11 Feb 2022
  Humas Berita,

DIY Alami Penambahan Kasus, Hospitalisasi dan Kematian Rendah

Yogyakarta (11/02/2022) jogjaprov.go.id – Jum’at (11/02) Asisten Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Sekda DIY, Ir. Aris Riyanta, M.Si didampingi Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY, Drs. Tri Saktiyana, MM, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Drg. Pembajun Setyaningastutie, Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, S.H., M.Si., dan Kepala Pelaksana BPDB DIY melakukan video conference yang dipimpin Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, di Ruang IDMC, Gedhong Pracimosono Lt 2, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, dalam rangka Evaluasi PPKM Jawa Bali.

Menteri Luhut menyampaikan bahwa kenaikan kasus masih meningkat akibat Omicron. Namun, secara umum terhadap rumah sakit (RS) dan kematian masih kecil. Hospitalisasi secara nasional juga masih rendah. Meski masih terlalu dini, indikasi flattening kasus dan rawat inap rumah sakit masih rendah tetap perlu diwaspadai.

Tren penambahan kasus untuk di beberapa wilayah seperti Jateng dan DIY belum terjadi peningkatan yang signifikan dibandingkan varian Delta. Adapun wilayah Jabar dan Jatim penambahan kasus terlihat signifikan, meskipun angka hospitalisasi dan kematian belum terlihat kenaikan yang berarti.

Sementara di Banten, penambahan kasus sudah melewati puncak gelombang Delta, namun angka hospitalisasi masih terkendali dan kematian belum terlihat peningkatan signifikan. Demikian juga dengan Bali.

Menteri Luhut menegaskan bahwa situasi di Bali perlu mendapatkan perhatian khusus karena tren penambahan kasus sudah melebihi puncak Delta dan angka hospitalisasi meningkat mendekati Delta. Ia meminta agar keterisian di rumah sakit dilihat kembali, untuk pasien ringan dan sedang supaya isoman dan isoter, tidak di rumah sakit.

“Saya pikir, dengan tadi melihat penambahan kasus, rumah sakit (ICU dan Bed), kematian kita tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan sepanjang sudah vaksin dua kali, booster, tidak komorbid, ada PeduliLindungi, prokes, langkah itu harus terus dilakukan,” ucapnya. Langkah tersebut harus tetap dilakukan karena menurut Menteri Luhut meski Omicron mudah menyerang tetapi rata-rata penyembuhannya cukup cepat.

Dalam kesempatan ini, ia meminta kepada setiap Kepala Daerah untuk melaporkan tentang situasi CoViD di daerah secara rinci mencakup; a. Progress konversi tempat tidur rumah sakit dan keterisian saat ini; b. Jumlah kasus aktif dan rawat inap rumah sakit berdasarkan gejala OTG, ringan, sedang, berat; c. Kondisi pasien yang meninggal; d. Kapasitas dan keterisian isolaso terpusat; e. Progress penyediaan asrama/ hotel untuk tenaga kesehatan.

Meskipun rata-rata penyembuhannya relatif cepat, Menteri Luhut mengingatkan kepada seluruh daerah untuk terus melakukan percepatan vaksinasi khususnya vaksinasi dosis dua dan utamanya vaksinasi lansia dan komorbid, terus mematuhi protokol kesehatan penggunaan masker khususnya.

Dan meminta kepada Kemenkes, BNPB, dan para kepala daerah untuk memberikan edukasi yang luas kepada masyarakat tentang karakteristik Omicron yang berbeda dengan Delta.

Tak hanya itu, ia juga meminta para kepala daerah mencari keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi, meningkatkan protokol kesehatan dan disiplin penggunaan PeduliLindungi, serta akselerasi vaksinasi dosis 1-2, maupun booster.

Dihimbau kepada Kabupaten/Kota, Dandim, Kapolres untuk daerah yang belum mencapai vaksin dosis 2 untuk meningkatkan kecepatan vaksinasi dengan masa transisi akan diberikan perpanjangan waktu dua minggu untuk menyelesaikan vaksinasi.

Untuk itu, Asisten Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Sekda DIY, Ir. Aris Riyanta, M.Si, mewakili Gubernur DIY menyampaikan laporan evaluasi PPKM di Wilayah DIY, yaitu ketersediaan RS di DIY terdiri atas 84 RS reguler dan 1 RS lapangan dengan jumlah TT (tempat tidur) 7.562 untuk potensi kapasitas TT CoViD 2.647 (35%), untuk konversi TT CoViD saat ini sejumlah 1.283 (16,97%) sedangkan ketersisian TT CoViD saat ini 276, BOR 21,15%.

Adapun terkait dengan kondisi pasien berat ada 12 orang di ICU denga ketersediaan TT 141. Sedangkan jumlah pasien sedang ada 263 orang dengan ketersediaan TT 1.142, pasien ringan dan OTG ada 2.771, perawatan pasien  di isoter 135 orang dengan ketersediaan TT 1.632, isoman di luar RS ada 2.646.

Dilaporkan pula ada 1 orang meninggal meski telah menerima vaksin dosis 2, laki-laki usia 75 tahun, diketahui memiliki komorbid hipertensi dan stroke. Untuk positivity rate masih ada di bawah standar 5% yaitu sebesar 3,83%.

Dan untuk percepatan vaksinasi di DIY, dilaporkan total dosis pertama umum 104,16%, dosis dua 96, 13%, dosis pertama lansia 183,13%, dosis dua lansia 74,6%. Dan vaksin untuk anak-anak usia 6-11 tahun dosis pertama 94,02%, dosis dua 52,08%. Booster sudah mencapai 8,11%. Dan total ketersedian shelter di DIY sebanyak 177 dengan daya tampung 1.632. Saat ini terisi 162, sisa daya tampung 1.470. (fk)

 

HUMAS PEMDA DIY

Bagaimana kualitas berita ini: