17 Feb 2023

DIY Proyeksikan Miliki Pelabuhan Samudra

Medan (16/02/2023) jogjaprov.go.id - Pemda DIY saat ini tengah berupaya mengembangkan tiga pelabuhan perikanan pantai. Upaya mendukung pengembangan kawasan selatan DIY ini juga dibarengi dengan proyeksi kelak DIY bisa memiliki pelabuhan perikanan samudra.

Hal ini diungkapkan Kepala Biro Umum, Hubungan Masyarakat dan Protokol Setda DIY, Imam Pratanadi, sebagai pimpinan rombongan press tour bersama rekan-rekan wartawan saat melakukan kunjungan ke Pemprov Sumatera Utara di Medan pada Rabu (17/02). Imam mengatakan, dalam visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur DIY periode 2022-2027, pengembangan kawasan selatan atau pantai selatan DIY masih menjadi salah satu yang utama.

“Sebenarnya DIY memiliki 17 pelabuhan tapi masih didominasi pelabuhan pendaratan ikan. Tentang pengelolaan pelabuhan perikanan pantai, yang ada di DIY saat ini yang sudah beroperasi cukup baik adalah pelabuhan Sadeng. Selanjutnya segera disusul pelabuhan Gesing dan satu pelabuhan Tanjung Adikarto yang diproyeksikan lebih besar. Semoga nanti DIY bisa memiliki pelabuhan perikanan samudra,” ungkapnya.

Imam mengatakan, pelabuhan Sadeng maupun pelabuhan Gesing juga berawal dari pelabuhan pendaratan ikan yang dikembangkan menjadi pelabuhan perikanan pantai. Untuk pelabuhan Gesing diprediksi akan mulai beroperasi pada Oktober 2023 ini. Pelabuhan Gesing nantinya mampu mempunyai kolam parkir kapal yang bisa menampung 40 unit perahu motor tempel dan 50 unit kapal kecil dengan kapasitas 10-30 GT.

“Kunjungan kami ini sekaligus untuk mendapatkan gambaran soal pengelolaan pelabuhan perikanan pantai di Sumatera Utara. Semoga kami juga bisa saling berbagi. Dan karena kami bersama teman-teman wartawan, kami bisa juga ikut sedikit mempromosikan keunggulan Sumatera Utara,” paparnya.

Dalam kesempatan ini, rombongan Pemda DIY diterima langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumut, Dwi Endah Purwanti. Dwi Endah mengapresiasi kunjungan rombongan Pemda DIY dan berharap tujuan yang kunjungan diemban bisa tercapai. “Mudah-mudahan Bapak/Ibu bisa menikmati Kota Medan dengan segala keunggulannya,” imbuhnya.

Menurut Dwi Endah, Pemprov Sumut hingga saat ini masih terus berupaya mengembangkan pelabuhan perikanan pantai yang dimiliki demi kesejahteraan para nelayan. Dan jika menilik tingkat konsumsi ikan di Sumut yang cukup tinggi, menurutnya sudah selayaknya jika kehidupan nelayan Sumut sejahtera.

“Tingkat konsumsi ikan di kami cukup tinggi, yakni 2kg perminggu perkapita. Jadi harusnya tidak ada alasan bagi nelayan Sumatera Utara untuk tidak sejahtera,” tuturnya.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut, Yuliani Siregar mengatakan, Sumut memiliki 14 pelabuhan perikanan dengan dua pelabuhan di antaranya ialah pelabuhan perikanan yang dikelola pemerintah pusat. Keduanya ialah Pelabuhan Perikanan Samudra Belawan dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga.

“Untuk pelabuhan perikanan pantai, salah satunya kami memiliki pelabuhan Tanjung Balai Asahan. Untuk pelabuhan perikanan pantai memang pengelolaannya di bawah Pemprov, sedangkan pelabuhan pendaratan ikan, banyak yang kami serahkan untuk dikelola kabupaten/kota,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala UPT Tanjung Balai Asahan, Budiansyah Hasibuan mengatakan, untuk menjadi sebuah pelabuhan perikanan pantai, banyak syarat yang harus dipenuh. Sampai saat ini, Pelabuhan Perikanan Tanjung Balai Asahan pun masih berupaya memenuhi syarat tersebut. “Karena belum semua syarat terpenuhi, meski telah beroperasi sebagai pelabuhan perikanan pantai tapi dalam rencana induk pelabuhan perikanan masih sebagai pangkalan pendaratan ikan,” imbuhnya.

Budi menambahkan, produksi hasil laut yang terbanyak di Pelabuhan Tanjung Balai Asahan adalah kerang. Setiap bulannya kapal kerang yang ada bisa memproduksi sampai 30 ton. Dan kolam pelabuhan di yang pun sebenarnya tidak terlalu luas, tapi bisa menampung kapal-kapal yang ada karena yang paling banyak adalah kapal dengan ukuran kapasitas di bawah 10 GT. (Rt/Alh/Ts)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: