12 Agt 2022
  Humas DIY Berita,

Festival Makanan Warisan Budaya Tak Benda, Lestarikan Makanan Sebagai Aset Budaya

Yogyakarta (12/08/2022) jogjaprov.go.id – 200 Industri Kecil Menengah (IKM) Pangan di DIY ikut berpartisipasi mengikuti Festival Makanan Warisan Budaya Tak Benda yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta, bertempat di Atrium Plaza Ambarrukmo Yogyakarta, Jl. Laksda Adisucipto No. 80 Yogyakarta. Diselenggarakannya festival ini bertujuan untuk mengetahui potensi makanan tradisional khas DIY yang masih beredar dan dikonsumsi oleh masyarakat di DIY.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Festival Makanan Warisan Budaya Tak Benda, yang berlangsung tiga hari berturut-turut dimulai sejak 12 Agustus 2022 sampai 14 Agustus 2022. Festival ini dilangsungkan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mendukung penuh festival ini, yang dalam video sambutan menyampaikan, “Festival Makanan Warisan Budaya Tak Benda yang digagas Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY semoga kegiatan ini selain dapat melestarikan Warisan Budaya Tak Benda khususnya makanan juga dapat mengembangkan eksistensi industri pangan nasional.”

Festival Makanan Warisan Budaya Tak Benda sebagai puncak rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mempromosikan makanan tradisional dari Jogja yang menjadi Warisan Budaya Tak Benda. Kegiatan yang sudah dilakukan yaitu talkshow dan kajian filosofi Warisan Budaya Tak Benda dan mengagendakan temu kemitraan sebagai program Pemda DIY untuk membranding usaha kecil dan menengah. Berbagai makanan tradisional dari berbagai daerah turut dipamerkan dalam Festival Makanan Warisan Budaya Tak Benda untuk mengingatkan kembali makanan warisan budaya, di antaranya Gudeg, Bakpia Jogja, Wedang Uwuh, Geplak Bantul, Geblek Kulon Progo, Brongko, Sate Klatak, Growol, Dawet, Besengek Tempe Benguk, dan masih banyak lagi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Ir. Syam Arjayanti, M.P.A menyampaikan bahwa Festival Makanan Warisan Budaya Tak Benda ini dilaksanakan untuk mengangkat potensi keberadaan makanan tradisional khas daerah dengan Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Tak Benda, dengan harapan dapat dilestarikan dan dapat mendukung perekonomian masyarakat DIY. Festival ini juga diharapkan mampu meningkatkan branding untuk mengangkat dan mempromosikan produk makanan khas tradisional sebagai warisan budaya tak benda dari DIY, dan untuk memperluas jaringan bisnis dan kemitraan serta menggali potensi masyarakat untuk berinovasi dalam pengembangan makanan tradisional khas DIY.

Plh. Asisten Perekonomian dan Sekda DIY Wiyos Santoso, S.E., M.Acc menyampaikan sambutan Sekda DIY bahwa hubungan antara makanan dengan budaya atau seringkali disebut “Gastronomi” di Yogyakarta sangat dikenal memiliki keragaman, keunikan, serta kaya cita rasa. Gastronomi Yogyakarta sangat berperan dalam menopang keistimewaan Yogyakarta, karena setiap makanan, minuman, kudapan tradisional selalu memiliki nilai historis yang menjaga kearifan lokal. Oleh karena itu, gastronomi Yogyakarta selalu menarik karena masyarakat tidak hanya mengetahui nama dan menikmati makanan tersebut, tetapi juga dapat secara historis mengetahui bagaimana sejarah awal mula makanan tersebut berasal, dibuat, serta disajikan.

Pelestarian gastronomi menjadi sebuah tantangan besar pada era global. Gastronomi semakin tergerus oleh waktu dan zaman serta perubahan pola gaya hidup masyarakat. Masyarakat harus menyadari bahwa gastronomi Indonesia dibentuk dalam kekontrasan bukan dalam keselarasan sehingga tercipta keragaman yang menjadi keunikan gastronomi Indonesia sehingga kita semua harus saling menjaga dan menghormati gastronomi dari berbagai daerah di Indonesia.

"Kiranya kita dapat semakin mempertegas keistimewaan Yogyakarta dalam khasanah makanan yang menjadi produk budaya Yogyakarta. Saya mengajak semua pihak untuk terus melakukan inovasi dan kolaborasi dalam hal kualitas pembuatan, layanan, kebersihan dan kesehatan penyajiannya bahkan sejarah dibalik makanan tersebut agar makanan Yogyakarta semakin dikenal masyarakat luas," tutup Wiyos. (Tys/Sd)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: