Generasi Muda Wajib Teredukasi Tertib Lalu Lintas Sejak Dini
Yogyakarta (21/3/2023) jogjaprov.go.id – Perempuan terstigma tidak aware terhadap keselamatan berlalu lintas sehingga menyebabkan kecelakaan. Meskipun stigma tersebut tidak selalu benar, namun perempuan tetap perlu teredukasi agar cerdas berkendara dan melek rambu-rambu.
Wakil Ketua 1 TP PKK DIY GKBRAA Paku Alam mengungkapkan hal demikian pada Sosialisasi Tertib Berlalu Lintas dengan jargon Semangat Kartini Harmoni Transportasi, pada Selasa (21/03) di Lapangan Parkir Bandara Adisucipto, Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan masih dalam rangka rangkaian Peringatan Hari Kartini 2023.
Menurut Gusti Putri, kecelakaan di jalan raya sebenarnya tidak juga disebabkan oleh perempuan saja. Namun lelaki tercatat menjadi penyumbang terbesar kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, pendidikan berlalu lintas wajib ditanamkan sejak dini. Ketika generasi muda ini sudah memasuki usia cukup untuk mendapatkan surat izin berkendara, mereka sudah harus paham betul dan mampu menerapkan disiplin berlalu lintas.
“Pendidikan etika berlalu lintas sejak dini dan kepatuhan terhadap rambu-rambu lalu lintas yang tertuang dalam undang-undang sangat penting untuk mencegah kecelakaan di jalan raya,” kata Gusti Putri.
Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menyebutkan, dirinya berkomitmen penyediaan transportasi nyaman dan aman di DIY. Moda transportasi nyaman dan aman adalah tujuan akhir dari sebuah perjalanan.
“Apapun kendaraannya tujuan terakhirnya adalah keselamatan,” ungkap Ni Made.
Perempuan tidak boleh hanya sekedar bisa mengendarai sepeda motor atau mobil, tetapi harus memahami, mengerti kendaraan yang dipakai, rambu-rambu, aturan lalu lintas dan undang-undang lalu lintasnya. Dirinya berharap, ada sustainable transportation ke sustainable mobility.
“Dahulu orang berbicara hanya pada objek kendaraan, bagaimana kendaraan bisa cepat berjalan. Sekarang kita harus berbicara untuk sisi kemanusiaannya, sisi hukumnya atau bagaimana masyarakat berlalu lintas dengan mudah murah, aman, nyaman dan selamat,” tutur Ni Made.
Pakar Transportasi UMY Noor Mahmudah mengatakan, menilik perkembangan lalu lintas yang demikian cepat moda transportasi yang aman adalah menggunakan transportasi publik. Menyinggung penyediaan transportasi yang ramah perempuan, Mahmudah mengatakan, DIY telah menyediakan itu melalui adanya kursi prioritas di kendaraan umum untuk wanita.
“Penyelenggaraan transportasi di jalan akan aman jika dilakukan sesuai dengan aturan pada Undang-Undang Lalu Lintas. Bahkan masih kita temukan berkendara sepeda motor melanggar rambu lalu lintas, masih tidak mengenakan helm segala. Ini perlu kita garis bawahi,” kata Mahmudah.
Untuk memberikan contoh berkendara dengan menggunakan transportasi publik, seluruh peserta sosialisasi difasilitasi mencoba Bus Trans Jogja dari Lapangan Parkiran Bandara Adisucipto menuju Prambanan. Kemudian kembali ke Lapangan Parkir Bandara Adisucipto menggunakan Kereta api dan mencoba mengaplikasikan penggunaan kartu e-Money yang bisa digunakan untuk naik Trans Jogja dan KRL. (ka/uk/ip/sis)
Humas Pemda DIY