26 Okt 2022
  Humas DIY Berita,

EATOF Jadi Akselerator Pemulihan Pariwisata DIY

Yogyakarta (26/10/2022) jogjaprov.go.id – Pandemi Covid-19 menimbulkan perlambatan perekonomian secara multiplier effect pada sektor pariwisata sebagai salah satu penopang perekonomian DIY. Oleh karenanya, DIY melalui kerja sama dengan EATOF berupaya meningkatkan daya saing dan mengembangkan pasar bersama untuk saling memasarkan destinasi wisata.

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengutarakan hal tersebut saat menghadiri secara daring agenda Governor’s Conference and Joint Declaration for the 17th East Asia Inter-Regional Tourism Forum (EATOF) General Assembly 2022, Rabu (26/10) di Ruang IDMC Lantai 2 Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Mengusung tema “The Revival of East Asia Regional Tourism in the New Normal Era”, Pelaksanaan 17th EATOF General Assembly 2022 dan 20th EATOF Anniversary kali ini berlangsung pada 25-27 Oktober 2022 di Quang Ninh, Viet Nam.

“Kami berkomitmen untuk selalu aktif serta mendukung program kerja EATOF. Dengan sinergi berbagai pihak dan dilaksanakan dengan penuh kebulatan tekad, kami amat yakin nantinya pariwisata pasca pandemi Covid-19 akan pulih dengan cepat,” tutur Sri Paduka.

Sebagai salah satu provinsi anggota EATOF, Sri Paduka menyampaikan, Pemda DIY memiliki komitmen yang kuat untuk melakukan kerja sama pariwisata. Salah satu kerja sama yang dilakukan oleh Pemda DIY, yakni kerja sama antar provinsi yang tergabung dalam EATOF ini, yang sudah berjalan sejak tahun 2000.

Kerja sama tersebut juga diwujudkan dalam partisipasi bersama pada event pariwisata yang diselenggarakan oleh provinsi-provinsi anggota EATOF. Seperti DIY yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asean Tourism Forum (ATF) pada 2-5 Februari 2023 mendatang yang menjadi Travel Exchange bagi buyer dan seller dari negara-negara anggota ASEAN dan juga para buyer dari industri pariwisata di Eropa dan Asia.

“Melalui General Assembly EATOF ini, Yogyakarta mengundang dan sangat mengharapkan partisipasi anggota EATOF dalam ATF di Yogyakarta 2023. Kami mengharapkan bisa berjumpa secara langsung dengan anggota EATOF di Yogyakarta pada forum ATF 2023 tersebut,” ujar Sri Paduka.

Sementara itu, Wagub DIY juga menyampaikan, saat ini sektor pariwisata Yogyakarta sudah memasuki tahap pemulihan, terutama karena didukung oleh perjalanan wisata domestik. Pasar wisatawan mancanegara pun sudah mulai pulih dengan kunjungan di pasar wisatawan mancanegara dari benua Eropa, Amerika, dan Asia.

Di samping itu, Sri Paduka atas nama Yogyakarta turut mengucapkan selamat atas ulang tahun ke-20 EATOF. Besar harapan, kerja sama DIY bersama para anggota dalam EATOF bisa mempererat persahabatan antar anggota dan mendorong kolaborasi strategis di masa yang akan datang.

Pada kesempatan Governor’s Conference for the 17th EATOF General Assembly 2022 tersebut, masing-masing perwakilan provinsi anggota EATOF pun berkesempatan untuk menyampaikan sambutan sekaligus memaparkan berbagai potensi dan kegiatan terkait sektor pariwisata tiap daerah provinsi anggota. Pada agenda tersebut, para provinsi anggota EATOF turut membahas mengenai langkah-langkah yang relevan untuk mempromosikan kerja sama pariwisata regional.

Adapun, para provinsi anggota EATOF juga menyepakati Joint Declaration untuk kebangkitan pariwisata regional dan kemakmuran bersama di provinsi-provinsi anggota EATOF. Joint Declaration tersebut ditandatangani oleh setiap perwakilan provinsi anggota EATOF, di antaranya Cebu, Philippines; Gangwon, Republic of South Korea; Luang Prabang, Laos; Quang Ninh, Viet Nam; Sarawak;Malaysia; Siem Reap, Cambodia; Tottori, Japan; Tuv, Mongolia; dan Yogyakarta, Indonesia. Pada kesempatan ini, Sri Paduka menandatangani Joint Declaration tersebut didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo.

Ditemui usai agenda tersebut, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo menyampaikan, bahwa Joint Declaration yang ditandatangani tersebut menitikberatkan pada beberapa kesepakatan. Pertama, menaikkan status EATOF dari ‘East Asia Inter-Regional Tourism Forum’ menjadi ‘East Asia Inter-Regional Tourism Federation’.

“Di pertemuan EATOF pada tahun 2022 ini ditandatangani ada join agreement atau joint declaration yaitu yang pertama mengubah dari forum menjadi federation jadi ini semangat yang baru setelah 20 tahun,” kata Singgih.

Kenaikan status EATOF tersebut dalam rangka untuk mempromosikan kerja sama pariwisata regional menjadi lebih praktis dan efektif di masa depan. Memainkan posisinya sebagai federasi pariwisata global yang mewakili kawasan Asia Timur serta peran penting dalam memfasilitasi pemulihan, pertumbuhan berkelanjutan dan pengembangan pariwisata di Asia Timur setelah konsekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pandemi Covid-19.

Selanjutnya, para provinsi anggota EATOF menyepakati untuk membangun tata kelola kolaboratif dengan pemerintah daerah provinsi anggota EATOF berdasarkan kemitraan publik-swasta-akademik dan perluasan jaringan global untuk mencapai pariwisata berkelanjutan. EATOF secara aktif menjalankan bisnis yang saling mendukung, atas dasar memastikan kepatuhan terhadap hukum dan sesuai dengan kekhasan negara-negara anggota, seperti vitalisasi bandara internasional, pengembangan produk dan layanan pariwisata, kerjasama antara industri pariwisata, pertukaran pariwisata sumber daya manusia, informasi dan pengalaman pariwisata, pertukaran akademik, penyelenggaraan festival dan pameran perjalanan serta acara promosi dan pemasaran.

Selain itu, juga membantu dalam memungkinkan pertukaran praktis antara provinsi-provinsi anggota pada acara-acara besar yang diselenggarakan oleh provinsi-provinsi anggota, dengan semangat kerjasama yang saling mendukung secara sukarela untuk keuntungan bersama. Provinsi-provinsi anggota EATOF pun sepakat untuk terus membina Global Youth Ambassadors di Asia Timur yang akan memimpin pariwisata daerah, juga mempromosikan kegiatan pertukaran, termasuk di bidang olahraga dan budaya, dan kunjungan ke provinsi anggota lainnya untuk memberikan dukungan bagi talenta muda dalam membangun jaringan kerja sama.

Demikian pula bekerja sama untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan baik di tingkat regional maupun nasional berdasarkan prinsip pariwisata yang adil, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. “Saya berharap DIY akan semakin lebih terkemuka di Asia Tenggara berkelas dunia sesuai dengan visi kepariwisataan kita tentunya. Dan EATOF ini merupakan satu wadah yang kita bisa mengakselerasi untuk pencapaian tujuan atau visi itu tersendiri ya,” ujar Singgih. (Han/Sd/Jhn)

 

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: