20 Apr 2022

Jumlah Pembelian Bahan Pokok Mulai Meningkat

Gunungkidul (20/04/2022) jogjaprov.go.id - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY kembali melakukan pantauan harga bahan pokok di pasar tradisional dan modern di Gunungkidul. Hasilnya, diketahui jumlah pembelian bahan pokok mulai mengalami peningkatan. Hal ini bahkan diprediksi terus meningkat hingga Lebaran.

Hal ini disampaikan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana pada Rabu (20/04) saat ditemui usai melakukan pemantauan di Pasar Playen dan Toserba Sambipitu, Gunungkidul. “Di pasar tradisional tadi, kami melihat pembelian sudah mulai meningkat dibandingkan dua minggu yang lalu,” ujarnya.

Tri menambahkan, terdapat perbedaan harga bahan pokok antar kabupaten/kota di DIY, tetapi tidak signifikan. Kenaikan harga pun mulai terjadi meski masih di antara 2%-3%. Dan secara keseluruhan, stok bahan pangan di DIY masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran nanti.

“Namun yang masih perlu dapat perhatian khusus ialah ketersediaan minyak goreng, baik curah maupun kemasan. Stok minyak goreng curah di pasar tradisional memang masih relatif sulit.  Namun untuk minyak goreng kemasan, bisa ditemui di pasar-pasar, warung dan toko swalayan,” imbuhnya.

Tri menjelaskan, pedagang pasar tradisional tampaknya agak kurang minat untuk menjual minyak goreng curah. Selain karena keuntungannya hanya sekitar Rp300-Rp400 per liter, risiko saat penyimpanannya pun tinggi karena mudah pecah atau tumpah. Menjual minyak goreng curah juga membuat pedagang harus melakukan pengemasan lagi.

“Minyak goreng kemasan jelas lebih praktis dan bisa disimpan dalam waktu lebih lama, sehingga lebih menguntungkan. Tapi untuk minyak goreng curah, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul beberapa hari ini sudah melakukan operasi pasar sampai ke desa-desa. Jadi masyarakat yang di desa-desa bisa dengan mudah membeli minyak goreng curah,” ungkapnya.

Dalam kegiatan TPID DIY kali ini, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta turut bergabung saat pantauan dilakukan di pasar modern. Menurut Sunaryanta, ketersediaan pangan di Gunungkidul masih mencukupi. Harga-harga bahan pangan juga hanya mengalami kenaikan sekitar 2%-3%.

“Saya menyampaikan kepada masyarakat, menjelang Idul Fitri tahun ini tidak usah khawatir tentang pangan. Apalagi di masyarakat juga kondisinya saat ini sedang pasca panen. Saya rasa masyarakat tidak akan susah menemukan bahan pokok, dan bahan pendukung juga masih ada. Jadi tetap tenang,” paparnya.

Dari hasil pantauan TPID di Pasar Playen Gunungkidul, harga beras kualitas medium berkisar di harga Rp8.500 per kg. Untuk bawang merah per hari ini harganya Rp25.000 per kg, bawang putih kating Rp34.000, cabe rawit merah Rp 20.000 per kg, dan cabe merah kriting yang justru mengalami penurunan harga menjadi Rp18.000 per kg.

Minyak goreng kemasan di pasar tradisional ini stabil di harga Rp25.000 per liter. Sedangkan harga daging ayam potong berada di angka Rp38.000 per kg dan diprediksi akan terus naik hingga Rp40.000 per kg saat mendekati Lebaran.

Sementara di Toserba Sambipitu, harga bawang merah Rp42.500 per kg, bawang putih kating Rp37.500 per kg, cabe rawit merah Rp28.500 per kg, minyak goreng kemasan berkisar Rp24.525 hingga Rp26.750 per liter. (Rt)

HUMAS DIY

Bagaimana kualitas berita ini: