01 Mar 2022
  Humas Berita,

DIY Gelar Upacara Peringatan Serangan Umum 1 Maret

Yogyakarta (01/03/2022) jogjaprov.go.id. – Peringatan Serangan Umum 1 Maret  memiliki makna penting bagi penegakan dan pengakuan kedaulatan negara. Peristiwa ini menimbulkan dampak baik di dalam maupun luar negeri, karena membuka mata dunia internasional bahwa Indonesia masih ada dan mampu memberikan perlawanan. Serangan Umum 1 Maret juga telah diakui sebagai Hari Besar Nasional.

Demikian dikemukakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Kepala Biro Bina Pemberdayaan Masyarakat Setda DIY Sukamto pada upacara Peringatan Serangan Umum 1 Maret  1949 tadi pagi (Selasa, 01/03). Peringatan ini dipusatkan di Monumen Serangan 1 Maret, Yogyakarta dan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan.

Upacara Peringatan Serangan Umum 1 Maret yang ke-73 ini mengambil tema “Kebhinekaan dalam Penegakan Kedaulatan” sekaligus merayakan diakuinya 1 Maret sebagai Hari Besar Nasional. Upacara ini digelar secara sederhana diikuti pasukan TNI, Polri, ASN, Veteran, Organisasi Masyarakat, Menwa, Pramuka dan elemen masyarakat dipimpin oleh Komandan Upacara Kapten Infantri Fatkhur GW Danki A Korem 072 Pamungkas dengan tetap menjalan protokol kesehatan yang ketat.

Tema tersebut diangkat karena masih banyaknya tantangan dan ancaman kontemporer terhadap negara. Di antaranya yaitu gerakan separatisme dari dalam yang masih menjadi persoalan yang harus dihadapi. Sementara itu, ancaman dari luar datang dari adanya dukungan internasional atas upaya separatisme. Munculnya gerakan yang berupaya mengganti ideologi negara dengan ideologi asing juga menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi. 

Ancaman asing terhadap kedaulatan negara, lanjut Gubernur DIY, juga tampak pada kecaman-kecaman terhadap cara-cara penanganan pelanggaran HAM di Indonesia. Kedaulatan Budaya juga masih terus mendapat tantangan dari gempuran gelombang budaya asing yang masuk Indonesia dalam konteks globalisasi.

Selain itu, menurut Gubernur DIY, Serangan Umum 1 Maret  merupakan bagian penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Serangan yang berlangsung 6 jam di Yogyakarta berhasil menunjukkan kembali eksistensi Indonesia ke dunia internasional sekaligus mampu menyatukan kembali persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia untuk mengisi dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

Dalam kesempatan yang sama Gubernur DIY membuka Pameran Seni Rupa yang digelar Museum Benteng Vredeburg bekerjasama dengan ISI Yogyakarta. Dinas Kebudayaan Kundha Kabudayan DIY turut menyelenggarakan Gelar Teatrikal Parade Kebangsaan Serangan Umum 1 Maret untuk memperingati peristiwa tersebut. Kepala Biro Bina Pemberdayaan Masyarakat Setda DIY Sukamto menyatakan Peringatan Seristiwa Umum 1 Maret  1949 ini sesuai dengan Keputusan Presiden yang meresmikan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara  yang tertuang dalam Kepres Nomor 2 Tahun 2022 tertanggal 24 Februari 2022.

Dengan disahkannya 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara bukan berarti perjuangan kita telah berakhir, namun justru  pengesahan tersebut merupakan sebuah titik baru perjuangan untuk terus menghayati dan meneladani semangat 1 Maret  dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Adapun Gelar Teatrikal Parade Kebangsaan Serangan Umum 1 Maret ini dimeriahkan dengan penampilan atraksi manuver 3 pesawat Tim Jupiter Angkatan Udara Adisucipto Yogyakarta di atas langit Museum Benteng Vredeburg. Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi menyebutkan bahwa setiap Peringatan Serangan Umum 1 Maret selalu digelar teatrikal oleh para seniman Yogyakarta yang bertujuan untuk membangkitkan kembali imajinasi, kreativitas agar masyarakat dan generasi muda dapat turut merasakan perjuangan itu. “Kalaulah selama ini hanya melihat melalui TV atau film itu hanya membayangkan bagaimana perjuangan. Dengan teatrikal seperti ini masyarakat yang terlibat langsung akan merasakan, akan berbeda dalam hatinya dan ini bagian dari perjuangan,” tandas Dian.

Sementara itu, S. Sujono Ketua LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia) Kota Yogyakarta yang juga salah satu Putra Pelaku Serangan Umum 1 Maret 1949 menyambut baik dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah yang secara resmi mengakui Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi Hari Besar Nasional.

Dalam Serangan Umum 1 Maret tersebut, menurut Sujono, menggambarkan bersatunya TNI, POLRI, pejuang, laskar PMI, dan berbagai elemen masyarakat termasuk ibu-ibu dari berbagai daerah. Dengan perencanaan yang matang dapat mematahkan penjajah Belanda yang memasuki Yogyakarta. Peristiwa ini tersebar ke dunia internasional dan mampu menunjukkan kekuatan TNI RI serta bahwa Indonesia masih ada. Didukung dengan serangan yang terarah dan terkoordinir unruk melawan Belanda mampu memantik pengakuan dunia atas eksistensi Indonesia.

Sehubungan dengan hal tersebut, Putra Pelaku Serangan Umum tersebut mengatakan, “Yang dihargai bukan hanya para tokoh Serangan Umum yang memenangkan serangan 6 jam di Jogja, tetapi masyarakat Jogja-lah yang harus juga dihargai. Dari Jogja, RI bisa ditegakkan kembali. Sekarang tinggal bagaimana kemerdekaan RI ini ditegakkan dan diisi agar bisa maju." (kr)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: