25 Mar 2022
  Superadmin Berita,

DIY Raih Gold Winner pada Sub Kategori Krisis dan Pasca Krisis PRIA 2022

Semarang (25/03/2022) jogjaprov.go.id – Bersaing kinerja dengan berbagai provinsi di Indonesia, Pemda DIY Kembali meraih penghargaan dari Public Relations Indonesia Award 2022. Kali ini, DIY meraih penghargaan Gold Winner pada Sub Kategori Krisis dan Pasca Krisis.
Penghargaan diberikan oleh petinggi PR Indonesia Asmono Wikan kepada Kepala Biro Umum, Humas dan Protokol Setda DIY Imam Pratanadi, Jumat (25/03) di PO Hotel, Semarang, Jawa Tengah. Manajemen Krisis dalam public relations atau kehumasan memang menjadi hal yang sangat penting dan mendasar untuk dikelola. Oleh karena itu, DIY berusaha semaksimal mungkin untuk menangani hal tersebut hingga mampu meminimalisir konflik dan memberikan rasa aman bagi masyarakatnya.
Imam mengungkapkan, kinerja kehumasan di Pemda DIY memang dikhusukan sebagai perpanjangan tangan dari kinerja pimpinan daerah. Namun tidak hanya sekedar informasi terkait dengan kinerja pemerintah saja, namun kehumasan di Pemda DIY difokuskan juga untuk edukasi bagi masyrakat.
Atas penghargaan yang diterima ini, Imam mengungkap meskipun tidak mengharapkan penghargaan, tapi pencapaian ini sangat membanggakan. Baginya, setiap pencapaian yang diterima, harus dibayar dengan pengabdian dan performa yang lebih baik lagi.
“Penghargaan ini sebagai pemecut semangat kerja bagi kami. Kami tidak boleh terlena dan merasa tinggi hati atas capaian ini. Sebaliknya, setiap capaian adalah titi bagi kita untuk menjadi lebih, lebih dan lebih baik lagi. Meskipun pencapaian ini adalah hasil kerja Bersama, tapi tetap saya sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kerja keras dan kerja cerdas Bagian Humas,” tutur Imam.
Sementara itu wakil Walikota Semarang Hevearita G. Rahayu mengungkapkan, pandemi Covid–19 yang terjadi di seluruh dunia tanpa kecuali Indonesia telah melumpuhkan berbagai sektor kehidupan masyarakat. Pun dengan dunia kehumasan, turut pula terdampak karena pandemi. Perkembangan teknologi media digital menjadi hal mutlak yang harus diikuti untuk menyikapi adanya krisis kesehatan global ini.
“Tingkat literasi masyarakat, kehadiran komunitas, komunikator berbayar, influencer dengan jumlah pengikut yang besar serta tren penggunaan buzzer untuk propaganda pesan masih akan menjadi warna dalam kinerja PR terutama pada dunia digital media. Untuk itu diperlukan kemampuan memberikan arahan dengan cepat, adaptif serta fleksibilitas tinggi,” ungkap Hevearita.
Penghargaan terhadap kinerja PR atau kehumasan menurut Hevearita adalah bonus. Menurutnya yang terpenting adlaah bagaimana Humas mampu meneruskan hasil kerja pimpinannya kepada masyarakat. “Kita juga harus mendengar apa yang diinginkan oleh masyarakat. Ajang tahunan public relation ini mencerminkan pencapaian tertinggi kinerja komunikasi daan menjadi ruang kompetensi paling komprehensif di Indonesia,” tutup Wawali Kota Semarang ini. (uk)


Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: