01 Jun 2010
  Humas Berita,

Iklim

 

Iklim dan cuaca mempunyai sifat spesifik untuk suatu tempat, sehingga keadaannya sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan kondisi hidrologi dan tanaman yang mampu beradaptasi pada daerah yang berbeda kondisi iklimnya.

 

Selain itu, dampak iklim pada kondisi hidrologi daerah setempat adalah pada potensi ketersediaan airtanah dan besarnya aliran permukaan yang dihasilkan. Ketersediaan airtanah merupakan sumber kehidupan bagi manusia yang berada di daerah tersebut. Curah hujan tahunan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berkisar antara 718 mm/th sampai 2992.3 mm/th, curah hujan yang rendah umumnya dijumpai di wilayah Gunungkidul dan Bantul, sedangkan curah hujan yang relatif tinggi dijumpai di wilayah Sleman.

 

Curah hujan terbesar selama kurun waktu 1994-1997 terjadi di Kabupaten Sleman, yaitu tahun 1995 dengan intensitas 2992.3 mm/tahun. Curah hujan paling kecil terjadi di Kabupaten Gunungkidul yaitu 197.6 mm/tahun pada tahun 1997. Berdasarkan fakta ini dapat diketahui bahwa Kabupaten Sleman merupakan daerah yang memiliki potensi sumberdaya air yang besar ditinjau dari banyaknya input dari air hujan. Selain itu potensi sumberdaya air berdasar input curah hujan tersebut dapat ditinjau secara lebih luas berdasarkan periode kering dan periode basah yang tercermin dari jumlah bulan basah (BB) dan bulan kering (BK). Bulan basah (BB) adalah bulan dengan curah hujan lebih dari 100 mm sedangkan bulan kering (BK) merupakan bulan dengan curah hujan kurang dari 60 mm.

 

http://www.pemda-diy.go.id/

 

Bagaimana kualitas berita ini: