22 Jul 2022
  Humas DIY Berita, Agenda Kegiatan,

Gubernur DIY Nyatakan Komitmen Dukung Imunisasi Anak 

Yogyakarta (21/07/2022) jogjaprov.go.id - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama enam pimpinan daerah di Pulau Jawa dan Bali menandatangani komitmen kepastian pemberian imunisasi campak rubella dan imunisasi lain pada 9.435.097 anak di Pulau Jawa dan Bali, Kamis (21/07) malam. 

Agenda yang berlangsung di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Yogyakarta, ini merupakan rangkaian High Level Meeting UNICEF dan dihadiri Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin serta perwakilan UNICEF. Penandatanganan nota kesepahaman ini juga merupakan wujud dukungan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahap II yang dimulai pada Agustus 2022. 

Keenam pimpinan daerah yang turut menandatangi komitmen yakni Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati,  Penjabat (Pj.) Gubernur Banten Al Muktabar, Sekda Jawa Timur Adhy Karyono, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat mewakili Gubernur Jawa Barat Nina Susana Dewi, dan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah mewakili Gubernur Jawa Tengah Yunita Diah Suminar. 

Sri Sultan mengatakan dukungannya terhadap kegiatan imunisasi rubella pada anak sebagai bentuk pencegahan dini kepada penyakit. Keberhasilan program imunisasi ini menurut Ngarsa Dalem, juga sangat bergantung pada kesediaan dan dukungan dari para orang tua. “Kalau anak usia di bawah 5 tahun, tentunya itu ada peran orang tua. Namun kalau sudah di atas 5 tahun itu kan anak bisa memutuskan sendiri,” jelas Ngarsa Dalem. 

Sri Sultan berharap bahwa jangan sampai ada orang tua yang melarang anaknya untuk imunisasi. “Harapan kami di pemerintah daerah, orang tua jangan sampai melarang anaknya imunisasi. Imunisasi itu untuk meminimalisir penyakit seperti polio, rubella, dan sebagainya agar tidak terjadi karena badan sudah ada imunnya,” harap Sri Sultan. 

Menurut Sri Sultan, tiada kata terlambat dalam memulai sesuatu, termasuk inisiasi BIAN yang dilakukan Kementerian Kesehatan. “Sekarang kan pemerintah pusat punya program BIAN untuk mempercepat karena terlambat pandemi 2 tahun. Namun bukan berarti kalau program selesai terus tidak bisa imunisasi. Tetap bisa imunisasi dari RS atau puskesmas, yang penting anak bayi itu diimunisasi,” jelas Sri Sultan. 

Sri Sultan juga berharap agar sinergi yang telah tercipta dapat membawa semangat hidup sehat imunisasi dan membawa pesan kolaborasi ke-Indonesiaan. Harapannya program BIAN dapat menjadi tonggal untuk penyempurnaan imunisasi kepada seluruh balita. 

Sementara, Menkes Budi mengatakan bahwa keberhasilan program BIAN memerlukan kolaborasi lintas sektor. “Sebagai bentuk intervensi kesehatan masyarakat yang terbukti paling efektif, efisien dan bersifat masif, pemberian imunisasi tambahan melalui BIAN di Jawa dan Bali dapat mencapai hasil maksimal hanya dengan aksi kolaborasi yang melibatkan banyak pihak,” ujarnya. 

Menkes Budi menyampaikan apresiasi terhadap para kepala daerah di Pulau Jawa dan Bali untuk mengawal tahap kedua BIAN pada Agustus 2022. Tahap pertama BIAN telah dimulai pada Mei 2022 dan akan berlangsung hingga akhir Juli dengan target 27 juta anak di Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. 

Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap turun dari 84,2 persen pada 2020 menjadi 79,6 persen pada 2021, menjadikan anak-anak di seluruh Indonesia berisiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio. Untuk DIY dan Bali, meskipun terdampak pandemi COVID-19, berhasil mencapai cakupan imunisasi lengkap diatas 95%. 

“Selama pelaksanaan BIAN, satu dosis imunisasi campak-rubela diberikan kepada kelompok sasaran sesuai dengan rekomendasi yang ditetapkan untuk masing-masing wilayah. Satu atau lebih jenis imunisasi lain untuk melindungi anak dari penyakit seperti polio dan difteri, juga dapat diberikan untuk melengkapi status imunisasi anak balita,” imbuh Menkes. 

Adapun Jamuan Makan Malam High Level Meeting Unicef ini juga dihadiri UNICEF, WHO, TNI-POLRI, pimpinan media dan perusahaan swasta, Forum Kota Sehat serta perwakilan forum anak. Agenda ditutup dengan penampilan tari oleh maestro tari Indonesia Didik Nini Thowok. [vin/hy/tf]

HUMAS DIY 

Bagaimana kualitas berita ini: