02 Sep 2023
  Humas DIY Berita,

DIY Kembali Raih Rekor Muri dalam Gelaran SiBakul Malioboro Menari 2023

Yogyakarta (02/09/2023) jogjaprov.go.id - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali memecahkan rekor Musium Rekor Indonesia (MURI) setelah sebelumnya sebanyak 10.000 pelajar Bantul berhasil pecahkan rekor kategori jumlah penari Montro terbanyak di Pantai Parangkusumo, (26/08). Kali ini 1000 peserta line dance berbusana tradisional Indonesia dengan syal batik terbanyak di Malioboro menjadi daftar baru rekor MURI dari DIY. Kegiatan menari bersama ini dilakukan dalam agenda SiBakul Malioboro Menari 2023 dan Festival Belanja Produk UMKM di sepanjang jalan Margo Mulyo, Ngupasan, Yogyakarta (02/09).

Agenda ini turut dihadiri oleh Ketua Dekranasda DIY GKR Hemas, GKBRAA Adipati Pakualam X, Pj. Walikota DIY Singgih Raharjo, Paniradya Pati Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho, Ketua Universal Line Dance Lusi Sujadi, Direktur Operasional MURI Yusuf Nadri, Ketua Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari serta OPD DIY dan tamu undangan.

Ketua penyelenggara SiBakul Malioboro Menari 2023, Srie Nurkyatsiwi menuturkan kegiatan ini merupakan fasilitasi dari Dana Keistimewaan (Danais) tahun 2023. Peserta kegiatan ini berjumlah kurang lebih 1700 orang yang berasal dari komunitas Universal Line Dance (ULD) Indonesia, masyarakat dari Kabupaten/Kota di DIY, ASN dan para pelaku UMKM. Selain itu terdapat beberapa peserta kegiatan yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Bali, DKI Jakarta, Bangka Belitung dan Kalimantan Tengah.

Perhelatan ini bertujuan untuk memecahkan rekor MURI dengan Judul ‘Menari dengan Mengenakan Busana Tradisional Nusantara dan Syal Motif Batik’ oleh penari yang terbanyak. Syal yang digunakan merupakan produk UMKM binaan SiBakul dan tersedia di Teras Malioboro 1. Selain itu kegiatan ini juga dalam rangka mendukung Yogyakarta menuju warisan dunia yang akan disidangkan di UNESCO September mendatang di Riyadh Arab Saudi.

“Harapannya yang bersifat massal ini akan semakin mendekatkan SiBakul kepada masyarakat luas dan seluruh Indonesia. Tidak sekedar mengumpulkan para pegiat line dance di seluruh Indonesia untuk berkreasi, melainkan juga menumbuhkan ketahanan ekonomi pelaku UMKM khususnya para pelaku UMKM di teras Malioboro 1 dan juga seluruh pelaku ekonomi di sepanjang sumbu filosofi ini,” ungkap Siwi.

Membacakan sambutan Gubernur DIY, Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono menyebutkan bahwa kreativitas dalam pengembangan dan pemasaran produk merupakan salah satu kunci sukses bagi para pelaku UMKM. Demikian pula, seni (termasuk tarian) adalah salah satu wujud  kreativitas manusia. “Dan sama halnya dengan wujud kreativitas seni lainnya, eksistensinya perlu dijaga dan dikembangkan agar terus relevan, antara lain melalui upaya-upaya promotif yang formatnya kurang lebih serupa dengan promosi-promosi demi kepentingan ekonomi,” tuturnya.

Beny menambahkan Festival Entrepreneur Malioboro Menari, sesungguhnya adalah upaya “Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui”. Ini merupakan momen langka, dimana ekonomi bisnis dan seni atau olahraga secara formal diberi panggung yang sama, untuk berpijak sama tinggi, saling sokong, didasari semangat kreatifitas, demi mencapai manfaat dan kebaikan bagi semua. Lain kata, Festival Entrepreneur Malioboro Menari, sejak awal tidak dimaksudkan untuk berhenti di tataran output (hasil), melainkan ingin hingga ke tataran outcome (manfaat).

Kemeriahan SiBakul Malioboro Menari 2023 tidak hanya sebagai hiburan atau menorehkan prestasi semata. Utamanya adalah untuk memberikan kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya dengan cara yang berbeda. “Ini adalah salah satunya yang bisa kita lakukan untuk memasarkan produk-produk yang ada di DIY. Dalam peningkatan ekonomi DIY kita memang harus bekerjasama dengan hadirnya acara ini bisa turut memeriahkan pemasaran produk UMKM,” ungkap Ketua Dekranasda DIY GKR Hemas.(Wd/Rd/Tf/Ag/Rcd)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: