12 Sep 2023

FKY 2023, Ajang Renungan Soal Ketahanan Pangan 

Yogyakarta (12/09/2023) jogjaprov.go.id - Dalam sejarah, Mataram pernah menjadi food estate yang mampu menyejahterakan masyarakatnya. Hal ini berarti ketahanan pangan telah menjadi fokus, bahkan sejak dulu. Karenanya, ketahanan pangan menjadi tema besar dalam penyelenggaraan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2023.

Demikian yang disampaikan Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono pada jumpa pers Pelaksanaan FKY 2023 di Lobi Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Selasa (12/09). Beny mengatakan, melalui tema Kembul Mumbul, FKY 2023 mengajak semua pihak untuk merasakan kebersamaan, saling toleransi dan kesepadanan.

Kembul Mumbul tidak semata-mata menjadikan FKY 2023 sebagai peristiwa selebrasi. Kami mengajak semua untuk mengupayakan berbagai pertemuan, sekaligus merenungkan beragam persoalan ketahanan pangan yang sama-sama kita alami. Hari-hari ini pangan telah menjadi persoalan kolektif yang menguji solidaritas antar warga ketika terjadi bencana dan krisis di suatu tempat,” paparnya.

Beny menjelaskan, memaknai tema Kembul Mumbul, dalam konteks kultur Jawa, kembulan merupakan sebuah peristiwa kolektif, yang ditandai dengan aktivitas memakan nasi dan berbagai macam lauk pauk di satu media saji yang sama. Inti dari kembulan adalah rasa saling berbagi kenikmatan untuk mengucap syukur terhadap berbagai usaha dan berkat yang telah dirasakan dari peristiwa sehari-hari. Sedangkan mumbul merupakan upaya melambungkan sesuatu hal yang dianggap penting untuk menarik perhatian dari warga atau orang-orang di sekitarnya. 

“Oleh karena itu, secara mendasar Kembul Mumbul dapat dipahami sebagai upaya kami untuk menarik perhatian dari warga tentang pentingnya rasa saling berbagi. Untuk itu, penyelenggaraan FKY 2023 diharapkan mampu menjadi penghubung yang memperantarai, mengakomodasi, mencatat, memberdayakan, dan merayakan keberadaan beragam subjek, gerak, maupun hasil kebudayaan yang lahir dan tumbuh di DIY. Semoga penyelenggaraan FKY 2023 dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan,” paparnya.

Budayawan asal DIY, Butet Kartaredjasa mengatakan, FKY memulai upaya rebranding-nya sejak penyelenggaraan di tahun 2023 ini. Sebagai budayawan, dari penyelenggaraan FKY 2023 inilah, ia menginginkan adanya upaya edukasi kepada masyarakat secara nasional terkait makna sebenarnya dari kebudayaan. Menurutnya, pemaknaan kebudayaan selama ini mengalami penyempitan hanya pada unsur kesenian, bahkan terfokus yang hanya bersifat hiburan saja.

“Melalui FKY 2023, kami berharap bisa mengkomunikasikan dengan baik, bahwa kebudayaan itu bukan hanya seni. Kita dari Jogja yang istimewa ini bisa mengubah cara pandang akan kebudayaan secara luas, bahkan secara politis harapannya juga berubah, sehingga anggaran pemerintah pusat maupun daerah untuk kebudayaan bisa ikut berubah,” imbuhnya.

Butet menuturkan, kebudayaan memiliki makna inti memuliakan kehidupan, sehingga semua aktivitas masyarakat dalam hidupnya merupakan bagian dari kebudayaan. Sektor kebudayaan pun beragam, termasuk persoalan ketahanan pangan dan segala kreativitas manusia demi hidup yang lebih baik.

“Semua temuan baru merupakan kebudayaan yang layak diakomodasi oleh FKY. Dan kami juga menginginkan FKY bisa menjadi magnet di level nasional, bahkan internasional. Karenanya penampil-penampil di FKY 2023 juga kami suguhkan yang berstandar nasional dan internasional,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, penyelenggaraan FKY 2023 mereinterpretasi kembali makna kebudayaan. Untuk itu konteks kebudayaan akan semakin diperkuat karena kebudayaan adalah peradaban. Ke depan, FKY akan mengacu pada objek kebudayaan.

“FKY 2023 sebagai permulaan atau pemanasan. FKY tahun ini sebagai rebranding mencoba memaknai semua kehidupan manusia yang menggambarkan kebudayaan. Kebudayaan itu hidup, kehidupan dan penghidupan. Dan melalui FKY, jadi salah satu upaya menjawab isu strategi di DIY, karena kebudayaan melingkupi berbagai hal di kehidupan masyarakat,” imbuhnya.

Ketua Panitia FKY 2023, Basundara Murba Anggana mengatakan, FKY 2023 akan dilaksanakan pada 24 September-15 Oktober 2023 di Waduk Sermo Kulon Progo. Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 menjadi festival yang memperantarai, mengakomodasi, mencatat dan merayakan keberadaan berbagai subjek, gerak, maupun hasil kebudayaan yang pernah/sedang berdenyut di DIY.

“FKY pada tahun ini juga menjadi langkah awal dari upaya rebranding FKY menjadi event induk dari perhelatan kesenian dan kebudayaan yang ada di DIY. Harapannya melalui FKY 2023, kesadaran masyarakat terkait isu ketahanan pangan bisa terus tumbuh sehingga akan menciptakan berbagai kemungkinan-kemungkinan baru secara kultural, untuk mencapai kedaulatan atas persoalan pangan yang akan terus bergulir,” paparnya. (Rt/Sd)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: