09 Jan 2019

Gubernur Tinjau Jalur Kesiapan Jalur Kereta ke NYIA

Yogyakarta (08/01/2019) jogjaprov.go.id –

Berbarengan  dengan kunjungan kerja Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ke New Yogyakarta International Airport selasa (8/1), Gubernur menyempatkan diri untuk meninjau kesiapan PT KAI terkait dengan fasilitas dan persiapan operasi kereta bandara melalui Stasiun Tugu Yogyakarta.

Pada kunjungan di Stasiun Tugu ini, Sri Sultan meninjau area ruang tunggu, underpass, hingga halaman sisi selatan stasiun. Sembari melakukan peninjauan, berbagai diskusi dilakukan Ngarsa Dalem bersama perwakilan PT KAI maupun Wakil Wali Kota Yogyakarta termasuk terkait pengembangan Stasiun Tugu. 
Selanjutnya, Ngarsa Dalem menuju Stasiun Wojo, Purworejo menggunakan Kereta Inspeksi yang disediakan oleh PT KAI untuk meninjau kesiapan konektivitas melalui moda transportasi kereta api yang menghubungkan Yogyakarta dengan bandara baru di Kulon Progo. Di atas kereta khusus ini, Sri Sultan berdiskusi seputar persiapan operasional bandara baru bersama Bupati Kulon Progo dr. Hasto Wardoyo, Direksi dan Komisaris PT Angkasa Pura I, dan perwakilan PT KAI. Turut menyertai dalam kunjungan ini Ketua dan Anggota Parampara Praja DIY, Tim Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan DIY, Direksi Bank BPD DIY, dan segenap jajaran Kepala OPD Pemda DIY.

Seperti telah diwacanakan sebelumnya, bahwa nantinya berbarengan dengan beroperasinya NYIA, maka akan diiringi pula dengan beroperasinya kereta bandara yang akan dimulai bulan april. Rencana jalur kereta api bandara ini adalah dari Stasiun Kedundang ke Bandara NYIA yang berjarak 5,3 km. Mengacu pada timeline PT KAI, di tahun 2019 proyek pembangunan jalur kereta akan dimulai dari pengadaan tanah, dimana lokasi sudah di tentukan namun lahan belum di bebaskan. Kawasan yang akan dilalui pembebasan adalah glagah, kalidengen, kaligintung serta kulur. Selain itu masih di tahun 2019, pembebasan lahan tersebut akan diikuti dengan kontruksi emplasemen kedundang dan track stasiun bandara. Di tahun 2020 Time Line PT KAI adalah membangun sarana dan prasarana serta ujicoba & percobaan jalur untuk kemudian apabila sudah sesuai dengan rencana maka bisa dioperasikan. Namun sebelum itu yang akan dikebut tentunya adalah rehabilitasi stasiun Wojo karena nantinya Stasiun Wojo akan dipakai sementara berbarengan dengan beroperasinya bandara, untuk Revitalisasi Stasiun Wojo sendiri PT KAI menganggarkan dana senilai  12 Miliar rupiah.

Ditemui seusai peninjauan, Sri Sultan menyampaikan bahwa nantinya dibulan april bersamaan dengan pengoperasian bandara, akan di operasikan juga kereta bandara yang berakhir di Stasiun Wojo yang dapat ditempuh sekitar 10 menit dengan bus Damri. Gubernur menjelaskan  nantinya di Stasiun Wojo akan dibangun shuttle bus yang akan membawa penumpang menuju ke bandara. Menurut Gubernur, stasiun Wojo tidak akan permanen digunakan sebagai stasiun terakhir, namun nantinya stasiun terakhir adalah Stasiun Kedundang.

“Untuk pembangunan stasiun Kedundang sendiri tahun ini mulai pembebasan lahan. Perencanaan jalan, akses masuk dan pembangunan yang lain akan dimulai tahun ini dan direncanakan akan siap pada 2020 atau 2021, jadi sementara bisa pakai stasiun Wojo dulu,” papar beliau. (uk)

 

Bagaimana kualitas berita ini: