26 Nov 2012
  Humas Berita,

Gubernur DIY Resmikan Gereja Kristus Raja Baciro

Gubernur DIY Resmikan Gereja Kristus Raja Baciro

 

 

Dengan Agama Orang Merasa Mempunyai Pegangan Iman.

 

 

YOGYAKARTA(25/11/2012) portal.jogjaprov.go.id-Membangun manusia Indonesia seutuhnya, tidak hanya bertumpu pada salah satu aspek, melainkan harus ada keseimbangan, antara pembangunan jasmaniah dan rohaniah, pisik dan mental, atau lahiriah dan batiniah.

 

 

Dalam situasi seperti sekarang ini, pembangunan dalam aspek mental spiritual sangatlah penting dalam membangun mentalitas masyarakat kita yang semakin kuat menghadapi berbagai tantangan yang tengah menghadang kita, karena itu pembangunan dibidang spiritual sebagai penentu keberhasilan.

 

 

Karena agama mengajarkan, agar seseorang berulang-ulang membaca kitab suci, dan mendekatkan dengan diri kepada NYA, mematuhi perintahnya, dan menjauhi larangan NYA.

 

 

Demikian sambutan tertulis Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X, yang dibacakan Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Drs,Ichsanuri,MM pada acara Pemberkatan dan Peresmian Gedung Gereja Kristus Raja, Baciro Yogyakarta, Minggu siang (25/11).

 

 

Hadir dalam peresmian gereja, Perwakilan dari Polda DIY, dari Korem 072/Pmk, DPRD DIY, Kanwil Kementrian Agama DIY,DPRD DIY, Perwakilan dari Pemerintah Kota, Romo Kevikepan Yogyakarta,DPR RI, dari Partai Golkar, Drs,Gandung Pardiman, Mantan Kapolda DIY, Wahyu Saronto, Para Donatur, Biarawan- Biarawati dan Undangan lainya.

 

 

Lebih lanjut Gubernur DIY menyatakan bahwa agama merupakan jalan mengantar umat, untuk datang pada Tuhan. Tuhan adalah asal dan kembalinya suatu makluk, dengan agama, orang merasa mempunyai pegangan iman tertentu, yang menambatkan ia pada tempat berpegang yang kokoh. Tempat itu tiada lain dari pada Tuhan, sumber dari ketentraman dan semangat hidup, karena itu tiada gunanya, apabila orang hidup dalam dan kegelapan, kebodohan, kesengsaraan, untuk itu menjadi kewajiban kita untuk memberi penerangan, membantu agar menjadi bersih dan kuat batin, pengetahuan batin yang diberikan diharapkan dapat menghapuskan penderitaan-penderitaan yang timbul dalam pikiranya, tandasnya.

 

 

Sementara Uskup Agung Semarang, Monsinyur Yohanes Pujosumarta, Pr mengatakan, bahwa sebelum Indonesia ini merdeka, Sri Sultan Hamengku Buwono VII, telah memberikan ijin kepada karya misi, untuk bisa berkembang, selanjutnya pada tahun 1939, Gereja Katolik, di Karya Apostolik Batavia memilih Yogyakarta untuk mengadakan Konggres Ekaristi, sebagai bentuk syukur, atas keberagaman yang dirayakan, beberapa bulan yang lalu konggres ekaristi ke-2 pada tingakat keuskupan agung semarang, diselenggarakan di Gereja Ganjuran, Bantul, Daereah Istimewa Yogyakarta.

 

 

Lebih lanjut dia menambahkan, bahwa Gereja itu menjadi sangat bermakna, atas sambutan yang sangat berarti, dari Sultan Hamengku Buwono X, mengenai ekaristi, kami sangat kagum dan heran, ada salah satu risalah singkat yang keluar dari permenungan Sultan HB X, bahwa dikatan Ekaristi merupakan sumber dan pusat kehidupan kita, dan itu selaras dengan ajaran konsili Vatikan ke-2.

 

 

Ketua Panitia Pembangunan Gereja Kristus Raja Baciro, AY.Ulin Maryanto dalam laporan penjelasannya mengatakan, bahwa gereja ini, impian umat selama penantian 50 tahun terakir ini, dan ini merupakan harapan yang menjadi kenyataan, yang selama ini menempati gedung pertemuan ini sebagai tempat ibadah, mengingat akan perkembangan umat yang semakin banyak, dan gedung pertemuan tidak mampu lagi menampung umat utuk beribadah.

 

 

Gereja Kristus Raja ini dalam pembangunanya, diawali setelah gempa bumi terjadi pada tahun 2006 yang lalu,karena gedung pertemuan itu rusak, sungguh merupakan perjuangan yang berat, tetapi sangat membanggakan, dan akmi berharap semoga gedung Gereja ini menjadi pondasi bagi iman kami semakin kuat.

 

 

Sebelum acara peresmian dilakukan Misa Syukur dan pemberkatan Gereja Oleh Uskup agung semarang.

 

 

Peresmian Gereja ditandai dengan penanda tanganan prasasti, oleh Mgr,Yohanes Pujosumarta,Pr, dan pemotongan buntal oleh Ichsanuri, dilanjutkan foto bersama didepan Altar. (ip/Kar)

 

HUMAS.

Bagaimana kualitas berita ini: