29 Jun 2023

Istimewa, Presiden Jokowi Salat Idul Adha Bersama Masyarakat Yogyakarta

Yogyakarta (29/06/2023) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana Joko Widodo melaksanakan salat Idul Adha 1444 Hijriah di Halaman Gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta, pada Kamis pagi (29/06/2023). Salat Idul Adha tersebut diikuti masyarakat umum yang telah berdatangan melalui gerbang timur maupun utara Istana Kepresidenan Yogyakarta sejak pukul 05.30 WIB.

Meskipun cuaca mendung namun tetap tidak menyurutkan antusiasme masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya untuk salat Idul Adha di Gedung Agung. Diiringi kumandang takbir, Presiden Jokowi tampak mengenakan kemeja putih dengan sarung dan peci hitam mulai memasuki shaf jamaah pada pukul 05.55 WIB lalu langsung menempati shaf paling depan.

Tepat pukul 06.30 WIB, salat Idul Adha dimulai dengan dipimpin imam Jauhar Mustofa yang merupakan Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DIY. Turut hadir dalam salat Idul Adha tersebut antara lain Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dan Penjabat (Pj ) Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo.

Pj. Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo menyampaikan salat Idul Adha 2023 kali ini dilaksanakan selama dua hari yaitu Rabu (28/06/2023) dan Kamis (29/06/2023). Pelaksanaan kedua salat Idul Adha tersebut sama-sama banyak diikuti masyarakat karena merupakan pilihan masing-masing.

“ Pelaksanaan salat Idul Adha pada hari Kamis (29/06/2023) ini sangat spesial dan istimewa, karena hadir Presiden Jokowi dan Ibu Negara untuk membersamai masyarakat Yogyakarta melaksanakan salat Idul Adha di Istana Kepresidenan Gedung Agung. Saya sendiri bergabung membersamai Bapak Presiden, tentu ini suatu kebanggan tersendiri bisa besama beliau selama berada di Kota Yogyakarta,” ungkap Singgih.

Singgih mengaku dirinya menyempatkan diri untuk berswa foto atau selfie untuk pertama kalinya dengan Presiden Jokowi. Tidak hanya masyarakat yang ingin berswafoto dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut, Singgih sendiri juga sangat ingin berfoto bersama dengan Presiden Jokowi. Dipastikan pula kehadiran Presiden Jokowi saat ini akan menjadi angin segar bagi industri kepariwisataan setempat sekaligus membuktikan bahwa Yogyakarta aman dan nyaman sehingga menjadi bagian dari promosi pariwisata itu sendiri.

“Saya berkesempatan menyapa dan Pak Presiden menanyakan situasi, keamanan dan kenyamanan di Kota Yogyakarta. Secara umum saya sampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa Kota Yogyakarta dalam kondisi aman dan nyaman saat ini. Sehingga merupakan bagian dari upaya memberikan atmosfer lingkungan yang aman dan nyaman bagi Bapak Presiden secara khusus maupun masyarakat dan wisatawan secara umum selama berada di Yogyakarta,” tuturnya.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY tersebut sekaligus bertanya langsung kepada Presiden Jokowi perihal destinasi wisata yang akan dituju selama berada di Kota Yogyakarta. Kepala Negara hanya menjawab mengalir saja nantinya. “ Jadi kita tunggu saja nanti. Biasanya beliau itu kan spontan seperti momentum liburan yang lalu beliau spontanitas menyantap Bakmi Pele, naik andong berputar-putar di Malioboro dan lainya. Kami pun akan standby setiap saat apalagi beliau sudah melakukan aktivitas berputar-putar sejak kemarin setelah tiba di Yogyakarta,” imbuhnya.

Usai salat, Jauhar Mustofa yang sekaligus bertindak sebagai khatib menyampaikan khotbahnya bertema "Semangat Berkurban dan Ketaatan Nabi Ismail AS". Dalam khotbahnya, Jauhar mengajak seluruh jemaah meneladani sikap tawakal, tawadu dan keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS untuk berkurban. "Hal ini adalah memenuhi perintah Allah SWT untuk selalu bersyukur, menegakkan salat dan berkurban. Maka sudah seharusnya momentum hari ini kita syukuri dengan mengagungkan asma Allah, bertakbir, bertahmid, bertasbih dan bertahlil," ujarnya.

Jauhar juga menyampaikan hikmah dari disyariatkannya Idul Adha dan berkurban yang diambil dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Hikmah tersebut antara lain menjaga totalitas dalam beribadah, menjalankan dan menaati perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, menambah keimanan dan ketakwaan, hingga berbagi dengan kaum duafa. "Harta yang kita miliki hanyalah titipan dan amanah dari-Nya, yang harus dijaga, dikelola, dimanfaatkan, dan ditunaikan dengan sebaik-baiknya bagi kemaslahatan umat Islam," tandasnya. (Fn)

Humas DIY

Bagaimana kualitas berita ini: