22 Sep 2022
  Humas DIY Berita,

Gus Yahya: DIY Representasi Warisan Budaya dan Peradaban

Yogyakarta (22/09/2022) jogjaprov.go.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf memandang keistimewaan yang melekat pada DIY merupakan bagian penting dari keistimewaan Indonesia. Selain itu, menurut ulama yang kerap disapa Gus Yahya ini, DIY lebih dari sekadar salah satu fondasi politik dari keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Jogja ini harus juga hadir sebagai representasi dari warisan budaya. Warisan peradaban dari masyarakat Nusantara ini. Maka terlepas dari berbagai macam kemajuan secara ekonomi kemajuan dalam hal katakanlah hal hal yang mengangkut teknologi dan lain sebagainya, saya kira harus ada cara untuk menghadirkan Jogja sebagai representasi dari akar budaya masyarakat Nusantara khususnya Jawa,” tutur Gus Yahya, Selasa (23/08) saat diwawancarai di Kantor PBNU Jakarta.

Dikatakan oleh ulama yang lahir di Rembang, Jawa Tengah tersebut, budaya masyarakat Nusantara khususnya Jawa yang direpresentasikan oleh DIY ini dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat luas yang berada dalam pergaulan global tanpa batas pada saat ini. “Lagi lagi supaya di tengah pergaulan global yang tanpa batas ini, kita tetap tahu karakter seperti apa yang kita jadikan referensi ketika kita berpikir tentang jati diri kita di tengah pergaulan kemanusiaan ini,” ujar Gus Yahya.

Gus Yahya meyakini bangsa Indonesia mewarisi banyak hal yang sangat berharga dari peradaban yang berhasil dibangun dan dikukuhkan oleh para pendahulu. Dari berbagai warisan peradaban tersebut, masyarakat dapat menentukan apa saja warisan budaya yang perlu, bisa, dan harus digali lebih dalam untuk disumbangkan kepada peradaban global. Sehingga nantinya bisa ikut berkontribusi bagi masa depan kemanusiaan dan peradaban yang lebih baik dan lebih mulia.

“Keyakinan saya adalah bahwa kita mewarisi banyak hal yang sangat berharga dari peradaban yang berhasil dibangun dan dikukuhkan oleh para pendahulu kita yang kalau kita gali pasti akan sangat bermanfaat bagi umat manusia secara universal seluruhnya. Misalnya saya tahu bahwa sekarang ini kita punya semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” terang Gus Yahya.

Disampaikan Gus Yahya, semboyan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya sekadar unen-unen. Semboyan tersebut sebetulnya merepresentasikan satu konstruksi budaya yang berhasil dimapankan oleh para pendahulu.

“Kalau kita lihat bagaimana realitas dinamika internasional hari ini, dunia sebetulnya akan sangat terbantu jika mau belajar mau ikut mengadopsi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika ini. Pasti ada banyak lagi yang bisa kita gali dari warisan peradaban kita ini untuk kita sumbangkan kepada kemanusiaan. Maka kita harus menemukan satu titik keseimbangan dalam ketegangan antara kemajuan dan representasi warisan peradaban ini. Jogja itu, itu boleh majunya seberapa, dalam hal apa saja, sementara warisan sejarah ini harus dipelihara dengan cara apa, harus dirawat di dalam peri hidup masyarakat dengan cara seperti apa,” jelas Gus Yahya.

Mengenai kepemimpinan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gus Yahya yang lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 16 Februari 1666 ini mengatakan sangat terkesan. Sri Sultan merupakan tokoh berwatak tegas, terlihat dari tidak adanya keragu-raguan yang terpancar dari Sri Sultan ketika harus membuat keputusan-keputusan yang sulit. Dikatakan Gus Yahya, Sri Sultan juga merupakan sosok yang sadar mengenai arah perkembangan masyarakat dan senantiasa berpikir tentang tentang cara melakukan antisipasi yang harmonis, melalui sudut pandang nilai nilai yang Sri Sultan pegang teguh sebagai warisan budaya.

“Sri Sultan Hamengku Buwono X ini dari awal sampai akhir dan saya perhatikan sampai hari ini saya kira Ngarsa Dalem telah menunjukkan kinerja yang luar biasa sangat baik. Terbukti capaian-capaian yang beliau buat sejauh ini untuk Jogja sendiri saya kira orang tidak akan mudah melupakan. Bahkan Ngarsa Dalem melanjutkan peran yang istimewa dari Jogja ini di dalam konteks yang lebih luas baik dalam lingkup nasional maupun internasional.,” ucap Gus Yahya. (Han)

Humas Pemda DIY

Bagaimana kualitas berita ini: