17 Okt 2023

FKY 2023 Ditutup, Akselerasi Kerja-kerja Kebudayaan di DIY

Yogyakarta (17/10/2023) jogjaprov.go.id - Perhelatan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2023 resmi ditutup di Stadion Kridosono pada Minggu (15/10/2023). Berakhirnya FKY 2023 yang berlangsung selama 22 hari ini menandai FKY telah menginjak langkah pertamanya guna berupaya menjadi titik temu dari kerja-kerja kebudayaan di Yogyakarta. FKY 2023 terhitung telah menyelenggarakan 111 kegiatan, melibatkan 2.731 pelaku seni, 38 narasumber kebudayaan, 124 pelaku sastra dan penerbitan buku.

Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial, Budaya, dan Kemasyarakatan Etty Kumolowati mewakili Wakil Gubernur DIY Sri Paduka KGPAA Paku Alam X menyampaikan FKY menjadi wujud konkrit Yogyakarta dalam memelihara dan mempromosikan kekayaan budaya lokal. Terbukti melalui FKY, ratusan ribu masyarakat dapat menyaksikan ragam keindahan seni dan kebudayaan yang sebenarnya merupakan cermin dari jiwa dan karakter masyarakat DIY sendiri.

“Besar harapan kita agar penyelengaraan FKY dari tahun ke tahun akan terus mengalami peningkatan kualitas seiring perluasan dari dimensi seni dan budaya. Hal ini menjadi pondasi bagi kita untuk terus mengembangkan dan mempertahankan identitas budaya yang membanggakan,” tutur Etty.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan FKY 2023 adalah langkah awal rebranding FKY sebagai sebuah festival kebudayaan, sekaligus prototipe penyelenggaraan festival-festival kebudayaan selanjutnya. Mengingat FKY tidak sekadar menyasar tujuan-tujuan sesaat, tapi sebuah langkah jangka panjang untuk mengakselerasi kerja-kerja kebudayaan di Yogyakarta.

Pihaknya berharap semangat penyelenggaraan FKY 2023 ini berlanjut sampai lima tahun ke depan. Durasi waktu tersebut bukan sekadar tahapan, tapi sebagai anak tangga yang membawa FKY dapat dikenal di dunia dan membawa kebermanfaatan untuk masyarakat. Dengan itu, masyarakat di seluruh DIY dapat mengaktivasi dan mengakselerasi kerja-kerja kebudayaannya.

“Mari kita doakan FKY bisa menjadi salah satu kegiatan unggulan yang senantiasa berdampak baik. Kemudian turut meningkatkan kesejahteraan, memupuk kemandirian dan menjadi penyemangat kita dalam mengisi keistimewaan dalam kerja-kerja budaya,” paparnya.

FKY 2023 mengangkat tema ketahanan pangan bertajuk “Kembul Mumbul”. “Kembul” bermakna semangat berbagi kepada sesama, sementara “Mumbul” berarti semangat menggali pengetahuan akar untuk melambungkannya ke generasi selanjutnya, khususnya terkait pengolahan lahan, pangan dan dinamika di dalamnya. "Dengan semangat ini, FKY 2023 dengan berbagai kegiatan kebudayaannya berhasil menjangkau ratusan ribu masyarakat," imbuhnya.

Dalam laporan kegiatan yang disampaikan secara berurutan oleh Tim Ketua FKY yaitu Basundara Murba Anggana, Muhamad Erlangga Fauzan dan Istifadah Nur Rahma, sampai 14 Oktober 2023 tercatat telah dikunjungi 210.124 orang. Dengan dampak secara ekonomi bagi pedagang yang terlibat mencapai Rp 1,8 miliar dari kegiatan ekonomi tersebut, panitia juga berhasil mengelola 5.740 kilogram sampah.

Selain itu, FKY 2023 di dunia digital mampu menjangkau lebih dari 3 juta netizen Instagram, 6 juta warga TikTok, serta hampir 30 ribu kunjungan ke website resmi FKY. Dengan pengunjung digital terbanyak berasal dari DIY dan ratusan pengunjung dari berbagai belahan dunia mulai Singapura, Jepang, sampai Amerika Serikat (AS).

“Hasil dan dampak festival ini, sangat melebihi ekspektasi kami. Semua itu disengkuyung bersama sejumlah 109 Panitia serta 90 Relawan dan Petugas Kebersihan. Tentu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut berperan dalam kesuksesan festival ini,” ungkapnya.

Tim Ketua juga berharap semangat ketahanan pangan yang telah dirasakan selama FKY akan terus hidup kehidupan sehari-hari kita. Kebudayaan sebagai sebuah festival memang resmi berakhir, tapi kebudayaan sebagai laku kehidupan mesti terus berlanjut.

“Mari kita bersama-sama berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan dan mempromosikan kekayaan budaya Yogyakarta untuk bersama-sama menuju warga berbudaya yang berdaulat pangan,” imbuhnya.

Sebagai sebuah keberlanjutan festival, tim ketua FKY juga menyerahkan proposal kegiatan untuk penyelenggaraan FKY pada tahun depan bertema“benda” yang rencananya bakal berlangsung di Sleman. Proposal itu diserahkan secara simbolis kepada perwakilan Pemda DIY, Etty Kumolowati di panggung FKY sebagai persiapan dan penyelenggaraan FKY 2024.

Memeriahkan rangkaian acara penutupan, panggung penutupan FKY pun diisi penampilan dari grup musik RTRW dan pertunjukan tari dari Kampung Menari di awal acara. Memasuki akhir rangkaian, tampil grup musik hasil program Inkubasi Musisi, Langit Sore dan Ngatmombilung.(Fn/Sd)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: