11 Okt 2023
  Humas DIY Berita,

Expo Co-Branding 2023, Bantu IKM Perluas Pasar

Yogyakarta (11/10/2023) jogjaprov.go.id - Expo Co-Branding 2023 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X pada Rabu (11/10) sore, bertempat di Galeria Mall. Agenda ini diikuti oleh 29 produk dari Industri Kecil dan Menengah (IKM) dari berbagai produk fashion, kerajinan dan makanan. “Dalam momen yang berbahagia ini, Pemda DIY melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY berbagi visi besar untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan daya saing produk lokal DIY. Salah satu pendekatan yang diterapkan adalah dengan mengadopsi strategi Co-Branding,” ungkap Sri Paduka.

Sri Paduka berharap lisensi Co-Branding dapat menarik banyak orang untuk melihat, mencoba, dan membeli. Integrasi berbagai jenis produk Co-Branding dilaksanakan secara sinergis dengan semangat "Produk Khas DIY Menuju Global". Co-Branding diharapkan menjadi jembatan yang kuat untuk menghubungkan produk lokal DIY dengan pasar global yang lebih luas.

Lebih dari sekadar transaksi komersial, strategi Co-Branding ini membantu membangun kepercayaan dan meningkatkan citra produk lokal sebagai produk berkualitas yang memiliki ciri khas kultural dan kearifan lokal. Dengan demikian, diharapkan produk lokal DIY dapat menjangkau konsumen di berbagai wilayah, membawa keunikan dan keindahan khas daerah ini ke seluruh penjuru.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Syam Arjayanti menjabarkan maksud dan tujuan dari kegiatan Ekspo Co-Branding ini adalah untuk memperkenalkan produk bermerek Co-Branding. Karena merupakan produk khas DIY serta memiliki daya saing untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu juga untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran. “Artinya kalau kita sudah dari IKM sudah mempunyai Co-Branding itu akan meningkat levelnya karena akan dipercaya oleh masyarakat bahwa produk tersebut berkualitas,” ungkap Arjayanti.

Arjayanti menambahkan Expo Co-Branding diharapkan menjadi penanda produk khas DIY sebagai kebanggaan DIY dan menciptakan dampak positif bagi perekonomian daerah di seluruh kabupaten dan kota. Program Co-Branding ini hanya ada di DIY, tidak ada di wilayah atau provinsi lainnya. Co-Branding terdiri dari Jogjamark, 100% Jogja serta Jogjatradition.

Berdasarkan Pergub DIY No. 21 Tahun 2017 tentang Penggunaan Merek Jogjamark, 100%, Jogja dan Jogjatradition sebagai Co-Branding Produk Daerah, tujuan dari adanya Co-Branding diantaranya adalah untuk meningkatkan jaminan mutu dan daya saing produk atau pengetahuan tradisional dan/atau ekspresi budaya tradisional khas Daerah, meningkatkan loyalitas dan kepercayaan konsumen atau masyarakat, memberikan perlindungan hukum dan mencegah praktek persaingan usaha tidak sehat, dan memberikan identitas pada Produk Daerah.

Didukung oleh para asosiasi pengusaha, selain pameran produk UKM, agenda Expo Co-Branding ini juga dimeriahkan dengan kegiatan Talkshow dan temu kemitraan. “Jadi nanti kita melakukan pameran dan temu kemitraan, harapannya nanti ada semacam kontrak bisnis antara pengusaha dan UMKM yang menggelar produknya pada hari ini sampai tanggal 14 Juni,” ungkap Arjayanti.

Dalam agenda pembukaan Expo Co-Branding ini juga dilakukan penyerahan sertifikat Merek Kolektif dan lisensi Co-Branding kepada kelompok IKM penerima fasilitasi Merk Kolektif dan IKM penerima lisensi Co-Branding.  Agenda ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono, Paniradya Pati Aris Eko Nugroho, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset DIY Wiyos Santoso, serta tamu undangan pelaku IKM. (Wd/Rd/Ag)

 

 

Bagaimana kualitas berita ini: