22 Nov 2022
  Humas DIY Berita,

DIY - Saemaul Kerja Sama Kembangkan Agribisnis di Nanggulan

Yogyakarta (22/11/2022) jogjaprov.go.idSetelah sukses mendampingi Desa Bleberan dan Ponjong di Gunungkidul untuk mengembangkan agribisnis, Saemaul Foundation beralih ke Kulon Progo. Bersama Pemda DIY, Saemaul Foundation segera membangun 3 desa percontohan agribisnis di Nanggulan, Kulon Progo.

Terkait dengan program kerja sama tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X secara khusus bertemu dengan Presiden Direktur Saemaul Foundation Lee Seung-jong, Selasa (22/11) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Seperti diketahui, DIY - Provinsi Gyeongsangbuk memiliki kerja sama sister province, dan program kerja sama Saemaul Foundation ini menjadi salah satu bentuk nyata.

Lee mengatakan, dalam pelaksanaannya, program desa percontohan ini sedikit banyak akan disesuaikan dengan potensi desa tersebut. Saemaul Foundation akan memberikan bantuan dan pendampingan untuk agribisnis beras menor di tiga kalurahan dan pendampingan agribisnis jamur khusus di Kalurahan Wijimulyo, Kapanewon Nanggulan. Kerja sama ini menurutnya bisa berkembang di kalurahan lainnya tergantung dengan potensi masing-masing.

“Kerja sama Saemaul Foundation akan menyasar3 desa kemudian rencananya dari Pemda DIY juga akan mengembangkan desa yang lain,” ucap Lee

Lee menambahkan, untuk lokasi desa percontohan ini selain pertanian juga ada pengembangan lingkungan. Sesuai dengan permintaan Sri Sultan, Lee juga akan berupaya mengembangkan IT, digitalisasi dan administrasi. Dengan begitu, SDM masyarakat akan lebih berkembang untuk mensejahterakan dirinya secara mandiri.

“Kami juga memohon perhatian dari pemerintah daerah terutama dari Bapak Gubernur untuk berkolaborasi mengembangkan desa, dan ditanggapi sangat positif oleh Sri Sultan,” terang Lee.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto yang turut mendampingi Sri Sultan menjelaskan, kerjasama pengembangan desa di Gunungkidul telah selesai. Selama 5 tahun kerjasama, Saemaul melihat banyak hal positif sehingga ketika kerjasama selesai, pihak Saemaul memutuskan untuk memperbarui kerja sama dengan menyasar kabupaten lain di DIY. Desa di Gunungkidul saat ini sudah kembali diserahkan pada DIY untuk diteruskan pengembangannya. Sri Sultan menurutnya juga sudah menindaklanjuti dengan menggelontorkan bantuan Rp. 1 Miliar untuk mendukung irigasi, penyediaan air bersih, serta bibit ternak dan pertanian.

Menurut Sugeng, pihak Korea menilai program kerja sama ini sukses sehingga ada tindak lanjut dengan memulai program baru. “Mereka akan membangun 3 desa percontohan di Kulonprogo. Yang pertama akan dibangun adalah di Wijimulyo, Nanggulan. Bisa dikatakan ini tadi proses pembahasan kerjasama cukup clear dari pihak Saemaul dan DIY,” kata Sugeng.

Sri Sultan menurut Sugeng meminta secara implisit untuk keberlanjutan dari pelaksanaan program ini. Sugeng mengatakan Sri Sultan berharap ada generasi milenial yang mumpuni dalam hal IT bisa turut andil dalam program ini. Sehingga nantinya bisa memaksimalkan proses produksi hingga pemasaran. Permintaan khusus tersebut menurut Sugeng juga disanggupi oleh Saemaul.

Sekretaris Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY Catur Cahya Nurseta menambahkan, konsep pemberdayaan yang diusung Saemaul ini memang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa. Tidak hanya dari satu sisi saja, namun nantinya potensi akan benar-benar digali dengan memanfaatkan kearifan lokal. Hal ini dilakukan agar program pemberdayaan ini benar-benar cocok dan berhasil membangun desa tersebut.

Lingkup kerjasama dari Saemaul adalah pendampingan dan pengawasan. Menurut Cahya, terkait dengan teknis pelakasanaan Saemaul akan mendatangkan tenaga ahli dari Korea Selatan untuk menyukseskan program terutama di bidang pertanian dan digitalisasi. Tidak hanya itu, ahli pertanian dari DIY pun akan digandeng guna mengembangkan apa yang menjadi program mereka.

“Teknisnya nanti bahkan masyarakat lokal juga akan terlibat karena sangat mungkin ada banyak ide untuk pengembangan. Nah untuk tenaga ahli, nanti mereka yang akan menyediakan. Yang pasti masyarakat harus terlibat. Ini poin utamanya,” papar Cahya.

Cahya menerangkan, program ini akan berlangsung selama 5 tahun, dari 2022 hingga 2027 mendatang. Pengembangan sebelumnya di Gunungkidul yang dinilai berhasil memang membuka peluang baru untuk bekerjasama. Peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi tolok ukur dari keberhasilan kerjasama ini.

Selain Lee Seung-jong, turut hadir pula pada pertemuan tersebut  Kepala Bidang Program Saemaul Foundation Kwon Lyung-min, Kepala Bidang saemaul Gyeongsangbuk-do Hwangbo Kyeong-hwa, Kepala Bidang saemaul Gyeongsangbuk-do Kim Bo-min, Direktur Kantor Perwakilan Indonesia Saemaul Foundation Hong Seung-hoon, dan Relawan Saemaul Foundation Lee Seong-hoon. (uk/alh/ip)

Humas Pemda DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: