiri maupun dukungan internasional.

“Saya meyakini, melalui pameran kali ini kita bersama-sama dapat saling berbagi informasi tentang berbagai upaya yang kita lakukan, dalam mendukung pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional. Mulai dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, NGO, akademisi, media, dunia usaha, dan elemen masyarakat, mampu menunjukkan berbagai upaya yang telah dilakukan, demi lingkungan yang lebih baik lagi,” katanya.

Indonesia Green Forestry & Environment Expo ke-13 juga sebagai ajang pameran berbagai produk hasil hutan berupa kayu maupun bukan kayu yang bersumber dari praktik pengelolaan hutan lestari. Selan itu, upaya-upaya perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistem, juga ikut ditampilkan, termasuk kisah sukses pemberdayakan masyarakat sekitar hutan.

“Beragam kemitraan kehutanan, perhutanan sosial, kemitraan konservasi, serta informasi peran sektor lingkungan hidup kehutanan dalam upaya pengendalian perubahan iklim turut pula dihadirkan pada pameran ini,” imbuhnya. (Rt/Rd/Jon)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: