24 Apr 2014
  Humas Berita,

Gubernur DIY Buka Indonesia Marketers Festival 2014

Strategi yang besar yang menghasilkan master peace atau penemuan ilmiah yang berlian memerlukan penguasaan tekhnis dalam menyusunnya. Tetapi karya besar selelu bermula dari wawasan dan emosi yang diluar jangkauan analisis yang disengaja sebelumnya.

Olehkarena itu kegiatan Indonesia Marketers Festival 2014 dengan mengangkat tema On Becoming Wow Salespeople diharapkan akan menjadi poses berbagi ide dan pengalaman khususnya dalam hal strategi marketing dalam meningkatan volumeseus.

Harapan demikian disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ketika membuka Indonesia Marketers Festival 2014 siang tadi (Kamiasa, 24/04)di Hotel Royal Ambarukmo,Jln.Solo,Yogyakarta yang diikuti ratusan mahasiswa dihadiri para Pejabat SKPD di lingkungan Pemda DIY, Bupati Kulonprogo,serta penggagas Indonesia Marketers Festival 2014 Hermawan Kertajaya.

Lebih lanjut Gubernur DIY mengatakan bahwa setiap pemasar adalah pemimpin yang pasti mempunyai kualitas yang berbeda-beda , tetapi pasti ada karakateristik generic dari diri seorang pemimpin. Menurut Sultan mereka itu adalah prolog rider yang seringkali harus berperang sendiri tanpa bantuan siapapun kecuali kepercayaan diri dalam memecahkan face comic yang dihadapinya.sehingga semakin banyak belajar akan menyadarkan bahwa mereka tidaka banyak tahu sehingga terus mencari pengetahuan melalui pengalamannya.

Strategi marketing tandas Sultan difinisinya proses yang membolehkan organisasi untuk menggunakan seluruh sumber daya yang ada yang biasanaya terbatas guna menaikkan tingkat penjualan dengan laba yang kompetitib agar bisa bertahan. Namun sesuatu hal yang harus dicatat jika selalu ingin selamat dunia akherat utamakan kejujuran .tandasnya

Sementara itu Pimpinanan Markplus yang sekaligus sebagai penggagas Indonesia Marketers Festival 2014 Hermwan Ketajaya menyatakan bahwa diera digital/internet bagimana birokrat dan masyarakat dalam menjalankan kegiatannya tetap mengedepankan kejujuran dan sebelum menjadi kampiun nasional, bahkan internasional terlebih dahulu kita menjadi kampiun local, dalam berjualan/market serta bukan semata-mata berorientasi keuntungan tetapi juga seharusnya berorientasi kejujuran.

Disamping itu lanjut Hermawan Kertajaya Yogyakarta sebagai kota pendidikan yang nota bene mahasisawanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia juga tidak hanya mendidik mahasiswanya menjadi cerdas, namun hendaknya juga Perguruan Tinggi di DIY seharusnya memberikan pendidikan yang berkarakter.

Menyinggung strategi market Yogyakarta dikancah nasional bahkan internasional Brand Image Jogja Never Ending Asia seiring berkembangnya Daerah Istimewa Yoagyakarta dengan Undang-undang Keistimewaan Yogyakarta yang baru sudah harus disesuaikan dengan perkembangnnya tidak hanya kompetetif di tingkat Asia tetapi lebih luas lagi dan lebih sustainable. Bagimana kita tetap menjunjung tinggi kejururan dalam berbisnis dan bermakerting. Karena itu menurut Herwawan Kertajaya selling sangat diperlukan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Didalam menjual market tidak hanya duduk diam dapat duwit tetapi harus bergerak menggali potensi.

Mengakhiri sambutannya Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa kejujuran seringkali meningkatkan seles yang sustainable. Karena itu sikap positif lebih menjamin untuk meraih sukses daripada sekedar menunggu jatuhnya peruntngan nasib yang sehari-hari sering diucapkan sebagai bejo. Selanjutnya menurut Gubernur DIY itu adalah kecerdasan utama adalah bekerja keras, karena mereka yang telahg menemukan konsep bekerja cerdas masih harus tetap bekerja keras.

Dalam kesempatan itu pula Gubernur DIY menyerahkan Piagam Penghargaan Awrad Marekters Of The Years Jogja kepada pemenang lomba dan didampingi Pimpinan Mark Plus yang dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan buku untuk Sri Sultan Hamengku Buwono X .(Kar)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: