20 Jan 2022

Daerah Diimbau Siapkan Isoter, Tekan Mobilitas, dan Aktifkan WFH

Yogyakarta (20/01/2022) jogjaprov.go.id - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta daerah untuk mempersiapkan kembali isolasi terpusat (isoter). Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi mengingat adanya lonjakan kasus Omicron di wilayah Jabodetabek selama sepekan terakhir.

Di samping itu, Menteri Luhut meminta kepala daerah untuk meminimalisir rapat fisik dan mulai mengaktifkan kembali skema WFH. Ia berharap daerah juga melakukan percepatan vaksinasi terutama bagi kaum rentan dan anak-anak. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19, Kamis (20/01) malam.

Wagub DIY KGPAA Paku Alam X yang hadir secara daring dari Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta turut menyampaikan capaian vaksinasi lansia di DIY hingga Kamis (20/01) mencapai 84,9% dan vaksinasi anak 6-11 tahun mencapai 81,56%.

Sri Paduka juga menambahkan Pemda DIY akan melakukan pengawasan pada warganya yang melakukan perjalanan luar negeri, terutama umroh. “Terkait umroh, kami informasikan ada 29 orang dari DIY yang berangkat pada 18 Januari 2022. Keberangkatan dan kepulangan mereka akan dimonitor agar menjalani proses karantina sesuai prosedur,” jelas Sri Paduka didampingi Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji beserta Kepala OPD DIY terkait.

Selain vaksinasi lansia dan anak-anak, cakupan vaksinasi DIY secara keseluruhan untuk dosis pertama telah mencapai 99,76% dan dosis kedua mencapai 90,98% dari total target 2.879.699 orang. Vaksinasi booster secara keseluruhan mencapai 2,71% dengan cakupan 69.555 orang.

Lebih lanjut, daerah diberikan empat arahan utama Menteri Luhut untuk antisipasi kasus Omicron, antara lain:
1. Puncak gelombang Omicron terjadi pertengahan Februari atau awal Maret. Meski gejala dan dampaknya ringan, namun tetap berpotensi membebani kapasitas sistem kesehatan. Upaya flattering the curve harus dilakukan untuk mengurangi beban sistem kesehatan. Kuncinya adalah penegakan protokol kesehatan dan akselerasi vaksinasi

2. Mengingat sebagian kasus terjadi di Jabodetabek, maka Gubernur, Pangdam, Kapolda DKI, Banten, Jawa Barat dan jajaran Forkominda kabupaten/kota untuk akselerasi vaksinasi booster di kabupaten/kota dengan tingkat capaian vaksinasi yang sudah tinggi.

3. Untuk sementara, kasus konfirmasi selain DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat relatif terjaga. Namun, mengingat Jabodetabek merupakan pusat mobilitas, penyebaran kasus ke provinsi lain dapat terjadi dengan cepat. Oleh karenanya, vaksinasi dosis kedua untuk lansia harus terus dikejar. Gubernur, Pangdam dan Kapolda Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur serta jajaran Forkominda untuk mengejar vaksinasi dosis 2 untuk umum dan lansia mencapai 70%. Vaksinasi anak-anak juga harus dikejar mengingat PTM sudah dilakukan 100%.

4. Gubernur, Bupati, dan Walikota agar mengurangi rapat fisik dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menahan mobilitas keluar rumah dan berkumpul. Perkantoran juga diimbau untuk sebisa mungkin melakukan aktivitas Work From Home.

Menteri Luhut juga menekankan agar setiap pihak harus menyampaikan data secara transparan. “Data itu nggak usah ditutup-tutupi, dibuka semua saja. Kelengkapan data bisa membuat cara bertindak yang lebih pas,” tegasnya. Ia pun meminta Kementerian Kesehatan untuk segera mendistribusikan obat Covid-19 yang sudah siap ke rumah sakit dan apotek, terutama untuk memfasilitasi kemudahan akses obat melalui telemedicine.

Pada pertemuan tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turut mengingatkan strategi penanganan pandemi yaitu melalui deteksi, teraupetik, dan vaksinasi. Deteksi dapat ditingkatkan dengan tes epidemiologi versus tes screening, meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak, surveilans genomik di daerah berpotensi lonjakan kasus, serta penguatan surveilans di pintu masuk negara.

Sementara, strategi teraupetik dapat dilakukan dengan konversi TT 30-40% dari total kapasitas RS dan pemenuhan suplai oksigen, alkes, dan SDM. Di sisi lain, perlu mengerahkan tenaga cadangan seperti dokter internship, koas, dan mahasiswa tingkat akhir. Pengetatan syarat masuk RS dan pemanfataan isoter juga perlu ditingkatkan sembari melakukan percepatan vaksinasi pada kelompok lansia dan orang dengan komorbid. [vin]


HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: