19 Mei 2022
  Humas DIY Berita,

Digitalisasi Pertanian DIY Diharapkan Mampu Stabilkan Perekonomian

Yogyakarta (19/05/2022) jogjaprov.go.id – Pertanian saat ini menjadi primadona bagi kestabilan perekonomian DIY pada saat pandemi Covid–19. Meskipun tidak juga bisa dikatakan bahwa pertanian tidak terdampak pandemi sama sekali, namun cenderung masih bisa dikatakan stabil.

Demikian disampaikan Sekda DIY R. Kadarmanta Baskara Aji saat membuka acara Capacity Building Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-DIY dalam rangka pengendalian inflasi melalui digitalisasi pertanian, Kamis (19/05) di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta. Capacity Building ini merupakan kolaborasi antara BI dan Pemda DIY dalam rangka peningkatan kompetens anggota TPID dalam hal optimalisasi digitalisasi pertanian, demi menjaga stabilitas harga dan pasokan DIY.


“Pertanian termasuk sektor yang tahan banting saat pandemi. Pandemi tidak bisa menumbangkan kinerja petani. Begitu banyak yang tinggal di rumah justru meningkatkan permintaan hasil pertanian untuk konsumsi,” urai Aji.


Aji menjelaskan, Pemda DIY memiliki mimpi untuk meningkatkan perkembangkan pertanian yang terdigitalisasi dengan baik. Aji sangat mengapresiasi dukungan BI dalam hal digitalisasi pertanian ini. Tahun 2020, BI telah mengembangkan inovasi aplikasi lelang digital berbasis android yang bernama diPanen.id, guna mendukung hilirisasi komoditas cabai di Sleman. Hingga Maret 2022 jumlah petani dan titik kumpul terus bertambah sehingga berdampak pada tonase dan omset. Aplikasi ini berhasil memotong asymmetric information terkait harga jual cabai yang didukung oleh tersedianya data transaksi lelang cabai yang dapat diakses semua pihak.


Terkait dengan hal ini, Aji berharap inflasi di DIY akan bisa distabilkan melalui dukungan sektor pertanian ini. Tingginya permintaan diharapkan akan mampu diimbangi dengan pasokan hasil pertanian mandiri yang mencukupi. Dirinya akan terus mendorong pertanian di DIY meskipun tidak berlahan luas tapi akan tetap dioptimalkan.


“Kita memberikan pelatihan kepada para petani untuk memanfaatkan lahan pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian. Kita upayakan secara makimal salah satunya dengan memanfaatkan elektronisasi di bidang pertanian,” kata Aji.


Aji mengatakan, pihaknya sudah membuktikan bahwa aplikasi yang dimiliki BI yang bekerjasama dengan Pemda DIY ini bisa meningkatkan kesejahteraan para petani. Program ini telah dirasakan manfaatnya oleh terutama petani di Sleman, yang merupakan kabupaten pertama yang dipilih menjadi pemakai aplikasi yang pertama di DIY.


“Äplikasi sudah berhasil di Sleman. Tidak ada salahnya kita segera kembangkan ke Kabupaten/Kota yang lain untuk komoditas yang lebih beragam pula. Selama ini yang menentukan harga kan tengkulak, nah sekarang petani bisa menentukan harga sendiri. Tentu ini bisa menjadi nilai tambah bagi petani kita,” ungkap Aji.


Success story tersebut menurut Sekda DIY ini tentu akan lebih baik lagi jika tidak hanya diterapkan di Sleman namun juga di seluruh kabupaten/kota di DIY agar ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi terutama untuk volatile food di DIY tetap terjaga.


Hadir dalam acara tersebut, Deputi Bank Indonesia Tantan Heroika, Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY Yuna Pancawati, Kepala Dinas Pertanian DIY Sugeng Purwanto, serta seluruh Kepala Dinas Pertanian se-kabupaten/kota di DIY. (uk)

 

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: