28 Mar 2024
  Humas DIY Berita,

Jelang HBKN Idulfitri 2024, Stok dan Harga Bahan Pokok DIY Stabil

Yogyakarta (28/03/2024) jogjaprov.go.id - Berdasarkan pantauan lapangan di 5 kabupaten/kota di DIY, stok kebutuhan pokok baik pangan maupun non pangan pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 2024 dalam kondisi stabil. Tidak hanya stabil ada stok, pada beberapa komoditas bahkan dinyatakan stabil pada segi harga.

Sekda DIY, Beny Suharsono menyampaikan, agar stok dan harga tetap stabil, masyarakat diminta untuk tetap bijak berbelanja. Tidak dipungkiri, pasti akan ada kenaikan pada permintaan barang yang mengakibatkan kenaikan harga. Oleh karena itu, masyarakat harus bisa memilih dan memilah konsumsi belanja, sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan. Apalagi saat ini, transaksi pembelanjaan lebih mudah dilakukan dengan sistem non tunai atau QRIS.

“Kalau dari pantauan lapangan kemarin stabil semua, bahkan ada komoditi pangan yaitu beras yang turun harga. Cabai juga begitu. Tapi para pedagang menyampaikan, biasanya ada kenaikan permintaan dan sedikit kenaikan harga pada H-1 minggu lebaran. Maka, perlu ada sikap bijak berbelanja,” terang Beny pada Konferensi Pers TPID jelang HBKN Idulfitri 2024, Kamis (28/03) di Gedung Wisanggeni, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Guna mengantisipasi harga yang ikut terderek naik, Beny mengatakan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY mengupayakan pasokan tetap terjaga. Pasokan ini selain meliputi bahan pangan yang beberapa berasal dari luar daerah, juga termasuk non pangan seperti BBM yang didukung penuh oleh Pertamina. Selain itu, selama Ramadan 2024, TPID DIY juga memastikan masyarakat mampu menjangkau bahan pokok. Pihaknya telah menggelar sebanyak 158 kali operasi pasar di DIY yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.

“Saat ini pasokan cukup, distribusinya lancar. Walau jelang lebaran permintaan meningkat tetapi ekspektasi kita pada lebaran normal. Supaya apa? Supaya tidak mempengaruhi kenaikan harga yang  sangat signifikan,” ujar Beny.

Sementara itu, senada dengan Beny Suharsono,  Kepala Biro APSDA Setda DIY, Yuna Pancawati menuturkan, hasil pemantauan TPID secara umum, pasokan tersedia dan dapat mencukupi kebutuhan pada Ramadan hingga Idulfitri. Pun, terjadi penurunan harga beras di semua wilayah DIY. Panen raya yang menjadi salah satu penyebab turunnya harga beras.

“Saat ini ada fenomena turunnya harga aneka cabe yang biasanya naik pada masa Ramadan. Cabai yang tiap Ramadan mengalami kenaikan harga, saat ini juga turun drastis hingga di bawah Rp50.000,00,” kata Yuna.

Distribusi pasokan dari distributor ataupun supplier pun tercukupi sehingga memastikan keamanan pasokan. Namun, memang terjadi sedikit kenaikan harga di pasaran tetapi tidak signifikan. Perbedaan harga antar wilayah kabupaten kota pun juga terbilang sangat tipis. Dan tercatat, hingga saat ini volume permintaan masih stabil pada tingkat distributor.

Yuna menambahkan, stok beras terbilang melimpah. Di Bantul saja, perhari bisa menghasilkan 150 ton, padahal belum puncak panen raya. Ketika panen raya, Bantul mampu menghasilkan 500 ton perhari.  Harga jual sudah mengalami penurunan signifikan pada beras medium yaitu Rp.12.000,00 dan beras premium pada harga Rp.14.500/kg. Sleman pun demikian, stok beras meningkat, dan harga juga turun.

Di kota Yogyakarta, stok semua komoditas tercukupi. Mayoritas harga komoditas stabil. Terjadi sedikit kenaikan harga pada ayam, menjadi Rp38.000,00. Sementara Telur  Rp.30.500,00. Aneka komoditas cabai mengalami penurunan harga hingga di bawah Rp50.000. Di Kulonprogo, harga bawang merah turun menjadi Rp34.000,000. Minyak goreng premium turun menjadi Rp18.000,00/liter, dan minyakkita menjadi Rp15.000,00/liter. Namun untuk Gunungkidul, meskipun beras turun harga, namun cabai sedikit naik, di harga Rp40.000,00.

“Masyarakat diharapkan selalu belanja mengutamakan kebutuhan bukan keinginan selalu berbelanja. Bijak dan hemat, selalu menjaga ekspektasi dan selalu menjaga rasionalitas dalam berkonsumsi,” pesan Yuna.

Uniknya, ada beberapa komoditas yang menyebabkan kenaikan inflasi. Komoditas pangan nangka muda akan mempengaruhi inflasi, karena menjadi bahan baku gudeg. Makanan khas DIY yang akan banyak diserbu wisatawan selama libur HBKN 2024. Sementara, mengantisipasi lonjakan pemudik di DIY, stok BBM dipastikan aman, guna mengantisipasi pemudik. Pun dengan fasilitas jalan raya, sudah disiapkan rekayasa lalu lintas guna mengurai kemacetan. (uk/yd)

Humas Pemda DIY

 

Bagaimana kualitas berita ini: